BAB 9 ETIKA, MORAL DAN
AKHLAK
Dalam pandangan
islam, akhlak merupakan cermin dari apa yang ada dalam jiwa seseorang. Karena
itu akhlak yang baik merupakan dorongan dari keimanan seseorang, sebab keimanan
harus ditampilkan dalam perilaku nyata sehari-hari.
Pada saat ini,
kehidupan semakin sulit di mana kebutuhan semakin kompleks namun sarana
pemenuhan kenutuhan terbatas. Ada sebagian orang yang belum dapat memenuhi
kebutuhanya, sehingga menyebabkan beberapa dari mereka menghalalkan segala cara
untuk bisa memenuhi kebutuhanya. Terutama pada saat ini banyak orang
beranggapan bahwa harta adalah prioritas utama
Akhlak tercela tidak
hanya terjadi pada orang dewasa saja namun juga terjadi pada sebagian besar
para remaja. Remaja sering dikaitkan dengan masalah. Banyak pengaruh serta
tekanan dari luar yang kebanyakan menjerumuskan kepada hal-hal yang negatif.
Apabila sudah terpedaya pada hal-hal yang negatif, akhlak remaja mudah rusak
sehingga menimbulkan berbagai masalah. Padahal pemuda adalah generasi penerus
bangsa, namun pada kenyatanya sebagian besar remaja pada saat ini sudah
terjerumus dalam hal negatif, seperti seks bebas, narkoba, dan lain-lain.
Pengertian
Etika, Moral,dan Akhluk
Etika adalah sebuah
tatanan perilaku berdasarkan suatu sistem tata nilai suatu masyarakat tertentu,
Etika lebih banyak dikaitkan dengan ilmu atau filsafat, karena itu yang menjadi
standar baik dan buruk itu adalah akal manusia. Jika dibandingkan dengan moral,
maka etika lebih bersifat teoritis sedangkan moral bersifat praktis. Moral
bersifat lokal atau khusus dan etika bersifat umum.
Moral berasal dari
bahasa Latin mores yang berarti adat kebiasaan. Moral selalu
dikaitkan dengan ajaran baik buruk yang diterima umum atau masyarakat. Karena
itu adat istiadat masyarakat menjadi standar dalam menentukan baik dan buruknya
suatu perbuatan.
Akhlak berasal dari
kata “khuluq” yang artinya perang atau tabiat. Dan dalam kamus besar bahasa
Indonesia, kata akhlak di artikan sebagai budi pekerti atau kelakuan. Dapat di
definisikan bahwa akhlak adalah daya kekuatan jiwa yang mendorong perbuatan
dengan mudah, spontan tanpa di pikirkan dan di renungkan lagi. Dengan demikian
akhlak pada dasarnya adalah sikap yang melekat pada diri seseorang secara
spontan diwujudkan dalam tingkah laku atau perbuatan. Apabila perbuatan spontan
itu baik menurut akal dan agama, maka tindakan itu disebut akhlak yang baik
atau akhlakul karimah (akhlak mahmudah). Misalnya jujur, adil,
rendah hati, pemurah, santun dan sebagainya. Sebaliknya apabila buruk disebut
akhlak yang buruk atau akhlakul mazmumah. Misalnya kikir, zalim,
dengki, iri hati, dusta dan sebagainya. Baik dan buruk akhlak didasarkan kepada
sumber nilai, yaitu Al Qur’an dan Sunnah Rasul
Perbedaan
antara akhlak, moral dan etika
Perbedaan antara
akhlak dengan moral dan etika dapat dilihat dari dasar penentuan atau standar
ukuran baik dan buruk yang digunakannya. Standar baik dan buruk akhlak
berdasarkan Al Qur’an dan Sunnah Rasul, sedangkan moral dan etika berdasarkan
adat istiadat atau kesepakatan yang dibuat olehsuatu masyarakat jika masyarakat
menganggap suatu perbuatan itu baik maka baik pulalah nilai perbuatan itu.
Dengan demikian
standar nilai moral dan etika bersifat lokal dan temporal, sedangkan standar
akhlak bersifat universal dan abadi. Dalam pandangan Islam, akhlak merupakan
cermin dari apa yang ada dalam jiwa seseorang. Karena itu akhlak yang baik
merupakan dorongan dari keimanan seseorang, sebab keimanan harus ditampilkan
dalam prilaku nyata sehari-hari. Inilah yang menjadi misi diutusnya Rasul sebagaimana
disabdakannya :“ Aku hanya diutus untuk menyempurnakan akhlak manusia.”(Hadits
riwayat Ahmad).
Secara umum dapat
dikatakan bahwa akhlak yang baik pada dasarnya adalah akumulasi dari aqidah dan
syari’at yang bersatu secara utuh dalam diri seseorang. Apabila aqidah telah
mendorong pelaksanaan syari’at akan lahir akhlak yang baik, atau dengan kata
lain akhlak merupakan perilaku yang tampak apabila syari’at Islam telah
dilaksanakan berdasarkan aqidah.
Akhlak
kepada Allah, Sesama manusia, dan Lingkungan.
- Akhlak kepada
Allah
1)
Beribadah kepada Allah, yaitu melaksanakan perintah Allah untuk menyembah-Nya
sesuai dengan perintah-Nya. Seorang muslim beribadah membuktikan ketundukkan
terhadap perintah Allah.
2)
Berzikir kepada Allah, yaitu mengingat Allah dalam berbagai situasi dan
kondisi, baik diucapkan dengan mulut maupun dalam hati. Berzikir kepada Allah
melahirkan ketenangan dan ketentraman hati.
3)
Berdo’a kepada Allah, yaitu memohon apa saja kepada Allah. Do’a merupakan inti
ibadah, karena ia merupakan pengakuan akan keterbatasan dan ketidakmampuan
manusia, sekaligus pengakuan akan kemahakuasaan Allah terhadap segala sesuatu.
Kekuatan do’a dalam ajaran Islam sangat luar biasa, karena ia mampu menembus
kekuatan akal manusia. Oleh karena itu berusaha dan berdo’a merupakan dua sisi
tugas hidup manusia yang bersatu secara utuh dalam aktifitas hidup setiap muslim.Orang yang tidak pernah berdo’a
adalah orang yang tidak menerima keterbatasan dirinya sebagai manusia karena
itu dipandang sebagai orang yang sombong ; suatu perilaku yang tidak disukai
Allah.
4)
Tawakal kepada Allah, yaitu berserah diri sepenuhnya kepada Allah dan menunggu
hasil pekerjaan atau menanti akibat dari suatu keadaan.
5)
Tawaduk kepada Allah, yaitu rendah hati di hadapan Allah. Mengakui bahwa
dirinya rendah dan hina di hadapan Allah Yang Maha Kuasa, oleh karena itu tidak
layak kalau hidup dengan angkuh dan sombong, tidak mau memaafkan orang lain,
dan pamrih dalam melaksanakan ibadah kepada Allah.
- Akhlak kepada sesama manusia
a) Akhlak kepada diri sendiri
1)
Sabar, yaitu prilaku seseorang terhadap dirinya sendiri sebagai hasil dari
pengendalian nafsu dan penerimaan terhadap apa yang menimpanya.Sabardiungkapkan ketika melaksanakan
perintah, menjauhi larangan dan ketika ditimpa musibah.
2)
Syukur, yaitu sikap berterima kasih atas pemberian nikmat Allah yang tidak bisa
terhitung banyaknya. Syukur diungkapkan dalam bentuk ucapan dan perbuatan.
Syukur dengan ucapan adalah memuji Allah dengan bacaan alhamdulillah, sedangkan
syukur dengan perbuatan dilakukan dengan menggunakan dan memanfaatkan nikmat
Allah sesuai dengan aturan-Nya.
3)
Tawaduk, yaitu rendah hati, selalu menghargai siapa saja yang dihadapinya,
orang tua, muda, kaya atau miskin. Sikap tawaduk melahirkan ketenangan jiwa,
menjauhkan dari sifat iri dan dengki yang menyiksa diri sendiri dan tidak
menyenangkan orang lain
.
b) Akhlak kepada ibu bapak
Akhlak kepada ibu
bapak adalah berbuat baik kepada keduanya dengan ucapan dan perbuatan. Berbuat
baik kepada ibu bapak dibuktikan dalam bentuk-bentuk perbuatan antara lain :
menyayangi dan mencintai ibu bapak sebagai bentuk terima kasih dengan cara
bertutur kata sopan dan lemah lembut, mentaati perintah, meringankan beban,
serta menyantuni mereka jika sudah tua dan tidak mampu lagi berusaha.
c) Akhlak
kepada keluargA
Akhlak terhadap
keluarga adalah mengembangkann kasih sayang di antara anggota keluarga yang
diungkapkan dalam bentuk komuniksai.
Komunikasi yang
didorong oleh rasa kasih sayang yang tulus akan dirasakan oleh seluruh anggota
keluarga. Apabila kasih sayang telah mendasari komunikasi orang tua dengan
anak, maka akan lahir wibawa pada orang tua. Demikian sebaliknya, akan lahir
kepercayaan orang tua pada anak oleh karena itu kasih sayang harus menjadi
muatan utama dalam komunikasisemua pihak dalam keluarga.
Dari komunikasi
semacam itu akan lahir saling keterikatan batin,keakraban, dan keterbukaan di
antara anggota keluarga dan menghapuskan kesenjangan di antara mereka. Dengan
demikian rumah bukan hanya menjadi tempat menginap, tetapi betul-betul menjadi
tempat tinggal yang damai dan menyenangkan, menjadi surga bagi penghuninya.
Melalui komunikasi seperti itu pula dilakukan pendidikan dalam keluarga, yaitu
menanamkan nilai-nilai moral kepada anak-anak sebagai landasan bagi pendidikan
yang akan mereka terima pada masa-masa selanjutnya.
d) Akhlak kepada lingkungan
Misi agama Islam
adalah mengembangkan rahmat bukan hanya kepada manusia tetapi juga kepada alam
dan lingkungan hidup. Misi tersebut tidak terlepas dari tujuan
Karakteristik
Etika Islam (Akhlak)
Berbeda dengan etika filsafat, etika Islam mempunyai karakteristik
sebagai berikut:
1.
Etika Islam mengajarkan dan
menuntun manusia kepada tingkah laku yang baik dan menjauhkan diri dari tingkah
laku yang buruk.
2.
Etika Islam menetapkan bahwa
yang menjadi sumber moral, ukuran baik buruknya perbuatan, didasarkan kepada
ajaran Allah Swt.
3.
Etika Islam bersifat universal
dan komprehensif, dapat diterima dan dijadikan pedoman oleh seluruh umat
manusia disegala waktu dan tempat.
4.
Etika Islam mengatur dan
mengarahkan fitrah manusia ke jenjang akhlak yang luhur dan meluruskan
perbuatan manusia.
Hubungan
Tasawuf dengan Akhlak
Tasawuf adalah proses pendekatan diri
kepada Tuhan dengan cara mensucikan hati sesuci-sucinya. Tuhan yang maha suci
tidak dapat didekati kecuali oleh orang yang suci hatinya. Cara bagaimana
mensucikan hati dijelaskan dalam ilmu tasawuf. Dalam pengamalannya tasawuf
tidak dapat lepas dari fikih, sebab fikih merupakan aspek zhahir ajaran Islam
sementara tasawuf merupakan aspek bathinnya. Islam yang sebenarnya adalah
paduan aspek zhahir dan bathin secara seimbang.
Orang yang suci hatinya akan tercermin dalam air muka dan perilakunya yang baik (akhlak mahmudah). Akhlak yang baik sebenarnya merupakan gambaran dari hati yang suci, sebaiknya akhlak yang buruk merupakan gambaran dari hati yang busuk. Dengan demikian, agar seorang mukmin memiliki akhlak yang baik (akhlak mahmudah) adalah dengan mengamalkan tasawuf secara sistematis. Yaitu ada Al-wajibaat (melaksanakan semua kewajiban) ada Al-naafilaat (melaksanakan yang sunat-sunat) dan Al-riyaadlooh (latihan spiritual). Inti riyadoh dalam tasawuf adalah zikir
Orang yang suci hatinya akan tercermin dalam air muka dan perilakunya yang baik (akhlak mahmudah). Akhlak yang baik sebenarnya merupakan gambaran dari hati yang suci, sebaiknya akhlak yang buruk merupakan gambaran dari hati yang busuk. Dengan demikian, agar seorang mukmin memiliki akhlak yang baik (akhlak mahmudah) adalah dengan mengamalkan tasawuf secara sistematis. Yaitu ada Al-wajibaat (melaksanakan semua kewajiban) ada Al-naafilaat (melaksanakan yang sunat-sunat) dan Al-riyaadlooh (latihan spiritual). Inti riyadoh dalam tasawuf adalah zikir
No comments:
Post a Comment