BAB 7 Uang, Institusi Keuangan dan Penawaran Uang


2.1    Definisi dan Ciri-ciri Uang
Dari sudut pandang ekonomi, uang merupakan stok aset-aset yang digunakan untuk transaksi. Uang (money) adalah sesuatu yang diterima atau dipercaya masyarakat sebagai alat pembayaran atau transaksi. Uang diciptakan dalam perekonomian dengan tujuan untuk melancarkan kegiatan tukar-menukar dan perdagangan. Maka uang selalu didefinifikan sebagai: benda-benda yang disetujui oleh masyarakat sebagai alat perantaraan untuk mengadakan tukar menukar atauperdagangan. Yang dimaksudkan dengan kata disetujui dalam definisi ini adalah terdapat kata sepakat di antara angota-anggota mesyarakat untuk menggunakan satu atau beberapa benda sebagai alat perantaraan dalam kegiatan tukar-menukar. Agar masyarakat menyetujui penggunaan sesuatu benda sebagai uang, haruslah benda itu memenuhi syarat syarat berikut:
1.    Nilainya tidak mengalami perubahan dari waktu ke waktu
2.    Mudah dibawa-bawa
3.    Mudah disimpan tanpa mengurangi nilainya
4.    Tahan lama
5.    Jumlahnya terbatas ( tidak berlebi-lebihan)
6.    Bendanya mempunyai mutu yang sama

2.2    Fungsi Uang
Dalam ilmu ekonomi peranan atau fungsi uang dalam melancarkan kegiatan perdagangan dibedakan menjadi empat jenis mereka adalah:
1.      Uang sebagai perantara tukar menukar
Seseorang yang ingin memperoleh berbagai jenis barang untuk memenuhi kebutuhannya. Akan dapat dengan mudah memperolehnya apabila memiliki uang yang cukup untuk membeli kebutuhan tersebut. Kegiatan tukar menukar adalah lebih rumit didalam perdagangan secara barter. Tukar menukar baru akan berlangsung apabila seseorang dapat menawarkan sesuatu barang yang diingini oleh seseorang lainnya , dan orang lain itu memiliki barang yang diinginkan oleh orang yang pertama.
2.      Uang Sebagai Satuan Nilai
Keuntungan selanjutnya dari penggunaan uang dalam masyarakat bersumber kesanggupan untuk bertindak sebagai satuan nilai. Yang dimaksudkan dengan satuan nilai adalah satuan ukuran yang menentukan besarnya nilai dari berbagai jenis barang. Dengan adanya uang, nilai sesuatu barang dapat dengan mudah dinyatakan, yaitu dengan menunjukan jumlah uang yang diperlukan untuk memperoleh barang tersebut.Penggunaan uang sebagi alat satuan nilai menyebabkan masyarakat tidak perlu bersusah payah untuk menentukan nilai suatu barang dengan cara menentukan nilai tukar barang tersebut dengan berbagai jenis barang lainnya.
3.      Uang Sebagai Alat Pembayaran Tertunda
Transaksi-transaksi dalam perekonomian yang sudah berkembang banyak sekali dilakukan dengan pembayaran yang ditunda, atau penjualan secara kredit. Para pembeli memperoleh barangnya terlebih dahulu dan membayarnya pada masa yang akan datang. Penggunaan uang sebagai alat perantara dalam tukar menukar dapat medorong perkembangan perdagangan yang bersifat demikian karena para penjual akan lebih merasa yakin bahwa pembayaran yang ditunda itu sesuai dengan yang diharapkan. Dengan perkataan lain, mutu benda yang akan diperolehnya dimasa yang akan datang sebagai pembayaran penjualannya, yaitu uang, akan sesuai dengan yang diharapkan pada waktu menjual barangnya.
Satu syarat penting agar fungsi uang yang ketiga ini dapat dijalankannya dengan baik adalah bahwa nilai uang yang digunakan harus tetap stabil. Nilai uang dikatakan stabil apabila sejumlah uang yang dibelanjakan akan tetap memperoleh barang barang yang sama banyak dan sama mutunya dari waktu ke waktu. Apabila syarat ini tidak dipenuhi maka fungsi uang sebagai ukuran untuk pembayaran tertunda tisak akan dapat dijalankan dengan sempurna. Ada kemungkinan orang lebih suka menerima pembayaran yang tertunda dalam bentuk barang atau menghindari tukar menukar dengan pembayaran yang ditunda.
4.      Uang Sebagai Alat Penyimpanan Nilai
Penggunaan uang memungkinkan kekayaan seseorang disimpan dalam bentuk uang. Apabila harga harga barang stabil, menyimpan kekayaan dalam bentuk uang lebih menguntungkan dari menyimpannya dalam bentuk barang. Di dalam perekonomian yang sudah maju, jenis uang yang terutama adalah uang bank dan uang giral. Uang jenis ini tidak memerlukan biaya untuk menyimpannya dan mudah mengurusnya. Jenis dari uang yang sekarang ini banyak digunakan adalah uang kertas.

2.3  Jenis Uang Sepanjang Sejarah
Sejarah uang sangat berhubungan dengan sejarah peradaban manusia. Semenjak manusia memilih peradabannya dan ke luar dari “zaman baru”, mereka telah menciptakan berbagai bentuk barang digunakan sebagai alat perantara dalam tukar menukar. Uraian berikut secara ringkas menerangkan perkembangan bentuk uang sepanjang peradaban manusia.
1.      Jenis Uang yang Mula-Mula Sekali Digunakan
Uang yang mula-mula sekali digunakan terdiri dari barang-barang yang sangat dibutuhkan masyarakat dan yang banyak mereka gunakan dalam kehidupan sehari-hari. Barang-barang tersebut dapat berupa bahan makanan seperti beras, jagung, gandum, ikan, dan binatang-binatang ternak. Kalau diperhatikan ciri-ciri yang harus dimiliki oleh benda yang akan bertindak sebagai uang, maka sebenarnya barang-barang di atas belumlah memenuhi syarat-syarat yang diperlukan. untuk berperan sebagai uang. OIeh sebab itu penggunaan barang-barang di tas sebagai uang hanya terjadi dalam masyarakat yang sangat kurang maju.
2.      Penggunaan Emas Dan Perak Sebagai Uang
Jenis uang yang sudah sejak lama digunakan, dan yang selama kurang lebih dua puluh satu abad merupakan mata uang yang paling banyak digunakan oleh berbagai negara, adalah mata uang emas dan perak. Emas dan perak mempunyai ciri-ciri yang diperlukan untuk menjadi uang yang baik.
·         Ciri-Ciri Khusus Emas dan Perak
Sifat-sifat yang menyebabkan kedua-dua jenis logam tersebut sangat sesuai untuk digunakan sebagai uang adalah:
1.    Banyak orang menyukai benda tersebut karena dapat digunakan sebagai perhiasan.
2.    Emas maupun perak mempunyai mutu yang sama.
3.    Kedua-duanya tidak mudah rusak, tetapi dapat dengan mudah dibagi-bagi apabila diperlukan.
4.    Jumlahnya sangat terbatas dan untuk rnemperolehnya perlu biaya dan usahz
5.    Kedua barang itu sangat stabil nilainya karena mereka tidak bcrubah mutunya dalam jangka panjang dan tidak mengalami kerusakan.
Uang yang terbuat dari emas dan perak telah mulai digunakan sejak abad ketujuh sebelum masehi dan sampai permulaan abad kesembilan belas mata uang emas dan perak adalah uang yang paling penting dan paling banyak digunakan. Kemajuan ekonomi yang dicapai sesudah Revolusi Industri menyebabkan perdagangan berkembang dengan pesat sekali. Permintaan ke atas emas dan perak untuk digunakan sebagai uang bertambah dengan sangat pesat pula. Maka kesulitan-kesulitan mulal timbul dalam menggunakan’kedua logam tersebut sebagai uang. Sebab-sebab utama dari kesulitan tersebut diterangkan dalam uraian berikut:
-          Memerlukan tempat yang agak besar untuk menyimpan pada waktu transaksi belum begitu besar nilainya, masalah menyimpan uang belum timbul karena belum banyak ruangan.yang diperlukan. Kemajuan ekonomi yang diikuti pula oleh perkembangan perdagangan menyebabkan nilai transaksi menjadi berkali-kali lipat besarnya. Lebih banyak uang diperlukan untuk transaksi-transaksi tersebut dan masalah menyediakan tempat untuk menyimpan uang itu mulai timbul.
-          Merupakan benda yang berat kalau nilai transaksi adalah kecil, maka jumlah mata uang emas dan perak yang digunakan dalam transaksi tersebut tidak terlalu banyak. maka bentuk benda tersebut belum menimbulkan kesulitan kepada kedua belah pihak yang melakukan transaksi tersebut. Dalam perekonomian yang bertambah maju nilai transaksi meningkat menjadi berkali.

2.4  Bentuk-bentuk Uang
1.      Uang Fiat
Uang tanpa nilai intristik disebut uang fiat (fiat money). Flat hanya merupakan sebuah perintah atau perjanjian dan uang flat dibuat sebagai uang oleh dekrit pemerintah.
2.      Uang Komoditas
Ketika uang berbentuk komoditas dengan nilai intrinstik, hal itu disebut sebagai uang komoditas (comodity money).Istilah nilai intrinstik berarti bahwa barang tersebut akan memiliki nilai, bahkan jika tidak digunakan sebagai uang.

2.5  Peranan Dan Kegiatan Bank Umum
Yang dimaksudkan dengan lembaga keuangan atau institusi keuangan adalah semua perusahaan yang kegiatan utamanya adalah meminjamkan uang yang disimpan kepada mereka. Badan-badan itu mendorong masyarakat untuk membuat tabungan kepada mereka. Sebagai “balas jasanya” para penabung akan diberi “pendapatan” berupa bunga ke atas tabungan yang mereka buat. Tabungan yang dikumpulkan oleh lembaga keuangan tersebut selanjutnya akan dipinjamkan kembali kepada individu-individu dan perusahaan-perusahaan yang membutuhkannya. Sebagian lagi digunakan untuk membeli saham-saham berbagai perusahaan. Lembaga keuangan yang lazim terdapat di suatu Negara dapat dibedakan menjadi beberapa jenis :  
1.    Bank umum atau bank perdagangan. Institusi ini adalah bank yang bukan saja dapat meminjamkan atau menginvestasikan berbagal jenis tabungan yang diperolehnya, tetapi juga dapat membedakan pinjaman dari rnenciptakan sendiri uang giral. Bagaimana hal mi dilakukan akan dijelaskan kemudian.
2.    Bank tabungan. Bank mi melakukan kegiatan hampir seperti perusahaan peminjaman Tabungan, menerima simpanan dalam bentuk tabungan atau simpanan berjangka panjang dan kemudian meminjamkan atau menginvestasikan uang tersebut.
3.    perusahaan peminjaman. Merupakan badan keuangan yang menerima simpanan dalam bentuk tabungan atau simpanan berjangka lama (yaitu hanya dapat diambil kembali oleh pemiliknya sesudab beberapa waktu yang ditentukan), dan selanjutny; meminjamkan nan menginvestasikan tabungan tersebut.
4.    Pasaran saham. Suatu lembaga yang fungsi utamanya adalah menjadi tempat-tempat saham perusahaan-perusahaan diperjualbelikan.
5.    Perusahaan asuransi Terdiri dari perusahaan yang memperoleb uang dengan menjanjikan akan membuat sejunlah ganti rugi kepada individu, perusahaan dan badan-badan lainnya apabila sesuatu peristiwa seperti: kecelakaan, kebakaran, kehilangan dan dan sebagainya—berlaku ke atas orang, perusahaan atau badan yang membayar uang asuransi kepada perusabaan asuransi. Uang asuransi yang dikumpul kan oleb badan ini akan diinvestasikan atau dipinjamkan.

1.      Beberapa Keistimewaan Dari Bank Umum
Dikatakan bahwa bank umum rnerupakan lembaga keuangan yang paling penting dan paling berpengaruh dalam kegiatan ekonomi. Ini disebabkan karena bank umum mempunyai beberapa keistimewaan yang tidak dimiliki oleh lembaga-lembaga keuangan Iainnya.
Keistimewaan 1: Tabungan Dapat Diambil dengan Cek
Satu keistimewaan itu adalah kesanggupan bank umum untuk menciptakan uang yang dapat sewaktu-waktu diambil dengan menggunakan cek, yaitu tabungan keistimewaan untuk menciptakan tabungan yang boleb diambil dengan menggunakan cek dimiliki oleh lembaga-lembaga keuangan lainnya. Tabungan di dalam lembaga-lembaga antara lain hanya boleh diambil apabila pemiliknya datang langsung ke badan-badan tersebut.
Keistimewaan 2: Dapat Menciptakan “Daya Beli”
Keistimewaan yang kedua dari bank umum bersumber dan kemampuannya untuk menciptakan daya beli baru atau menghapuskan daya beli yang ada di dalam perekonomian. Kegiatannya secara otomatis akan menimbulkan perubahan-perubahan bagi uang yang tersedia dalam perekonomian. Kegiatan “menciptakan” atau “menghapuskan” daya beli dilakukan oleh bank umum apabila ia memberikan atau membatalkan pinjaman kepada nasabahnya. Bagaimana berlakunya proses tersebut akan diuraikan kemudian.
Keistimewaan 3: Memberi Pinjaman Jangka Pendek
Keistimewaan yang ketiga dari bank umum bersumber dan kegiatan meminjamkan uang yang dilakukannya. Bank umum terutama memberikan pinjaman jangka pendek. Ini berarti bank umum merupakan satu badan yang penting peranannya kepada perusahaan-perusahaan untuk menyetarakan keadaan keuangannya dengan gerak naik turunkegiatan ekonorni. Pada waktu perekonorniag mencapai tingkat kegiatan yang tinggi biasanya pant pengusaha memerlukan Iebih banyak modal kerja, dan bank umum dapat dengan segera menyediakan modal yang diperlukan tersebut. Sebaliknya, apabila kegiatan ekonomi mengalami kemunduran, perusahaan-perusahaan harus mengurangi kegiatan mereka. Dengan sendirinya keperluan untuk memperoleh tambahan modal kerja akan berkurang maka para pengusaha akan mengembalikan modal kerja yang mereka pinjam dari bank-bank umum.

2.6    Proses Penciptaan Uang Giral
1.    Penciptaan tabungan giral (rekening koran)
Tabungan giral atau rekening koran yang diciptakan oleh bank umum dapat dibedakan menjadi jenis: tabungan giral utama dan tabungan giral derifatif. Bank umum akan menciptakan tabungani utama apabila ia mendapat uang dari langgananya dalambentuk uang tunai atau cek yang ditarik dari bank lain. Setelah menerima uang tunai atau cek tersebut bank umumakan menambah nilai tabungan giral dari pihak yang memasuk
2.    Proses penciptaan uang giral di dalam kenyataan
Dalam kenyataan yang sebenamya proses penciptaan uang tidaklah sebesar seperti yang baru saja diterangkan. Proses penciptaan uang yang telah digambarkan, hanya akan terjadi apabila pemisalan-pemisalan yang dikemukakan pada permulaan uraian di atas berlaku seperti yang dinyatakan dalam pemisalan. Kalau tidak demikian, gambaran mengenai proses penciptaan uang akan mempunyai bentuk yang berbeda. Dan yang lebih penting lagi, di dalam kenyataan proses penciptaan uang tidak akan sejauh atau seluas seperti yang digambarkan. Di bawab ni diuraikan tiga faktor penting yang membatasi penciptaan uang.
a. Kebocoran uang tunai Salah sam faktor yang membatasi luasnya prows penciptaan uang adalah berlakunya kebocoran uang tunai,yaitu stsebagian dari uang yang seharusnya disimpan ke bank umum yang berikut tetap di pegang oleh pemiliknya. Ini merupakan keadaan yang lazim berlaku dalam masyarakat. Seseorang yang menerima uang tidak selalu memasukkan semua uang tersebut ke dalam bank. Sebagian akan disimpan dalam rumah, dalam perusahaan atau dalam kantong. Faktor ini akan membatasi luasnya penciptaan uang yang akan berlaku.
b. Bank ingin mempunyai cadangan yang lebih banyak faktor penting jam yang akan membatasi Iuasnya penciptaan uang adalah keinginan bank untuk membuat cadangan uang, tabungan giral yang lebih besar daripada yang ditetapkan oleb peraturan perbankan. Apabila bank-bank umum dalam contoh kecil bukan mempertahankan cadangan sebesar 20 persen tetapi sebesar 25 persen mata tabungan giral yang akan tercipta bukanlah sebesar 500 juta rupiah. tetapi hanya sebesar 400 juta rupiah.

2.7    Mata uang Dalam Peredaran, Uang Berkurang Dan kekayaan Mudah Tunai
1.        Mata Uang Dalam Peredaraan Dan Uang Beredar
            Di dalam membahas mengenai uang yang terdapat dalam perekonomian, adalah penting untuk membedakan diantara mata uang dalam peredaraan dan uang beredar. Mata uang dalam peredaraan adalah seluruh jumlah mata uang yang telah dikeluarkan dan di edarkan oleh bank sentral. Mata uang tersebut terdiri dari dua jenis yaitu, uang logam dan uang kertas. Dengan demikian mata uang dalam peredaraan adalah sama dengan uang katral. Sedangkan uang beredar adalah semua jenis uang yang berada didalam perekonomian, yaitu jumlah dari mata uang dalam peredaraan di tambah dengan uang giral dalam bank-bank umum.
            Uang beredar adalah uang yang berada di tangan masyarakat. Namun definisi ini terus berkembang, seiring dengan perkembangan perekonomian suatu negara. Cakupan definisi jumlah uang beredar di negara maju umumnya lebih luas dan kompleks dibandingkan negara sedang berkembang (NSB).
a.         Uang Beredar Dalam Arti Sempit (Narrow Money) / M1
Uang beredar dalam arti sempit (narrow money) adalah bentuk asset keuangan yang paling likuid. Artinya uang ini langsung dapat menjalankan semua fungsinya sebagai uang. Ketika seseorang hendak melakukan transaksi jual beli misalnya. Maka uang uang ini langsung dapat dipergunakan sebagai alat pertukaran. Dalam hal ini tentu uang telah memenuhi fungsinya sebagai medium of exchange (Aulia Pohan, 2008). Pengertian paling sempit atau biasa dikenal dengan istilah narrow money  adalah daya beli yang langsung bisa digunakan untuk pembayaran atau dapat diperluas mencakup alat-alat pembayaran yang mendekati “uang” (deposito berjangka dan tabungan). Narrow money yang biasanya disimbolkan dengan M1 terdiri dari uang tunai/kartal (currency) dan uang giral (Demand Deposit). Uang kartal merupakan uang kertas dan uang logam yang ada di tangan masyarakat umum, sedangkan uang giral mencakup saldo rekening koran/giro milik masyarakat umum yang disimpan di bank.
b.      Uang Beredar Dalam Arti Luas (Broad Money) / M2.
 Selanjutnya apa yang dimaksud dengan uang beredar dalam arti luas. Sesungguhnya pengertian ini adalah pengertian uang yang memasukkan semua asset keuangan yang memenuhi fungsinya sebagai uang. Tentunya dengan tingkat likuiditas yang berbeda satu sama lain. Uang dalam arti luas (M2) itu terdiri dari M1 + Quasy Money + Surat Berharga (securities) selain saham.
2.    Kekayaan Mudah Tunai (Berlikuiditas Tinggi)
            Kekayaan mudah tunai adalah “ harta-harta yang bersifat uang “, yaitu berbagai jenis kekayaan yang dapat ditukarkan dengan barang atau uang dalam waktu yang cepat dan tanpa kerugian nilai. Uang dapatlah dipandang sebagai kekaayaan mudah tunai yang paling sempurna.
Beberapa kekayaan yang bersifat uang lainnya tidak dapat dengan serta merta digunakan untuk memperoleh barang-barang, tetapi mereka dapat dengan mudah ditukarkan kepada uang.  Kekayaan seperti itu adalah tabungan, deposito berjangka, dan surat pinjaman jangka pendek pemerintah dan sertifikat bank Indonesia.
Di dalam mengamati kegiatan perekonomian negara, jumlah kekayaan mudah tunai yang dimiliki masyarakat perlu dengan sungguh-sungguh diperhatikan. Nilai kekayaan tersebut mencerminkan sampai dimana masyarakat dapat menciptakan pengeluaran agregat, yaitu ia dapat menunjukkan besarnya daya beli yang dimiliki masyarakat, yang dalam waktu yang singkat dapat digunakan untuk membeli barang-barang dan jasa-jasa.
2.8    Perkembangan Bank Sentral
            Bank sentral merupakan institusi keuangan yang didirikan dan diberi tugas untuk mengawasi dan mengatur kegiatan institusi keuangan lain dalam system finansial.
1.    Perekembangan Bank Sentral Di Berbagai Negara
Pada masa ini hampir setiap negara mempunyai bank sentral, yaitu suatu bank yang diberi tugas oleh pemerintah untuk mengatur dan mengawasi kegiatan lembaga-lembaga keuangan yang terdapat dalam perekonomian. Berdasarkan kepada fungsi yang harus dilaksanakannya ini bank sentral dapat didefinisikan: sebagai suatu lembaga keuangan yang pada umumnya dimiliki pemerintah yang diserahi tanggung jawab untuk mengatur dan mengawasi kestabilan kegiatan lembaga-lembaga keuangan, dan untuk menjamin agar kegiatan lembaga-lembaga keuangan itu akan membantu menciptakan tingkat kegiatan ekonomi yang tinggi dan stabil.
Tidak semua bank sentral yang ada sekarang ini dari semenjak didirikan telah merupakan bank sentral. Di Inggris dan Swedia misalnya, bank sentral yang ada sekarang ini pada mulanya adalah bank umum. Di Swedia bank yang sekarang ini menjadi bank sentral didirikan pada tahun 1660, tetapi baru pada tahun 1897 bank tersebut bertindak sebagai bank sentral. Bank of England, yaitu bank sentral inggris didirikan pada tahun 1694 tetapi fungsinya sebagai bank sentral baru mulai dijalankan sejak tahun 1884. Di Amerika Serikat bank sentralnya dinamakan Federat Reserve System, dan badan tersebut didirikan pada tahun 1913. Di negara-negara berkembang, termasuk Indonesia, bank sentral didirikan semenjak mereka mencapai kemerdekaan, yaitu pada tahun-tahun sesudah Perang Dunia Kedua. Bank sentral di negara kita adalah Bank Indonesia.
2.    Perbedaan Bank Sentral Dan Bank Umum
a.       Dalam perekonomian hanya ada satu bank sentral
b.      Bank umum kebanyakan dimiliki oleh pihak swasta
c.       Tujuan kegiatan bank sentral dan bank umum berbeda
d.      Bank sentral diberi kekuasaan untuk mencetak uang kertas dan logam
3.        Fungsi Utama Bank Sentral
Kalau diperhatikan peranan dan kegiatan yang dijalankan oleh bank sentral di berbagai negara, maka akan dapat dilihat bahwa pada umumnya bank sentral ditugaskan oleh pemerintah untuk menjalankan lima kegiatan berikut :
  1. Bertindak sebagai bank kepada pemerintah
  2. Bertindak sebagai bank kepada bank-bank umum
  3. Mengawasi kegiatan bank umum dan lembaga-lembaga keuangan lainnya
  4. Mengawasi keseimbangan kegiatan perdagangan luar negeri
  5. Mencetak uang logam dan uang kertas yang diperlukan umtuk melancarkan kegiatan produksi dan perdagangan
c.         Bank Sentral Sebagai Bank Kepada Pemerintah
Untuk mengurus pengeluaran dan pendapatan pemerintah tersebut ia memerlukan jasa-jasa bank, dan salah satu fungsi bank sentral adalah untuk memenuhi kebutuhan ini. Bank sentral bertindak sebagai lembaga keuangan terutama yang menyimpan uang yang dimiliki pemerintah. Seterusnya pemerintah menggunakan jasa-jasa bank sentral untuk membayar dan mengirimkan uang kepada pemerintah daerah dan departemen-departemen yang lain.
Cara lain yang dapat dilakukan oleh pemerintah untuk membiayai desifit dalam pengeluarannya adalah dengan mengeluarkan surat pinjaman (obligasi) jangka panjang atau dengan meminjam langsung dari bank sentral. Apabila peminjaman uang kepada bank sentral itu sangat berlebih-lebihan. Maka bank sentral harus lebih banyak mencetak uang. Langkah yang demikian dapat menimbulkan inflasi.
d.        Sebagai Bank Kepada Bank Umum
Bank sentral disebut sebagai bank dari bank-bank lainnya karena jasa-jasa yang diberikannya kepada bank umum adalah sama sifatnya dengan jasa bank umum kepada masyarakat.
Selanjutnya bank sentral disebut sebagai bank dari bank-bank lainnya karena bank-bank umum dapat meminjam dari bank sentral apabila bank umum itu mengalami kekurangan cadangan. Disamping meminjam, cara lain yang dapat dilaksanakan oleh bank umum untuk mengatasi masalahnya adalah dengan menjual surat berharga yang dimiliki oleh bank umum kepada bank sentral.
e.         Mengawasi Bank Umum Dan 1nstitusi Keuangan Lain
Lembaga-lembaga keuangan, termasuk bank umum, merupakan perusahaan yang mencari keuntungan dari meminjamkan uang yang dimilikinya atau yang ditabungkan kepadanya Untuk memperoleh keuntungan yang maksimal mereka haruslah meminjamkan kepada perusahaan-perusahaan dan perorangan-perorangan sebanyak yang mungkin mereka pinjamkan. Apalagi kemajuan ini terlalu ditekankan oleh lembaga-lembaga keuangan tersebut, maka akan timbul akibat buruk kepada masyarakat di perekonomian.
Lembaga-lembaga keuangan mungkin memberi terlalu banyak pinjaman sehingga sehingga uang tunai yang ditinggalkan sebagai cadangan tidak mencukupi lagi. Pada ketika masyarakat menarik lebih banyak uangnya dan lembaga-lembaga keuangan tersebut, mereka tidak akan mempunyai cukup dana untuk melakukan pembayaran tersebut. Keadaan seperti Itu akan menghilangkan kepercayaan masyarakat kecuali. Lembaga-lembaga keuangan. Di samping itu, pinjaman yang akan diawasi akan menyebabkan lembaga keuangan takut meminjamkan uangnya kepada usaha yang sangat tinggi resikonya.
f.         Mengawasi Kestabilan Kurs Valuta Asing
Salah satu usaha yang perlu dilakukan untuk menciptakan kestabilan ekonomi adalah dengan mempertahankan kestabilan nilai kurs mata uang asing. Untuk mencapai tujuan ini pertama-tama haruslah dijaga agar terdapat keseimbangan di antara ekspor dan aliran masuk modal di satukan dengan impor dan aliran ke market modal di lain pihak. Selanjutnya harus pula dijaga agar terdapat cukup cadangan mata uang asing yang dapat sewaktu-waktu digunakan untuk membiayai pembayaran uang asing yang berlebihan ke negara-negara lain karena aliran keluar untuk pembayaran impor dan kebutuhan lain adalah lebih besar daripada aliran masuk yang diterima dari ekspor dan pendapatan dari luar lainnya.
Menjamin agar keadaan seperti itu selalu dapat diwujudkan merupakan salah satu tugas penting dari bank sentral. Sebagai contoh, apabila terdapat tekanan-tekanan yang akan menurunkan nilai kurs mata uang asing. bank sentral haruslah melakukan usaha untuk menghapuskan tekanan ini. Salah satu langkah yang dapat dilakukan ialah menaikkan suku-bunga. Dengan naiknya suku bunga, investasi dan menyimpan uang menjadi lebib menguntungkan di negara tersebut dan akan menggalakkan aliran masuk modal. Langkah lainnya adalah dengan berusaha membatasi impor Salah satu faktor yang dapat menjatuhkan nilai mata uang adalah keadaan perdagangan liar negeri di mana impor lebih kecil dari ekspor. Maka untuk menjaga agar nilai kurs mata uang tetap stabil bank sentral haruslah mengambil langkah-langkah yang menjamin agar masyarakat tidak mengimpor secara berlebih-lebihan dan negara lain. Berdasarkan kepada contoh di atas dapatlah dikatakan bahwa bank sentral merupakan suatu lembaga pemerintahyang bertugas untuk menjaga kestabilan kegiatan ekspor, impor, dan aliran modal luar negeri dengan tujuan untuk menjamin tercapainya perekonomian Negara.


Share:

No comments:

Post a Comment

Keep Traveling

Total Pageviews

Popular

Blog Archive

Recent Posts