PENETAPAN TUJUAN ORGANISASI
1.
Misi dan Tujuan Organisasi
Sebelum organisasi menentukan tujuan-tujuan,
terlebih dahulu harus menetapkan misi atau maksud organisasi. Misi adalah suatu
pernyataan umum dan abadi tentang maksudorganisasi. Misi suatu organisasi
adalah maksud khas (unik) dan mendasar yangmembedakan organisasi dari
organisasi-organisasi lainnya dan mengindentifikasikan ruanglingkup operasi
dalam hal produk dan pasar. Misi merupakan perwujudan dasar filsafat para
pembuat keputusan strategik perusahaan, mencerminkan konsep diri perusahaan,
serta menunjukan bidang-bidang produk atau jasa pokok dan kebutuhan-kebutuhan
langgananutama yang akan dipuaskan perusahaan.Tujuan organisasi ialah suatu
pernyataan tentang keadaan yang diinginkan di manaorganisasi bermaksud untuk
merealisasikan dan sebagai pernyataan tentang keadaan diwaktu yang akan datang
di mana organisasi sebagai kolektifitas mencoba untukmenimbulkannya. Tujuan
organisasi merupakan pernyataan tentang keadaan atau situasiyang tidak terdapat
sekarang tetapi dimaksudkan untuk dicapai di waktu yang akan datangmelalui
kegiatan-kegiatan organisasi.
1.
Berbagai Fungsi Tujuan Organisasi
Konsep tujuan organisasi dipandang secara luas
mempunyai beberapa fungsi penting yangbervariasi menurut waktu dan keadaan.
Berbagai fungsi tujuan antara lain sebagai berikut :
1.
Pedoman bagi kegiatan berfungsi sebagai pedoman
bagi kegiatan pengarahan dan penyaluran usaha – usaha dan kegiatan para anggota
organisasi.
2.
Sumber legitimasi berfungsi sumber legitimasi bagi suatu
organisasi melalui pembenaran kegiatan – kegiatannya dan dikalangan kelompok –
kelompok seperti pelanggan, politikus, karyawan, pemegang saham dan masyarakat.
3.
Standar pelaksanaan berfungsi memberikan standar
langsung bagi penilaian pelaksanaan kegiatan organisasi dan menetapkan tujuan
dalam bidang yang dikuantifikasikan.
4.
Sumber motivasi.berfungsi sebagai sumber motivasi
dan idenfikasi karyawan yang penting.
5.
Dasar rasional pengorganisasian.berfungsi
berinteraksi dalam kegiatan kegiatan yang diperlukan untuk pencapaian tujuan.
Tipe-tipe Tujuan
1. Tujuan kemasyarakatan (Societal
goals).
Kategori ini bekenaan dengan kelas – kelas
organisasi luas yang memenuhi kebutuhan – kebutuhan masyarakat. Contoh :
memproduksi barang dan jasa, mempertahankan pesanan dan sebagainya.
2.
Tujuan keluaran (Output goals).
Kategori ini berkenaan dengan jenis – jenis
keluaran tertentu dalam bentuk fungsi konsumen. contoh : barang – barang
konsumen, jasa bisnis dan sebagainya.
3.
Tujuan sistem (Sistem goals).
Kategori ini berkenaan dengan barang atau jasa yang
di produksi atau tujuan yang diambil. Contoh : penekana pada pertumbuhan,
stabilitas dan sebagainya
4.
Tujuan produk (Product goals).
Kategori ini berkenaan dengan karakteristik barang
atau jasa yang diproduksi. Contoh : penekanan pada kualitas dan kuantitas,
ketersediaan dan sebagainya.
5.
Tujuan turunan (Derived goals)..
Kategori ini berkenaan dengan meletakkan kekuasaan
dalam pencapaian tujuan. Contoh : kebijakan investasi, pengembangan karyawan
dan sebagainya
1.
Proses Penetapan Tujuan
Proses penetapan tujuan merupakan usaha yang
menciptakan nilai – nilai tertentu melalui berbagai kegiatan yang akan
dilaksanakan organisasi. Nilai tersebut adalah :
1.
Barang dan jasa yang di produksi dapat memuaskan
kebutuhan konsumen.
2.
Teknologi yang digunakan daam proses produksi akan
menghasilkan barang dan jasa dengan biaya dan kualita bersaing.
3.
Pelayanan menajemen akan memberikan public image
yang menguntungkan
4.
Perusahaan mempunyai konsep diri yang dapat
dikomunikasikan dan ditularkan kepada para karyawan dan pemegang saham.
2. Bidang-bidang
Tujuan
Peter
Drucker, selama bekerja sebagai konsultan untuk GE, mengidentifikasikan
secaraterperinci 8 bidang pokok dimana perusahaan harus menetapkan tujuan.
Bidang-bidang itu adalah :
1.
Posisi pasar. Perusahaan harus menetapkan tujuan
mengenai bagian pasar yang akan “direbut”.
2.
Adalah rasio antara masukan dengan keluaran
organisasi.
3.
Sumber daya phisik dan keuangan.
4.
Tujuan-tujuan laba penting untuk mencapai
tujuan-tujuan lain.
5.
Ada kebutuhan terus menerus akan produk atau jasa
baru dan inovatif
6.
Prestasi dan pengembangan manajer. Kelangsungan
hidup banyak organisasi tergantung pada kekuatan manajemen yang inovatif.
7.
Prestasi dan sikap karyawan. Karyawan operatif
melaksanakan sebagian besarpekerjaan normal dan rutin di setiap organisasi.
8.
Tanggung jawab sosial dan publik. Tujuan-tujuan ini
ditetapkan perusahaan untuk “menangani” boikot publik, kegiatan-kegiatan hukum,
kegiatan-kegiatanpemerintah, kelompok-kelompok berkepentingan, dan sebagainya.
1.
Management By Objectives (MBO)
Management By Objectives atau MBO pertama kali
diperkenalkan oleh peter Drucker dalambukunya The Practice of Management pada
tahun 1954. Prosesnya juga berjalan dengan nama-nama lain, termasuk “manajemen
berdasarkan sasaran”, “manajemen berdasarkanhasil”, atau “management by
results”, “goals management”, “work planning and review”,“goals and controls”,
“joint target setting”, dan sebagainya. Walaupun menggunakan nama-nama yang
berbeda prosesnya adalah sama. MBO telah berkembang sangat terkenal,terutama
dalam-organisasi-organisasi besar. Pada hakekatnya MBO menekankanpentingnya
peranan tujuan dalam perencanaan efektif.
Sistem MBO
Berikut ini akan diuraikan unsur-unsur umum yang
selalu ada dalam berbagai sistem MBO yang efektif :1.Komitmen pada
program.2.Penetapan tujuan manajemen puncak.3.Tujuan-tujuan perseorangan.4.
Partisipasi 5.Otonomi dalam implementasi rencana.6.Peninjauan kembali prestasi.
Kekuatan dan
kelemahan MBO
kebaikan-kebaikan berbagai program MBO, yang dapat
diperinci sebagai berikut :1. Memungkinkan para individu mengetahui apa yang
diharapkan dari mereka. 2.Membantu dalam perencanaan dengan membuat para
manajer menetapkan tujuandan sasaran.3.Memperbaiki komunikasi antara manajer
dan bawahan.4. Membuat para individu lebih memusatkan perhatiannya pada tujuan
organisasi. 5. Membuat proses evaluasi lebih dapat disamakan melalui pemusatan
padapencapaian tujuan tertentu. Ini juga memungkinkan para bawahan
mengetahuikualitas pekerjaan mereka dalam hubungannya dengan tujuan organisasi.
Kelemahan kelemahan yang sering dijumpai dalam
pengembangan program MBO sebagai berikut : 1. Gaya dan dukungan manajemen. 2.
Penyelesaian dan perubahan. 3. Ketrampilan – ketrampilan antarpribadi. 4.
Deskripsi jabatan. 5. Penetapan dan pengkoordonasian tujuan. 6.pengawasan
metode pencapaian tujuan. 7.konflik antara kreatif dan MBO.
No comments:
Post a Comment