PERUSAHAAN DALAM SISTEM SOSIAL
Perusahaan
Perusahaan adalah suatu unit kegiatan produksi yamng
mengolah sumber-sumber ekonomi untuk menyediakan barang dan jasa bagi
masyarakat dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan dan agar dapat memuaskan
kebutuhan masyarakat.
Dalam
suatu bisnis terdapat faktor utama yang menjalankan bisnis(pelaku bisnis)
tersebut, yaitu :
- Pemilik Adalah orang yang menginvestasikan uang
dalam suatu kegiatan bisnis dengan maksud untuk memperoleh keuntungan dari
uang atau modal yang ditanamkan tersebut.
- Manajer Adalah orang
yang bertanggung jawab terhadap kinerja, perusahaan, bertanggung jawab
atas pencapaian keuntungan perusahaan, pertumbuhan perusahan serta
pertanggung jawaban sosial.
- Tenaga kerja Adalah
individu yang menawarkan keterampilan dan kemampuan untuk memproduksi
barang atau jasa agar perusahaan dapat meraih keuntungan dan untuk itu
individu tersebut akan memperolehh upah/gaji sesuai dengan keterampilan
yang dimilikinya.
- Konsumen Adalah individu atau bisnis yang membeli
produk atau jasa yang dihasilkan suatu perusahaan untuk pemakaian pribadi.
Berdirinya perusahaan disebabkan oleh sumber ekonomi
dan seorang wirausahawan
v
Sumber - Sumber Ekonomi
Sumber-sumber
ekonomi atau sering juga disebut faktor-faktor produksi dapat dikelompokan ke
dalam
·
Manusia
(Men)
·
Uang
(Money)
·
Material (Materials)
·
Metode (Methods)
Sering
kali keempatnya dikenal dengan “4M”
v Wirausahawan
Wirausahawan
adalah seseorang yang memiliki kepribadian unggul yang mencerminkan budi yuang
luhur dan pantas untuk diteladani karean atas kemampuan sendiri dapat
melahirkan suatu sumbangsih karya untuk kemajuan kemanusiaan yang berlandaskan
kebenaran dan kebaikan.
Fungsi
wirausahawan adalah:
a.
Mengidentifikasikan kesempatan
b.
Mengumpulkan sumber daya manusia dan sumber daya lainnhya
c.
Menarik investasi/dana dari perorangan atau lembaga keuangan
d.
Melaksanakan proses produksi atau perdagangan
e.
Menanggung resiko
Beberapa
ciri kepribadian dari seorang wirausahawan :
a.
Mempunyai emosi untuk membayangkan keberhasilan tujuan usahanya
b.
Berani menanggung resiko
c.
Gigih dan bekerja keras
d.
Bersemangat dan gesit dalam berusaha
e.
Berusaha meningkatkan pengetahuannya
f.
Memiliki kecakapan untuk memimpin
A. Perusahaan
Kecil
Kewirausahaan dapat dimulai dari suatu perusahaan kecil yang kepemilikannya
bisa diperoleh dari tiga cara yaitu dengan meneruskan usaha orang tua atau
membeli perusahaan yang telah ada serta dengan cara memulai usaha yang sama
sekali baru.
Dalam
kaitan tersebut terdapat alternatif untuk suksesnya pengembangan usaha kecil,
yaitu:
- Faktor-faktor komplementer dari tenaga kerja terus
dikembangakan terutama tenaga pimpinan yaitu di samping memiliki sikap
kewirausahawan juga sikap manajerial.
- Diupayakan untuk pengembangan industri kecil
pengolah hasil pertanian dalam berbagi skala yang berlokasi di wilayah
pedesaan.
- Untuk memperkuat daya tampung kesempatan kerja
sektor industri agar diupayakan lebih banyak lagi hubungan keterkaitan
antara sub sektor Industri Besar dan Sedang dengan sub sektor
industri/perusahaan kecil.
Apabila kita amati, perusahaan kecil memang memiliki
karakteristik tersendiri jika dibandingkan dengan perusahaan besar. Perbedaan
tersebut nampak seperti berikut:
PERUSAHAAN KECIL
|
PERUSAHAAN BESAR
|
- Pada umumnya dikelola sendiri oleh pemiliknya
- Struktur organisasinya sederhana dan masih banyak
perangkapan tugas pada seseorang
- Persentase kegagalan usaha relatif cukup tinggi
- Kesulitan untuk mengembangkan usaha dikarenakan sulit
memperoleh pinjaman dengan syarat lunak
|
- Pada umumnya dikelola oleh manajer profesional (bukan
pemiliknya)
- Struktur organisasinya kompleks dan sudah ada
spesialisasi pekerjaan
- Persentase kegagalan usaha relatif rendah
-Modal jangka panjang relatif lebih mudah diperoleh untuk
pengembangan usaha
|
Melihat
karakteristik perusahaan kecil tersebut, pada umumnya kegagalan usaha dari
perusahaan kecil disebabkan beberapa faktor berikut ini:
a)
Kurang dapat mendeteksi pasar dan perubahan-perubahan persaingan
b) Terlalu
sedikitnya pengetahuan manajer tentang ekonomi dan kurang mampunya manajer
dalam mengelola sumber daya manusia
c)
Tidak membuat perencanaan keuangan dan keadaan darurat dalam bisnis
d)
Tidak adanya budaya untuk bekerja keras dengan jam kerja uang panjang
e)
Pimpinan kurang mampu mendelegasikan tugas dan tanggung jawab kepada
karyawannya
f)
Banyak memberikan kredit yang tidak bijaksana
Tidak bersedia menggunakan media promosi untuk
mengenalkan produk/jasa
Langkah-langkah
nyata untuk pengembangan perusahaan kecil
a)
Penyebarluasan dan pengembangan minat bersuaha
b)
Pemberian bantuan kredit dari bank dengan syarat lunak bagi para pengusaha
kecil
c)
Peningkatan keterampilan angkatan kerja dengan perluasan kesempatan kerja
d)
Perbaikan keterampilan personalia perbankan
e)
Membentuk kembali sentra-sentra industri kecil di pedesaan
f)
Pembatasan investasi pada industri padat modal dan memperbanyak perluuasan
kesempatan berusaha
B. Perusahaan
Sebagai Lembaga Sosial
Telah dikemukakan di muka bahwa perusahaan merupakan suatu
unit kegiatan produksi untuk menyediakan barang atau jasa bagi masyarakat
dengan motif memperoleh keuntungan. Unit kegiatan itu sering disebut sebagai
lembaga social seperti lembaga social lainnya misalkan kehidupan keluarga, RT, desa,
kota, kecamatan, kabupaten atau suatu kelompok manusia yang mempunyai tujuan
tertentu seperti yayasan social, koperasi, dan lain-lain.
C. Perusahaan
Sebagai Suatu Sistem
Sistem adalah suatu kesatuan atau unit yang terdiri dari
sub-sub sistem yang saling bekerjasama ataupun saling mempengaruhi secara
langsung maupun tidak langsung untuk mencapai tujuan tertentu.
Perusahaan sebagai suatu sistem, berarti merupakan
kombinasi dari berbagai sumber-sumber ekonomi yang langsung atu tidak angsung
mempengaruhi proses produksi dan distribusi dan atau jasa untuk mencapai tujuan
tertentu antara lain keuntungan dan pemenuhan kebutuhan masyarakat.
Apabila ditinjau lebih lanjut, maka pada dasarnya sistem
Perusahaan mempunyai beberapa sifat. Sifat-sifat tersebut ialah :
1. Sifat Kompleks
2. Sebagai suatu kesatuan/unit
3. Sifatnya berjenis-jenis
4. Sifat saling bergantung
5. Sifat dinamis
Sebelum
melanjutkan pembahasan, lebih dahulu dibahas pengertian sistem dalam organisasi
social secara umum. Disini yang dimaksud dengan organisasi social adalah
berdifat umum, baik yang menyangkut masalah social, politik, ekonomi, budaya,
keagamaan dan sebagainya.
Pertama tama baiklah
dibedakan antara sistem tertutup dan sistem terbuka. Sistem tertutup berupa
sistem fisis dan sistem mekanis sedangkan sistem terbuka berupa sistem biologis
dan sistem social. Konsep organisasi social sebagai sistem tertutup berpangkal
tolak bahwa sistem itu berdiri sendiri dan deterministic, karakteristik sistem
tertutup itu ialah, bertendensi bergerak kearah keseimbangan statis
( keadaan kacau, tidak menentu, tanpa pola dan akhirnya aka hancur dan
mati). Sedangkan konsep sistem terbuka berpangkal tolak bahwa sistem
kemasyarakatan ada didalam hubungan yang dinamis dengan lingkungannya, menerima
berbagai masukan dari lingkunganna, memprosesnya menjadi keluaran dan
mengembalikan kepada lingkungan itu.
Sistem social terbuka terdiri dari beberapa sub sistem,
walaupun sistematika sub sistem dapat berbeda-beda, namun sub sistem utamanya
adalah:
a.
Sub sistem nilai-nilai kemasyarakatan
b. Sub
sistem teknologi
c.
Sub sistem Psikologi social
d. Sub
sistem Struktur
e.
Sub sistem manajerial
Lingkungan Perusahaan
Lingkungan perusahaan terdiri dari dua lingkungan yang mempengaruhi
operasi perusahaan yaitu Lingkungan Umum dan Lingkungan Khusus.
Ø Lingkungan umum perusahaan
|
Ø Lingkugan khusus perusahaan
|
1. Politik
2. Hukum
3. Sosial
4. Perekonomian
5. Kebudayaan
6. Pendidikan
7. Teknologi
8. Demografi
|
1. Penyedia
2. Pelanggan
3. Pesaing
4. Teknologi
5. Sosio Politik
|
Baik lingkungan umum maupun lingkungan khusus setiap saat dapat berubah-ubah
sejalan dengan perkembangan waktu, oleh sebab itu pengaruh factor yang satu
dengan yang lain terhadap perkembangan perusahaan juga berbeda-beda. Dapat
dikatakan bahwa, lingkungan khusus lebih tajam pengaruhnya terhadap
perkembangan perusahaan dibandingkan dengan pengaruh factor lingkungan umum.
Maka perusahaan harus lebih peka untuk mengikuti fakor-faktor yang terdapat
dalam lingkungan khusus tersebut tanpa melupakan adanya factor dalam lingkungan
umum.\
Pertanggungjawaban
Sosial Perusahaan
Setiap perusahaan memiliki aktivitas memproduksi barang dan jasa untuk
mendapatkan keuntungan yang layak dalam menjalankan aktivitasya tersebut,
perusahaan akan sangat mempengaruhi lingkungannya. Dengan kata lain, dalam
menjalankan aktivitasnya perusahaan harus memiliki rasa tanggung jawab terhadap
kelestarian lingkungan dan masyarakat.
1.
Bertanggung jawab terhadap pelanggan/konsumen
Pelanggan adalah
pembeli produk/jasa yang diproduksi oleh perusahaan. Dalam hal ini perusahaan
harus berupaya untuk memuaskan para konsumennya agar pembelian itu dapat terus
dilakukan secar berkesinambungan.
Berkaitan dengan konsumen, dikenal
4 hak-hak konsumen yang perlu dilindungi, yaitu :
a.
Hak untuk keselamatan
b.
Hak untuk memperoleh informasi
c.
Hak untuk memilih
d.
Hak untuk didengar
2.
Bertanggung jawab terhadap tenaga kerja
Perusahaan juga
harus bertanggung awab terhadap keberadaan tenaga kerja dalam perusahaan,
seperti kenyamanan dalam bekerja, pemberian upah yang layak, adanya beberapa
jaminan kerja seperti asuransi kesehatan, cuti, dan rekreasi.
3.
Bertanggung jawab terhadap lingkungan
Dalam menjalankan
aktivitasnya, perusahaan harus memperhatikan keadaan di lingkungannya, yaitu
bagaimana upaya perusahaan supaya tetap dapat menciptakan lingkungan di sekitar
perusahaan yang sehat, bebas dari polusi yang disebabkan oleh limbah
perusahaan, seperti pembuangan limbah jangan sampai menyebabkan polusi pada air
sungai/sumur, dan tanah.
4.
Bertanggung jawab terhadap investor
Pada umumnya para investor sangat
berkepentingan terhadap kemajuan perusahaan, terutama yang tekait dengan
pengelolaan dana, dan jual beli saham. Hal tersebut tentu saja menyangkut
masalah laba yang akan dibagikan kepada para pemgegang saham.
Etika Bisnis
A. Pengertian
Etika
Kata Etika
berasal dari bahasa Yunani yaitu “ethos” yang mempunai arti : adat akhlak, watak,
perasaan, sikap dan cara berfikir atau berarti adat istiadat. Dapat dikatakan
pula bahwa, Etika adalah filsafat tentang nilai-ilai, kesusilaan tentang baik
dan buruk.
Definisi :
1) Etika adalah tuntunan
mengenai perilaku, sikap dan tindakan yang diakui, sehubungan dengan suatu
jenis kegiatan manusia.
2) Etika
merupakan dasar-dasar moral, termasuk ilmu mengenai kebaikan dan sifat-sifat
tentang hak.
B. Pengertian
Etika Bisnis
Etika bisnis
terkait dengan masalah penilaian terhadap kegiatan dan perilaku bisnis
yang mengacu pada kebenaran atau kejujuran berusaha( bisnis). Kebenaran di sini
yang dimaksud adalah etika standar yang secara umum dapat diterima dan diakui
prinsip-prinsip baik oleh masyarakat, perusahaan dan individu.
Terdapat
beberapa faktor yang berpengaruh terhadap perilaku bisnis yang nampak pada
ilustrasi berikut:
a.
Lingkungan Bisnis
Sering
kali para eksekutif perusahaan dihadapkan pada suatu dilema yang menekannya
seperti menekan ongkos dan efisiensi tetapi harus tetap meningkatkan kualitas
produk. Eksekutif perusahaan harus pandai mengambil keputusan etis yang tidak
merugikan perusahaa.
b.
Organisasi
Secara
umum, anggota organisasi itu sendiri saling mempengaruhi satu dengan yang
lainnya (proses interaktif)
c.
Individu
Seseorang
yang memiliki filosofi moral, dalam bekerja dan berinteraksi dengan sesama akan
berperilaku etis dan harus memiliki tanggung jawab moral terhadap hasil
pekerjaannya dengan menjaga kehormatan profesinya.
Kode etik diperlukan untuk hal
seperti berikut:
1.
Untuk menjaga keselarasan dan konsistensi antara gaya manajemen strategis dan
kebijakan dalam pengembangan usaha di satu pihak dengan pengembangan sosial
ekonomi di lain pihak.
2.
Untuk menciptakan iklim usaha yang bergairah dan suasana persaingan yang sehat.
3.
Untuk mewujudkan integritas perusahaan terhadap lingkungan, masyarakat dan
pemerintah.
4.
Untuk menciptakan ketenangan, kenyamanan dan keamanan batin bagi pemilik
perusahaan/investor serta bagi para karyawan.
5.
Untuk dapat mengangkat harkat perusahaan nasional di dunia pedagangan
internasional.
Bisnis Internasional
Bisnis Internasional merupakan kinerja aktivitas bisnis
yang melintasi batas nasinal. Lebih khusus lagi perusahaan multinasional dapat
berproduksi baik di dalam maupun di luar negeri. Setiap bangsa di dunia ini
berkepentingan untuk berperan serta dalam peraturan bisnis Internasional.
Dengan demikian dapat dipahami bahwa, perdagangan internasional adalah komponen
vital bagi perekonomian suatu negara. Perdagangan itu akan membawa pergeseran
struktural dalam organisasi perekonomian negara dan hal ini membawa peluang
baru bagi bisnis.
A.
Teori Perdagangan
1)
Teori Merkantilisme
Teori ini
menganggap bahwa , kekayaan suatu bangsa akan meningkat bersamaan dengan
meningkatnya jumlah emas yang dimilikinya. Cara berpikir merkantilistik terus
berlangsug hingga kini dalam arti yang tidak begitu ekstrem, negara yang terus
menerus lebih banyak mengimpor daripada mengekspor dan menghabiskan cadangn
emas mereka akan menjadi lemah kedudukannya terhadap negara lain dan bank
asing.
Kelompok
yang menetang faham ini mepunyai pandangan berbeda yaitu:
·
Adanya tidak benar bahwa, emas atau valuta lain
memiliki suatu nilai di dalam dan dari benda itu sendiri, sebab emas atau
valuta lain hanya akan mempunyai nilai jika diperdagangkan untuk barang
konsumsi dan produksi lain
· Merkantilisme
tidak mengakui adanaya keuntungan potensial dalam kesejahteraan ekonomi yang
timbul dari keunggulan komparatif dalam menggunakan sumber daya negar secara
efisien.
2)
Teori Keunggulan Absolut
Konsep ini
menyatakan bahwa, dengan spesialisasi dalam produksi yang paling efisienbagi
suatu negara, maka negara itu akan dapat meningkatkan kemakmurannya melalui
perdangangan internasiaonalnya.
3)
Teori Keunggulan Komparatif
Model ini
menggambarkan keuntungan perdangangan dari keunggulan komparatif.
B.
Keuntungan-keuntungan Ekonomis dari perdagangan Internasional
·
Bagi negara pengimpor
1.
Kemungkinan dapat memperoleh harga barang dari luar negeri yang lebih murah
daripada barang sejenis di dalam negeri.
2.
Apabila kuantitas produk di dalam negeri tidak mencukupi maka dengan mengimpor
barang, kebutuhan dapat terpenuhi.
3.
Dengan mengimpor barang dari luar negeri, kemungkinan atau peluang untuk ekspor
barang ke luar negeri menjadi lebih luas.
·
Bagi negara pengekspor
1.
Biaya untuk memperluas pangsa ke luar negeri sering kali lebih murah dari pada
perluasan pengsa di dalam negeri
2.
Penjualan ke luar negeri pada umumnya dalam volume yang besar sehingga dalam
proses produksinya dapat lebih efisien.
C.
Hambatan – hambatan perdangangan internasional
1.
Perbedaan bahasa
2.
Pada era globalisasi seharusnya penguasaan terhadap bahasa asing sudah
dipersiapkan sehingga hambatan bahasa dalam melakukan bisnis internasional
dapat diatasi.
3.
Perbedaan dalam kebiasaan sosial
4.
Negara pengekspor produk atau jasa harus mempelajari terlebih dulu
kebiasaan-kebiasaan dari negara pengimpor yang akan menjadi mitra dagangnya.
5.
Perbedaan dalam hukum dan peraturan
D.
Kesepakatan Umum Mengenai Tarif dan Perdagangan (The
General Agreement on Tariffs and Trade = GATT)
GATT ditetapkan
pada tahun 1947 oleh 23 bangsa yang menjadi anggota pendiri sampai sekarang,
GATT memiliki 100 anggota yang meliputi negara berpendapatan tinggi, non
komunis, beberapa negara komunis di Eropa Timur dan negara-negara berpendapatan
rendah dan madya.
Tujuan utama
GATT yaitu:
1.
Bertindak sebagi forum untuk membicarakan persolan perdagangan antar bangsa
2.
Menyediakan suatu suasana institusional untuk perundingan guna mengurangi
halangan perdangangan
3.
Untuk memudahkan perundingan di antara anggota mengenai perselisihan
perdagangan uang muncul di antara mereka.
Prinsip GATT yaitu:
1.
Mengenai non diskriminasi, yaitu yang mensyaratkan bahwa, setiap negar anggota
harus memberlakukan tingkat tarif yang sama untuk seluruh negara anggota
2.
Peningkatan Tarif. Negara anggota GATT telah menyetujui untuk meningkatkan
tarif mereka pada tingkat batas tertinggi.
E. Neraca
pembayaran internasional
Perdagangan atau
bisnis internasional menghendaki adanya suatu lapran yang menyerupai lapran
rugi laba. Laporan tersebut menunjukkan ekspor suatu negara dan impor negara
uang bersangkutan serta jenis pendapatan dan pengeluaran lain yang timbul dari
perdagangan internasional. Laporan ini sering disebut neraca pembayaran
internasional.
Neraca
pembayaran meliputi pula arus modal ke luar yaitu, modal milik suatu negara
(negara X) yang ditanamkan di luar negeri dan arus modal masuk yakni, modal
yang ditanamkan oleh negara lain di negara X. Di bagian lain terdapat pula
adanya aliran emas yaitu ekspor dan impor komoditi emas, serta
transaksi-transaksi lain seperti uan yang dibelanjakan penduduk negara X itu ke
luar negeri, deviden, hibah dan sebagainya. Negara X tersebut akan memiliki
neraca pembayaran yang menguntungkan apabila ekspor lebih besar daripada
impornya (surplus). Sebaliknya jika impornya lebih besar dari pada ekspornya
maka akan terjadi defisit atau kurang menguntungkan.
Para pelaku
bisnis internasional menghadapi resiko yang lebih besar dari pada mereka yang
berdagang secara domestik karena, antara pembeli dan penjual belum saling
mengenal. Jalan yang ditempuh oleh para eksporting pada umumnya adalah dengan
mengeluarkan suatu wesel tagih sebesar tagihan faktur.
Dokumen-dokumen
ekspor yang biasanya mentertai wesel adalah sebagai berikut :
1. Konosemen (occean
bill of lading)
2. Faktur komersial
(Commercial Invoice)
3. Sertifikat atau
polis asuransi laut
4. Sertifikat
pemeriksaan (Inspection Certificate)
5. Sertifikat negara
asal barang (Certificate Of Origin)
Bank yang
melayani impor dan ekspor barang tersebuit juga menjamin kredit dan membeli
pentuluhanm keuangan. Kredit internasional dapat dibiayai oleh Dana Moneter
Internasional(International Menetary opf Fund =IMF) yang bertujuan :
1.
Mendorong kerjasama secar internasional
2. Membantu penghapusan hambatan perdagangan internasional
3. Menyediakan dana untuk menutup sementara neraca perdagangan yang kurang baik antara negara-negara di dunia
2. Membantu penghapusan hambatan perdagangan internasional
3. Menyediakan dana untuk menutup sementara neraca perdagangan yang kurang baik antara negara-negara di dunia
4.
Memantapkan kurs mata uang.
No comments:
Post a Comment