2.1 Sirkulasi Aliran Pendapatan Perekonomian Terbuka
Perekonomian terbuka adalah suatu sistem ekonomi yang
melakukan kegiatan ekspor dan impor dengan
negara – negara
lain didunia ini. Kegiatan
ekspor dan impor merupakan bagian yang penting dalam kegiatan perekonomian.
Namun secara relatif jika dilihat dari sudutpandang kepentingannya, setiap
negara memiliki kepentingan masing – masing.
2.1.a Ekspor, Impor dan Pengeluaran Agregat
Apabila diteliti pada perekonomian 3 sektor maka aliran
yang berlaku dalam perekonomian terbuka terlihat berbeda karena dalam
perekonomian terbuka ditambah dengan kegiatan ekspor dan impor.
Secara fisik, ekspor dapat diartikan sebagai pengiriman
dan penjualan barang – barang buatan dalam negri ke negara – negara lain.
Pengiriman ini akan menimbulkan aliran pengeluaran yang masuk kedalam sektor
perusahaan. Pengeluaran ini berdampak pada pengeluaran agregat(AE) karena
kegiatan ekspor barang dan jasa, pada akhirnya akan mempengaruhi dalam
peningkaran pendapatan nasional (Y).
akan dijelaskan
sebagai berikut :
i. Aliran 1: perusahaan yang menggunakan faktor
– faktor produksi
dari rumah tangga tersebut akan mewujudka aliran pendapatan ke sektor
rumah tangga. Aliran pendapatan tersebut berupa gaji, upah, sewa, bunga,
keuntungan, dsb.
ii.
Aliran 2: Perusahaan membayar pajak
kepada pemerintah, pembayaran pajak ini mempengaruhi aliran pendapatan yang
tadi sebab, aliran pendapatan yang mengalir pada rumah tangga telah dikurang
oleh pajak keuntungan perusahaan.
iii.
Aliran 3: Rumah tangga yang menerima
pendapatan tersebut membayar pajak individu kepada pemerintah dan pendapatan
yang diterima setelah pajak disebut pendapatan disposebel (Yd).
iv. Aliran
4: Pendapatan disposebel rumah tangga akan digunakan untuk membeli barang dan
jasa yang diproduksikan didalam negeri. Pengeluaran ini digolongkan sebagai
pengeluaran konsumen keatas
barang – barang
yang diproduksi didalam
negeri, secara ringkas
disebut (Cdn).
v.
Aliran 5: Rumah tangga mengimpor
barang – barang yang diproduksikan oleh luar negeri. Jika pengeluaran dari
aliran 4 digabungkan dengan aliran 5 atau meliputi keseluruhan pembelanjaan
rumah tangga disebut (C).
vi. Aliran
6: Sisa pendapatan yang tidak digunakan oleh rumah tangga akan ditabung
kedalam institusi keuangan
atau badan keuangan
seperti bang perdagangan, bank tabungan dan sebagainya.
Penjelasan sirkulasi selanjutnya akan dijelaskan dalam
komponen pengeluaran agregat.
2.1.c Komponen Pengeluaran
Agregat
Komponen pengeluaran agregat adalah bagian pengeluaran
yang mempengaruhi sektor perusahaan pada sirkulasi perekonomian terbuka ini.
Ada 5 jenis pengeluaran agregat dalam perekonomian ini, yaitu :
i. Pengeluaran
konsumsi rumah tangga keatas barang – barang yang dihasilkan dalam negeri (Cdn).
ii. Investasi
perusahaan untuk menambah kapasitas sektor
perusahaan dalam negeri untuk memproduksikan barang dan jasanya.
iii. Pengeluaran pemerintah keatas barang dan jasa yang diperoleh dari perusahaan dalam negeri (G).
iv. Ekspor
(X), yaitu pengeluaran atau pembelian oleh negara lain keatas barang dan jasa yang diproduksi dari perusahaan dalam negeri.
v. Impor(M), yaitu
pembelian barang dari luar negeri.
Untuk menghitung pengeluaran agregat dapat menggunakan formula atau rumus
seperti yang dibawah ini :
AE = Cdn + I + G + X + M
2.2 Penentu Ekspor dan Impor
Penentu ekspor dan impor bisa dapat dilihat
dari ciri – ciri dan faktor – faktor
penting yang mempengaruhinya. Dibawah ini penjelasannya.
2.2.a Faktor – faktor yang menenetukan
ekspor
Faktor terpenting yang dapat menentukan ekspor adalah kemampuan dari sebuah negara untuk mengeluarkan barang
– barang yang dapat bersaing dalam pasaran luar negeri.
Faktor – faktor tersebut adalah
sebagai berikut
:
i. Mutu atau
kualitas dari sebuah barang.
ii. Harga barang.
iii. Cita rasa masyarakat.
iv. Barang spesial.
v. Permintaan akan barang.
vi. Teknologi.
Pendapatan nasional sebenarnya tidak begitu berpengaruh besar terhadap ekspor
karena pendapatan nasional belum tentu dapat menaikkan ekspor atau bukan sebagai faktor penentu ekspor. Dibawah ini
terdapat grafik yang menjelaskan tentang fungsi ekspor dan perubahannya.
karena perubahan cita rasa masyarakat negara luar dan
mengimpor dari dalam negara. Faktor
teknologi juga dapat berpengaruh pada peningkatan
ekspor, apalagi negara tersebut pertumbuhan ekonominya sudah berkembang pesat,
maka negara tersebut dapat meningkatkan mutu barang dan akan menambah atau
meningkatkan permintaan masyarakat dari negara peng-impor kepada negara peng-ekspor.
Selanjutnya adalah perubahan ekspor yang terjadi karena
berkurangnya daya ekspor seperti terlihat pada grafik X0 ke X3. Kemerosotan tersebut bisa
terjadi karena berkurangnya cita rasa masyarakat atau merosotnya dalam
persaingan pada pasaran luar negri.
2.2.b Faktor – Faktor yang Menentukan Impor
Faktor – faktor yang menentukan impor tidak berbeda
dengan faktor ekspor. Dalam sirkulasi perekonomian terbuka, hanya sektor tumah
tangga yang membeli barang dari luar negara atau
meng-impor. Namun secara praktiknya tidaklah demikian. Sektor perusahaan dan
pemerintahannya juga dapat membeli barang impor. Sektor perusahaan membeli
barang mentah dan barang modal dari luar negeri dan sektor pemerintahan membeli
barang konsumsi dan barang modal
keluar negeri.
Hubungan yang berpengaruh pada impor adalah dengan
pendapatan nasioal adalah semakin tinggi pendapatan nasioal maka semakin tinggi
pula impornya. Dibawah ini adalah kurva dari fungsi impor dan perubahannya.
Dari gambar (a) diatas adalah
fungsi impor bagi suatu masa tertentu. Ada 2 pendekatan pada fungsi impor ini.
i.
Nilai impor yang proporsional
dengan penadapatan nasional. Persamaan fungsinya adalah M = m Y dimana m menggambarkan
tingkat perubahan impor yang diakibatkan oleh perubahan pendapatan masyarakat
dan pendapatan nasional.
ii.
Nilai impor yang tidak dipengaruhi
oleh pendapatan nasional yakni seperti pada perusahaan yang membeli barang modal diluar
negeri. Persamaannya M = M0 + mY dimana M0 merupakan
nilai impor yang tidak dipengaruhi oleh pendapatan nasional.
Gambar (b) menunjukan pada perubahan impor yang akan
berlaku dari waktu ke waktu. Jika kita lihat pada kurva (i) kecondongan impor
yakni nilai m mengalami perubahan. Seperti yang terlihat pada garis M1
dan M2. Apabila
garis M1 berubah menjadi M2
maka kecondongan untuk mengimpor berkurang. Berkurangnya
kecondongan mengimpor bisa disebabkan karena cita rasa masyarakat yang
berkurang. Selain itu, kecondongan mengimpor bertambah dapat terlihat pada
perubahan dari garis M1 ke M3.
Dalam gambar b kurva (ii) menunjukan bahwa perubahan
fungsi impornya sejajar. Jadi perubahan fungsi impor ini pengaruhnya sesuai
dengan pendapatan nasional dan harga barang dalam negeri. Dalam kurva (ii)
perubahan fungsi impor M1 ke M3 menggambarkan
peningkatan impor dari setiap tingkat pendapatan nasional. Jika dilihat dari
pada pendapatan nasional (Y0) itu menunjukan bahawa nilai impornya meningkat
dari Ma ke Mb. Perubahan
ini bisa disebabkan oleh efek inflasi dalam negeri. Contoh, apabila harga barang
dalam negeri meningkat karena inflasi maka masyarakat lebih memilih kepada barang impor karena harganya murah.
Pada perubahan M1 ke M2 menunjukan peningkatan impor
berkurang pada setiap tingkat pendapatan nasional. Jika dilihar dari pendapatan
nasionalnya (Y0) menunjukan impor berkurang dari Ma menjadi Mc. Contoh, pengaruh
impor berkurang karena
harga dalam negeri
murah dan bagusnya mutu barang
tersebut. Pada setiap pendapatan nasional, masyarakat tetap lebih memilih pada
barang dalam negeri.
2.3 Keseimbangan Perekonomian terbuka
Keseimbangan perekonomian terbuka ini mengenani
keseimbangan pendapatan nasionalnya. Disini akan dijelaskan tentang syarat,
pendekatan, dan perubahan – perubahannya. Berikut ini.
2.3.a
Syarat Keseimbangan
Perekonomian Terbuka
Keseimbangan pendapatan nasional akan dicapai pada
keadaan dimana penawaran agregat sama dengan pengeluaran agregat dan suntikan
sama dengan bocoran.
2.3.b Penawaran dan Pengeluaran Agregat dalam Perekonomian terbuka
Ada 2 golongan barang dan jasa yang diperjual belikan di dalam
negeri yaitu :
(i)
Barang dan jasa yang diproduksi
dalam negeri dan meliputi pendapatan nasional
(Y).
(ii)
Barang dan jasa yang diimpor dari luar negeri (M).
Pada penawaran agregat (AS) perekonomian terbuka dapat kita
simpulkan dalam formula :
AS = Y + M
Pada
pengeluaran agregat (AE) meliputi 5 komponen yaitu :
(i)
Pengeluaran rumah tangga ke atas
barang yang diproduksi dalam negeri (Cdn).
(ii)
Investasi Swasta (I).
(iii)
Pengeluaran pemerintah (G).
(iv)
Ekspor (X).
(v)
Pengeluaran ke atas impor (M)
Dalam
persamaannya : AE = Cdn + I + G + X + M
Dalam konsumsi atau pengeluaran rumah tangga terdiri
dari pengeluaran ke atas
barang dalam negeri dan ke atas barang impor. Persamaannya seperti ini :
C = Cdn + M
Berdasarkan persamaan – persamaan yang ada diatas, dapat
disederhanakan menjadi :
AE = C + I + G + X
Nilai C adalah
dari persamaan Cdn + M.
Dalam keseimbangan pendapatan nasional pada perekonomian
terbuka akan tercapai apabila :
Y + M = C + I + G + X
atau
Y
= C + I + G + (X-M)
2.3.c
Suntikan dan
Bocoran dalam Perekomian terbuka
Dalam pendekatan suntikan – bocoran, keseimbangan
pendapatan nasional dalam perekonomian terbuka dapat dicapai dalam keadaan
berikut ini :
I + G + X = S + T + M
Sebelumnya telah diterangkan bahwa pendapatan nasional
yang mengalir kepada sektor rumah tangga telah dikurangi pajak perusahaan dan
pajak indivdu, maka perolehan terakhir merupakan pendapatan disposebel (Yd).
Dalam persamaannya :
Yd = Y – Pajak Perusahaan – Pajak Individu
atau
Yd = Y - T
Seperti pada sirkulasinya, pendapatan disposebel
tersebut digunakan untuk :
(i)
Membeli barang buatan
dalam negeri dan barang impor (C = Cdn
+ M).
(ii)
Ditabung ( S ).
Dapat disimpulakan bahwa Yd
= C + S dan Yd = Y – T. Maka
dala persamaanya perekonomian terbuka adalah Y – T = C + S atau Y = C + S
+ T.
Keseimbangan perekonomian menurut agregat penawaran dan
pengeluaran dapat dicapai apabila :
Y = C + I + G + (X-M)
Maka keseimbangan penadapatan nasional dalam
perekonomian terbuka secara
keseluruhan jika digabungkan dengan suntikan - bocoran dapat disingkat menjadi :
C + I + G + (X-M) = C + S +T
atau
I + G + X = S + T + M
Jadi suntikan dan bocoran merupakan dari pendapatan nasional dengan
pendapatan disposebel dalam persamaannya Y = Yd.
Jika dilihat dari gambar (a) diatas, dalam pendekatan
pengeluaran agregat – penawaran agregat dapat dijelaskan bahwa dalam
perekonomian 3 sektor, akan mencapai keseimbangan pendapatan nasional pada keadaan Y = C + I + G dan pendapatan nasionalnya adalah Y3. Apabila perekonomian ini berubah menjadi perekonomian terbuka,
maka akan timbul 2 aliran pengeluaran baru yaitu ekspor dan impor. Ekspor akan
menambah pengeluaran agregat dan impor mengurangi pengeluaran agregat. Dalam
pengeluaran agregat perekonomian tertutup fungsinya terdiri AE = C + I + G.
Jika berubah menjadi perekonomian terbuka maka AE = C + I + G + (X-M) yakni
perekonomian terbuka adalah perekonomian 4 sektor.
Gambar (b) menunjukan keseimbangan pendapatan nasional
menurut pendekatan suntikan dan bocoran. Pada perekonomian tertutup
keseimbangan dicapai pada E0 yaitu apabila
S + T = I + G dan pendapatan nasionalnya adalah Y3. Apabila perekonomian tertutup berubah menjadi terbuka maka
pengaruhnya adalah :
(i)
Suntikan bertambah sebanya X karena
dari I + G menjadi I + G + X dan perubahannya sejajar karena ekspor adalah
pengeluaran otonomi.
(ii)
Bocoran bertambah sebanyak M, dari
S + T menjadi S + T + M. Y3 adalah
pendapatan nasional. E1 adalah
keseimbangan yang dicapai. M adalah pengeluaran yang terpengaruh, artinya
sebanding dengan pendapatan nasional.
Kembali pada grafik (a), pada garis Cdn
menunjukan pengeluaran rumah tangga keatas produksi
dalam negeri pada berbagai tingkat pendapatan nasional. Diantara garis Cdn dan
C itu menunjukan nilai impor. Pada garis Cdn yang memotong garis Y = AE maka fungsi bocoran
S + T + M harus memotong sumber datar dan keadaan
teresbut menggambarkan bahawa nilai S + T + M = 0 dan nilai Cdn = Y. Dalam
perekonomian terbuka, pendapatan nasional adalah Y = Cdn + S + T +M. Jadi, apabila Y = Cdn maka dengan sendirinya S + T + M = 0.
2.3.d Perubahan – Perubahan Keseimbangan
Perunahan pengeluaran rumah tangga, perubahan komponen –
komponen suntikan dan bocoran akan menimbulkan perubahan keatas keseimbangan
pendapatan nasional. Kenaikan dalam AE akan menaikkan pendapatan nasional.
Kenaikan AE juga akan menimbulkan proses multiplier sehingga pada akhirnya
menyebabkan DY lebih besar dari DAE yang berlaku. Dalam perkonomian 4 sektor nilai multiplier lebih
kecil dari pada nilai perekonomian 3 sektor karena perekonomian terbuka impor
sebanding dengan pendapatan nasional, persmaan impornya adalah M = mY. Nilai m
menyebabkan tingkat bocoran menjadi bertambah besar. Kenaikan tabungan, pajak
atau impor akan mengurangi pendapatan nasional. Proses multiplier akan
menyebabkan pendapatan nasional berkurang lebih besar akibat kenaikan bocoran.
Dibawah ini adalah
grafik yang menggambarkan perubahan – perubahan keseimbangan.
Gambar 2.5 : Perubahan Keseimbangan dalam Ekonomi Terbuka
a.
Kenaikan Ekspor
(i)
(ii)
b.
Kenaikan impor
(i)
14
dicapai di E0 dan
pendapatan nasional adalah Y0. Kenaikan
ekspor sebanyak DX menyebabkan AE meningkat dari AE0 menjadi AE1 dan keseimbangan berpindah
dari E0 ke E1. Akibat dari perubahan ini maka pendapatan nasional meningkat dari
Y0 ke Y1.
Gambar a(ii) menunjukan perubahan keseimbangan dengan
menggunakan pendekatan suntikan dan bocoran.
Gambar b(i) Menunjukkan akibat kenaikan impor (DM) keatas
keseimbangan Y = AE. Perubahan keseimbangan menggunakan pendekatan AS-AE.
Pertambahan impor akan memindahkan dari AE menjadi AE1 dan pendapatan nasional dari Y0 menjadi Y1.
Gambar b(ii) menunjukan akibat kenaikan impor dengan
menggunakan pendeketan suntikan dan bocoran.
No comments:
Post a Comment