PERTEMUAN
7
BAB
7
“PARAGRAF”
A.
Pengertian
Paragraf
Menurut
Dr. Djago Tarigan, Paragraf adalah seperangkat kalimat tersusun logis
sistematis yang merupakan satu kesatuan ekspresi pikiran yang relevan dan
mendukung pikiran pokok yang tersirat dalam keseluruhan karangan.Adapun
pengertian lain “Paragraf atau Alinea adalah Pengelompokkan gagasan dalam satu
kesatuan yang runtun.”( Prof.Dr.Suherli K, M .Pd.,2012 :1 )
Dalam
kamus besar bahasa Indonesia, paragraf adalah bagian bab dalam suatu karangan
(biasanya mengandung satu ide pokok dan penulisannya dimulai dengan garis baru
).
Menurut
penganalisaan beberapa sumber yang memberikan keterangan tentang paragraf, maka
dapat disimpulkan bahwa paragraf adalah kesatuan kalimat yang mengandung
gagasan yang tersusun secara sistematis untuk menyampaikan makna
kalimat.Gagasan yang dimiliki suatu paragraf hanya memiliki satu pikiran utama
atau ide pokok.Ide pokok ini merupakan gagasan utama dari kalimat yang dibuat
oleh pengarang.Dengan demikian,kalimat lain yang disertakan dengan paragraf
merupakan kalimat penjelas. Pikiran utama yang terdapat dalam paragraf dapat
diletakkan di awal dan akhir kalimat.Dapat menggunakan pola deduktif
(Umum-Khusus) dan Pola Induktif(Khusus-Umum).Pola deduktif adalah pola yang mnemepatkan pola pikirannya
diawal paragraph sedangkan pola induktif adalah pola yang menempatkan pola
pikirannya diakhir paragraf.
B.
Struktur
Paragraf
Paragraf terdiri atas kalimat topik atau kalimat pokok dan kalimat penjelas
atau kalimat pendukung.Kalimat topik merupakan kalimat terpenting yang berisi
ide pokok alinea.Sedangkan kalimat penjelas atau kalimat pendukung berfungsi
untuk menjelaskan atau mendukung ide utama. Untuk mendapatkan
paragraf yang baik perlu diperhatikan hal-hal berikut :
1.
Posisi Paragraf
Sebuah karangan dibangun oleh beberapa bab. Bab-bab
suatu karangan yang mengandung kebulatan ide dibangun oleh beberapa anak bab.
Anak bab dibangun oleh beberapa paragraf. Jadi, kedudukan paragraf dalam
karangan adalah sebagai unsur pembangun anak bab, atau secara tidak langsung
sebagai pembangun karangan itu sendiri. Dapat dikatakan bahwa paragraf
merupakan satuan terkecil karangan, sebab di bawah paragraf tidak lagi satuan
yang lebih kecil yang mampu mengungkapkan gagasan secura utuh dan lengkap.
2.
Batasan Paragraf
Pengertian paragraf ini ada beberapa pendapat, antara
lain :
a. Kamus Besar
Bahasa Indonesia : paragraf adalah bagian bab dalam suatu karangan (biasanya
mengandung satu ide pokok dan penulisannya dimulai dengan garis baru)
b. The Jiang
Gie dan A. Didyamartaya : paragraf ialah satuan pembagian lebih kecil di bawah
sesuatu bab dalam buku. Paragraf biasanya diberi angka Arab.
3.
Kegunaan Paragraf
Paragraf bukan berkaitan dengan segi keindahan
karangan itu, tetapi pembagian per paragraf ini memiliki beberapa kegunaan,
sebagai berikut:
a. Sebagai
penampung fragmen ide pokok atau gagasan pokok keseluruhan paragraf
b. Alat untuk
memudahkan pernbaca memahami jalan pikiran penulis
c. Penanda
bahwa pikiran baru dimulai,
d. Alat bagi
pengarang untuk mengembangkan jalan pikiran secara sistematis
e. Dalam rangka
keseluruhan karangan, paragraf dapat berguna bagi pengantar, transisi, dan
penutup.
4. Struktur Paragraf
Mendapatkan
banyaknya unsur dan urutan unsur yang pembangun paragraf, struktur paragraf
dapat dikelompokkan menjadi delapan kemungkinan, yaitu :
a. Paragraf
terdiri atas transisi kalimat, kalimat topik, kalimat pengembang, dan kalimat
penegas.
b. Paragraf
terdiri atas transisi berupa kata, kalimat topik, kalimat pengembang, dan
kalimat penegas.
c. Paragraf
terdiri atas kalimat topik, kalimat pengembang, dan kalimat peneges.
d. Paragraf
terdiri atas transisi berupa kata, kalimat topik, dan kalimat pengembang.
e. Paragraf
terdiri atas transisi berupa kalimat, kalimat topik, kalimat pengembang.
f. Paragraf
terdiri atas kalimat topik dan katimat pengembang.
g. Paragraf
terdiri atas kalimat pengembang dan katimat topik.
C.
Unsur –
Unsur Paragraf
Ialah beberapa unsur yang pembangun
paragraf, sehingga paragraf tersebut tersusun secara logis dan sistematis.
Unsur-unsur paragraf itu ada empat macam, yaitu :
(1)
transisi,
(2) kalimat
topik
(3) kalimat
pengembang
(4) kalimat
penegas / penjelas
Keempat unsur ini tampil secara
bersama-sama atau sebagian, oleh karena itu, suatu paragraf atau topik paragraf
mengandung dua unsur wajib (katimat topik dan kalimat pengembang),
tiga unsur, dan mungkin empat unsur.
Dalam pembuatan suatu paragraf harus
memiliki unsur unsur pembangun paragraf agar paragraf atau alinea dapat
berfungsi dengan sebagaimana mestinya Topik atau tema atau gagasan utama atau
gagasan pokok atau pokok pikiran, topik merupakan hal terpernting dalam
pembuatan suatu alinea atau paragraf agar kepaduan kalimat dalam satu paragraf
atau alinea dapat terjalin sehingga bahasan dalam paragraf tersebut tidak
keluar dari pokok pikiran yang telah ditentukan sebelumnya.
Kalimat utama atau pikiran utama,
merupakan dasar dari pengembangan suatu paragraf karena kalimat utama
merupakan kalimat yang mengandung pikiran utama. Keberadaan kalimat utama itu
bisa di awal paragraf, diakhir paragraf atau pun diawal dan akhir paragraf.
Berdasarkan penempatan inti gagasan atau ide pokoknya alinea dibagi menjadi
beberapa jenis yaitu:
Deduktif : kalimat
utama diletakan di awal alinea
Induktif : kalimat
utama diletakan di akhir anilea
Variatf : kalimat utama diletakan di
awal dan diulang pada akhir
alinea
Deskriptif/naratif : kalimat utama tersebar di dalam
seluruh alinea
Kalimat
penjelas, merupakan kalimat yang berfungsi sebagai penjelas dari gagasan
utama.Kalimat penjelas merupakan kalimat yang berisigagasan penjelas. Judul
(kepala karangan), untuk membuat suatu kepala karangan yang baik, ada beberapa
syarat yang harus dipenuhi, yaitu :
1.
Provokatif (menarik)
2.
Berbentuk frase
3.
Relevan (sesuai dengan isi)
4.
Logis
5.
Spesifik
D. Syarat Paragraf
1. Kesatuan
Kesatuan
paragraf ialah semua kalimat yang membangun paragraF secara bersama-sama
menyatakan suatu hal atau suatu tema tertenru.Kesatuan di sini tidak boleh
diartikan bahwa paragraf itu memuat satu hal saja.
2. Kepaduan
Kepaduan (koherensi) adalah
kekompakan hubungan antara suatu kalimat dan kalimat yang lain yang membentuk
suatu paragraf kepaduan yang baik tetapi apabila hubungan timbal balik antar
kalimat yang membangun paragraf itu baik, wajar, dan mudah dipahami. Kepaduan
sebuah paragraf dibangun dengan memperhatikan beberapa hal, seperti pengulangan
kata kunci, penggunaan kata ganti, penggunaan transisi, dan kesejajaran(paralelisme).
3. Kelengkapan
Ialah suatu
paragraf yang berisi kalimat-kalimat penjelas yang cukup untuk menunjang
kalimat topik.Paragraf yang hanya ada satu kalimat topik dikatakan paragraf
yang kurang lengkap.Apabila yang dikembangkan itu hanya diperlukan dengan
pengulangan-pengulangan adalah paragraf yang tidak lengkap.
4. Panjang Paragraf
Panjang paragraf dalam sebagai tulisan tidak sama,
bergantung pada beberapa jauh/dalamnya suatu Bahasa dan tingkat pembaca yang
menjadi sasaran.
Memperhitungkar,
4 hal :
a. Penyusunan
kalimat topik
b. Penonjolan
kalimat topik dalam paragraf,
c. Pengembangan
detail-detail penjelas yang tepat
d. Penggunaan kata-kata
transisi, frase,dan alat-alat lain di dalam paragraf.
5. Pola Susunan Paragraf
Rangkaian
pernyataan dalam paragraf harus disusun menurut pola yang taat asas, pernyataan
yang satu disusun oleh pernyataanyang lain dengan wajar dan bersetalian secara
logis. Dengan cara itu pembaca diajak oleh penulis untuk memahami paragraf
sebagai satu kesatuan gagasan yang bulat. Pola susunannya bermacam-macam, dan
yang sering diterapkan
dalam tulisan ilmiah.antara lain :
(1)
pola runtunan waktu,
(2) pola
uraian sebab akibat,
(3) pola
perbandingan dan pertentangan,
(4) pola
analogi,
(5) pola
daftar
(6) pola
lain.
E. Teknik Pengembangan Paragraf
1.
Secara alami
Pengembangan
paragraf secara alami berdasarkan urutan ruang dan waktu. Urutan ruang
merupakan urutan yang akan membawa pembaca dari satu titik ke titik berikutnya
dalam suatu ruang. Urutan waktu adalah urutan yang menggambarkan urutan
tedadinya peristiwa, perbuatan, atau tindakan
2.
Klimaks dan Antiklimaks
Pengembangan
paragraf teknik ini berdasarkan posisi tertentu dalam suatu rangkaian berupa
posisi yang tertinggi atau paling menojol. Jika posisi yang tertinggi itu
diletakkan pads bagian akhir disebut klimaks. Sebaliknya, jika penulis
mengawali rangkaian dengan posisi paling menonjol kemudian makin lama makin
tidak menonjol disebut antiklimaks.
3.
Umum Khusus dan Khusus Umum
Dalam bentuk
Umum ke Khuss utama diletakkan di awal paragraf,disebut paragraf deduktif.Dalam
bentuk khusus-umum, gagasan utama diletakkan di akhir paragraf, disebut
paragraf induktif.
F. Macam - Macam Paragraf
1.
Eksposisi
Paragraf
Eksposisi adalah paragraf yang bertujuan untuk menjelaskan dan menerangkan
kembali sesuatu permasalahan kepada pembaca agar pembaca mendapat gambaran yang
sejelas-jelasnya tentang sesuatu permasalahan yang dimaksud pengarang.
Karakteristik paragraf eksposisi
Paragraf eksposisi
memiliki ciri – ciri yaitu
a. Bersifat
nonfiksi atau ilmiah
b. Bertujuan
menjelaskan atau memaparkan
c. Isi harus
berdasarkan fakta
d. Tidak
bermaksud mempengaruhi
Contoh:
Para pedagang daging sapi di pasar-pasar tradisional mengeluhkan dampak
pemberitaan mengenai impor daging ilegal.Sebab, hampir seminggu terakhir mereka
kehilangan pembeli sampai 70 persen.Sebaliknya, permintaan terhadap daging ayam
dan telur kini melejit sehingga harganya meningkat.
2.
Argumentasi
Paragraf
argumentasi adalah paragraf yang berisi mengenai argumen atau pendapat yang
disertai alasan-alasan kuat dan meyakinkan.Dalam paragraf argumentatif, penulis
bermaksud untuk mempengaruhi pembaca melalui penjelasan yang disertai alasan
yang kuat sesuai dengan fakta.
Karakteristik
paragraf argumentasi
Paragraf
argumentasi memiliki ciri – ciri yaitu:
a. Memilki ide
pokok atau berupa argumen atau pendapat tentang suatu masalah
b. Memiliki
fakta sebagai penjelas yang mendukung gagasan
c. Memilki
hubungan sebab - akibat
d. Menggunakan
penjelasan - penjelasan lain untuk memperkuat argumen atau pendapat
Contoh:
Sebagian
anak Indonesia belum dapat menikmati kebahagiaan masa kecilnya.Pernyataan
demikian pernah dikemukakan oleh seorang pakar psikologi pendidikan Sukarton
(1992) bahwa anakanak kecil di bawah umur 15 tahun sudah banyak yang dilibatkan
untuk mencari nafkah oleh orang tuanya.Hal ini dapat dilihat masih banyaknya
anak kecil yang mengamen atau mengemis di perempatan jalan atau mengais kotak
sampah di TPA, kemudian hasilnya diserahkan kepada orang tuanya untuk menopang
kehidupan keluarga.Lebih-lebih sejak negeri kita terjadi krisis moneter,
kecenderungan orang tua mempekerjakan anak sebagai penopang ekonomi keluarga
semakin terlihat di mana-mana.
3. Deskripsi
Berisi
gambaran mengenai suatu hal atau keadaan sehingga pembaca seolah-olah melihat,
merasa atau mendengar hal tersebut.
Karakteristik
paragraf deduktif
Paragraf
deduktif memiliki ciri – ciri yaitu:
a. Menggambarkan
atau melukiskan obyek tertentu
b. Menceritakan
sebuah obyek dari hasil pengindraan
c. Bermaksud
agar pembaca menyaksikan atau mengalami sendiri
Contoh:
Gadis itu menatap Doni dengan seksama.Hati Doni
semakin gencar memuji gadis yang mempesona di hadapanya.Ya, karena memang gadis
didepannya itu sangat cantik.Rambutnya hitam lurus hingga melewati garis pinggang.Matanya
bersinar lembut dan begitu dalam, memberikan pijar mengesankan yang misterius.
Ditambah kulitnya yang bersih, dagu lancip yang menawan,serta bibir berbelah,
dia sungguh tampak sempurna.
4. Persuasi
Paragraf
persuasif atau paragraf ajakan adalah paragraf yang berisitentang suatu gagasan
mengenai suatu permasalahan dengan maksud untuk meyakinkan dan mengajak pembaca
melakukan seperti yang diharapkan penulis.
Karakteristik paragraf persuasi
Paragraf peruasi memiliki ciri – ciri sebagai
berikut:
a.
Bertujuan untuk mempengaruhi dan
mengajak pembaca sesuai yang diharapkan
b.
Memiliki fakta atau bukti untuk
mempengaruhi dan mengajak pembaca
c.
Menggunakan bahasa yang menarik unutk
mensugesti pembaca untuk melakukan sesuatu yang harapkan pengarang
Contoh:
Dalam diri setiap bangsa Indonesia harus tertanam nilai cinta terhadap sesama manusia sebagai cerminan rasa kemanusiaan dan keadilan. Nilai-nilai tersebut di antaranya adalah mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya, mengembangkan sikap tenggang rasa dan nilai-nilai kemanusiaan.Sebagai sesama anggota masyarakat, kita harus mengembangkan sikap tolong-menolong dan saling mencintai.Dengan demikian, kehidupan bermasyarakat dipenuhi oleh suasana kemanusian dan saling mencintai.
Dalam diri setiap bangsa Indonesia harus tertanam nilai cinta terhadap sesama manusia sebagai cerminan rasa kemanusiaan dan keadilan. Nilai-nilai tersebut di antaranya adalah mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya, mengembangkan sikap tenggang rasa dan nilai-nilai kemanusiaan.Sebagai sesama anggota masyarakat, kita harus mengembangkan sikap tolong-menolong dan saling mencintai.Dengan demikian, kehidupan bermasyarakat dipenuhi oleh suasana kemanusian dan saling mencintai.
5. Narasi
Paragraf
narasi atau paragraf kisahan adalah paragraf yang mengisahkan atau memaparkan
suatu kejadian secara berurutan atau kronologis.Karangan ini berusaha
menyampaikan serangkaian kejadian menurut urutan terjadinya (kronologis),
dengan maksud memberi arti kepada sebuah atau serentetan kejadian, sehingga
pembaca dapat memetik hikmah dari cerita itu.
Karakteristik paragraf narasi
Pargaraf
narasi memiliki ciri – ciri yaitu
a. Adanya tokoh
b. Adanya alur
atau jalan cerita
c. Adanya latar
atau setting
d. Mementingkan
urutan waktu atau urutan peristiwa
e. Tidak hanya
terdapat dalam karya fiksi tetapi terdapat dalam karya non fiksi
Contoh:
Jam istirahat. Roy tengah menulis sesuatu di buku agenda sambil menikmati bekal dari rumah. Sesekali kepalanya menengadah ke langit-langit perpustakaan, mengernyitakan kening,tersenyum dan kembali menulis. Asyik sekali,seakan diruang perpustakaan hanya ada dia.
Jam istirahat. Roy tengah menulis sesuatu di buku agenda sambil menikmati bekal dari rumah. Sesekali kepalanya menengadah ke langit-langit perpustakaan, mengernyitakan kening,tersenyum dan kembali menulis. Asyik sekali,seakan diruang perpustakaan hanya ada dia.
a.
Macam-macam Paragraf berdasarkan tujuannya
1)
Paragraf Pembuka
Paragraf
pembuka biasanya memiliki sifat ringkas menarik, dan bertugas menyiapkan
pikiran pembaca kepada masalah yang akan diuraikan.
Contoh paragraf pembuka :
Pemuli baru saja usai.Sebagian orang, terutama caleg
yang sudah pasti jadi, merasa bersyukur karena pemilu berjalan lancer seperti
yang diharapkan.Namun, tidak demikian yang dirasakan oleh para caleg yang gagal
memperoleh kursi di parlemen. Mereka mengalami stress berat hingga tidak bias
tidur dan tidak mau makan.
2) Paragraf
Penghubung
Paragraf
penghubung berisi inti masalah yang hendak disampaikan kepada pembaca.Secara
fisik, paragraf ini lebih panjang dari pada paragraf pembuka.Sifat
paragraf-paragraf penghubung bergantung pola dari jenis karangannya.Dalam
karangan-karangan yang bersifat deskriptif, naratif, eksposisis,
paragraf-paragraf itu harus disusun berdasarkan suatu perkembangan yang
logis.Bila uraian itu mengandung pertentangan pendapat, maka beberapa paragraf
disiapkan sebagai dasar atau landasan untuk kemudian melangkah kepada
paragraf-paragraf yang menekankan pendapat pengarang.
3) Paragraf
Penutup
Paragraf
penutup biasanya berisi simpulan (untuk argumentasi) atau penegasan kembali
(untuk eksposisi) mengenai hal-hal yang dianggap penting.
Contoh
paragraf penutup :
Demikian
proposal yang kami buat.Semoga usaha kafe yang kami dirikan mendapat ridho dari
Tuhan YME serta bermanfaat bagi sesame.Atas segala perhatiannya, kami ucapkan
terima kasih.
b. Macam-Macam
Paragraf Berdasarkan Letak Kalimat Utama
1)
Paragraf Deduktif
Paragraf
deduktif ditandai dengan terdapatnya kalimat utama
di awal paragraf dan dimulai dengan pernyataan umum
yang disusun dengan uraian atau penjelasan khusus.
Contoh paragraf deduktif :
Kemauannya sulit untuk diikuti. Dalam
rapat sebelumnya, sudah diputuskan bahwa dana itu harus disimpan dulu. Para
peserta sudah menyepakati hal itu. Akan tetapi, hari ini ia memaksa
menggunakannya untuk membuka usaha baru
2)
Paragraf Induktif
Paragraf
induktif ditandai dengan terdapatnya kalimat utama di akhir paragraf dan
diawali dengan uraian atau penjelasan bersifat khusus dan diakhiri dengan
pernyataan umum.
Contoh paragraf induktif :
Semua orang menyadari bahwa bahasa
merupakan sarana pengembangan budaya. Tanpa bahasa, sendi-sendi kehidupan akan
lemah. Komunikasi tidak lancer.Informasi tersendat-sendat. Memang
bahasa merupakan alat komunikasi yang penting, efektif dan efisien.
3) Paragraf
Campuran
Paragraf
campuran ditandai dengan terdapatnya kalimat utama di awal dan akhir
paragraph.Kalimat utama yang terletak diakhir merupakan kalimat yang bersifat
penegasan kembali.
Contoh paragraf campuran :
Dalam kehidupan sehari-hari, manusia
tidak dapat dilepaskan dari komunikasi. Kegiatan apa pun yang
dilakukan manusia pasti menggunakan sarana komunikasi, baik sarana komunikasi
yang sederhana maupun yang modern. Kebudayaan dan peradaban manusia
tidak akan bias maju seperti sekarang ini tanpa adanya sarana komunikasi.
c. Macam-Macam
Paragraf Berdasarkan Isi
1)
Paragraf Deskripsi
Paragraf
deskripsi ditandai dengan kalimat utama yang tidak tercantum secara nyata dan
tema paragraf tersirat dalam keseluruhan paragraf.Biasanya dipakai untuk
melakukan sesuatu, hal, keadaan, situasi dalam cerita.
Contoh
paragraf deskripsi :
Dari balik tirai hujan sore hari, pohon-pohon kelapa
di seberang lembah itu seperti perawan mandi basah, segar penuh gairah dan daya
hidup. Pelepah-pelepah yang kuyup adalah rambut basah yang tergerai dan jatuh
di belahan punggung.Batang-batang yang ramping dan meliuk-liuk oleh hembusan
angin seperti tubuh semampai yang melenggang tenang dan penuh pesona.
2) Paragraf
Proses
Paragraf
proses ditandai dengan tidak terdapatnya kalimat utama
dan pikiran utamanya tersirat dalam kalimat-kalimat
penjelas yang memaparkan urutan suatu kejadian atau proses, meliputi waktu,
ruang, klimaks dan antiklimaks.
3) Paragraf
Efektif
Paragraf
efektif adalah paragraf yang memenuhi ciri paragraf yang baik.Paragrafnya
terdiri atas satu pikiran utama dan lebuh dari satu pikiran penjelas.Tidak
boleh ada kalimat sumbang, harus ada koherensi antar kalimat.
G.
Pengertian
Paragraf
Menurut
Dr. Djago Tarigan, Paragraf adalah seperangkat kalimat tersusun logis
sistematis yang merupakan satu kesatuan ekspresi pikiran yang relevan dan
mendukung pikiran pokok yang tersirat dalam keseluruhan karangan.Adapun
pengertian lain “Paragraf atau Alinea adalah Pengelompokkan gagasan dalam satu
kesatuan yang runtun.”( Prof.Dr.Suherli K, M .Pd.,2012 :1 )
Dalam kamus besar bahasa Indonesia,
paragraf adalah bagian bab dalam suatu karangan (biasanya mengandung satu ide
pokok dan penulisannya dimulai dengan garis baru ).
Menurut penganalisaan beberapa sumber
yang memberikan keterangan tentang paragraf, maka dapat disimpulkan bahwa
paragraf adalah kesatuan kalimat yang mengandung gagasan yang tersusun secara
sistematis untuk menyampaikan makna kalimat.Gagasan yang dimiliki suatu
paragraf hanya memiliki satu pikiran utama atau ide pokok.Ide pokok ini
merupakan gagasan utama dari kalimat yang dibuat oleh pengarang.Dengan
demikian,kalimat lain yang disertakan dengan paragraf merupakan kalimat
penjelas. Pikiran utama yang terdapat dalam paragraf dapat diletakkan di awal
dan akhir kalimat.Dapat menggunakan pola deduktif (Umum-Khusus) dan Pola
Induktif(Khusus-Umum).Pola deduktif
adalah pola yang mnemepatkan pola pikirannya diawal paragraph sedangkan
pola induktif adalah pola yang menempatkan pola pikirannya diakhir paragraf.
H.
Struktur
Paragraf
Paragraf terdiri atas kalimat topik
atau kalimat pokok dan kalimat penjelas atau kalimat pendukung.Kalimat topik merupakan
kalimat terpenting yang berisi ide pokok alinea.Sedangkan kalimat penjelas atau
kalimat pendukung berfungsi untuk menjelaskan atau mendukung ide
utama. Untuk mendapatkan paragraf yang baik perlu diperhatikan
hal-hal berikut :
5.
Posisi Paragraf
Sebuah karangan dibangun oleh beberapa bab. Bab-bab
suatu karangan yang mengandung kebulatan ide dibangun oleh beberapa anak bab.
Anak bab dibangun oleh beberapa paragraf. Jadi, kedudukan paragraf dalam
karangan adalah sebagai unsur pembangun anak bab, atau secara tidak langsung
sebagai pembangun karangan itu sendiri. Dapat dikatakan bahwa paragraf
merupakan satuan terkecil karangan, sebab di bawah paragraf tidak lagi satuan
yang lebih kecil yang mampu mengungkapkan gagasan secura utuh dan lengkap.
6.
Batasan Paragraf
Pengertian paragraf ini ada beberapa pendapat, antara
lain :
c. Kamus Besar
Bahasa Indonesia : paragraf adalah bagian bab dalam suatu karangan (biasanya
mengandung satu ide pokok dan penulisannya dimulai dengan garis baru)
d. The Jiang
Gie dan A. Didyamartaya : paragraf ialah satuan pembagian lebih kecil di bawah
sesuatu bab dalam buku. Paragraf biasanya diberi angka Arab.
7.
Kegunaan Paragraf
Paragraf
bukan berkaitan dengan segi keindahan karangan itu, tetapi pembagian per
paragraf ini memiliki beberapa kegunaan, sebagai berikut:
f.Sebagai
penampung fragmen ide pokok atau gagasan pokok keseluruhan paragraf
g. Alat untuk
memudahkan pernbaca memahami jalan pikiran penulis
h. Penanda
bahwa pikiran baru dimulai,
i. Alat bagi
pengarang untuk mengembangkan jalan pikiran secara sistematis
j. Dalam rangka
keseluruhan karangan, paragraf dapat berguna bagi pengantar, transisi, dan
penutup.
8. Struktur Paragraf
Mendapatkan
banyaknya unsur dan urutan unsur yang pembangun paragraf, struktur paragraf
dapat dikelompokkan menjadi delapan kemungkinan, yaitu :
h. Paragraf
terdiri atas transisi kalimat, kalimat topik, kalimat pengembang, dan kalimat
penegas.
i.
Paragraf terdiri atas transisi berupa kata, kalimat
topik, kalimat pengembang, dan kalimat penegas.
j.
Paragraf terdiri atas kalimat topik, kalimat
pengembang, dan kalimat peneges.
k. Paragraf
terdiri atas transisi berupa kata, kalimat topik, dan kalimat pengembang.
l.
Paragraf terdiri atas transisi berupa kalimat, kalimat
topik, kalimat pengembang.
m. Paragraf
terdiri atas kalimat topik dan katimat pengembang.
n. Paragraf
terdiri atas kalimat pengembang dan katimat topik.
I.
Unsur –
Unsur Paragraf
Ialah beberapa unsur yang pembangun
paragraf, sehingga paragraf tersebut tersusun secara logis dan sistematis.
Unsur-unsur paragraf itu ada empat macam, yaitu :
(1)
transisi,
(2) kalimat
topik
(3) kalimat
pengembang
(4) kalimat
penegas / penjelas
Keempat
unsur ini tampil secara bersama-sama atau sebagian, oleh karena itu, suatu
paragraf atau topik paragraf mengandung dua unsur wajib (katimat
topik dan kalimat pengembang), tiga unsur, dan mungkin empat unsur.
Dalam pembuatan
suatu paragraf harus memiliki unsur unsur pembangun paragraf agar paragraf atau
alinea dapat berfungsi dengan sebagaimana mestinya Topik atau tema atau gagasan
utama atau gagasan pokok atau pokok pikiran, topik merupakan hal terpernting
dalam pembuatan suatu alinea atau paragraf agar kepaduan kalimat dalam satu
paragraf atau alinea dapat terjalin sehingga bahasan dalam paragraf tersebut
tidak keluar dari pokok pikiran yang telah ditentukan sebelumnya.
Kalimat utama atau pikiran utama, merupakan dasar dari
pengembangan suatu paragraf karena kalimat utama merupakan kalimat yang
mengandung pikiran utama. Keberadaan kalimat utama itu bisa di awal paragraf,
diakhir paragraf atau pun diawal dan akhir paragraf. Berdasarkan penempatan
inti gagasan atau ide pokoknya alinea dibagi menjadi beberapa jenis yaitu:
Deduktif : kalimat
utama diletakan di awal alinea
Induktif : kalimat
utama diletakan di akhir anilea
Variatf : kalimat utama diletakan di
awal dan diulang pada akhir
alinea
Deskriptif/naratif : kalimat utama tersebar di dalam
seluruh alinea
Kalimat
penjelas, merupakan kalimat yang berfungsi sebagai penjelas dari gagasan
utama.Kalimat penjelas merupakan kalimat yang berisigagasan penjelas. Judul
(kepala karangan), untuk membuat suatu kepala karangan yang baik, ada beberapa
syarat yang harus dipenuhi, yaitu :
6.
Provokatif (menarik)
7.
Berbentuk frase
8.
Relevan (sesuai dengan isi)
9.
Logis
10. Spesifik
J.
Syarat
Paragraf
6. Kesatuan
Kesatuan
paragraf ialah semua kalimat yang membangun paragraF secara bersama-sama
menyatakan suatu hal atau suatu tema tertenru.Kesatuan di sini tidak boleh
diartikan bahwa paragraf itu memuat satu hal saja.
7. Kepaduan
Kepaduan (koherensi) adalah
kekompakan hubungan antara suatu kalimat dan kalimat yang lain yang membentuk
suatu paragraf kepaduan yang baik tetapi apabila hubungan timbal balik antar
kalimat yang membangun paragraf itu baik, wajar, dan mudah dipahami. Kepaduan
sebuah paragraf dibangun dengan memperhatikan beberapa hal, seperti pengulangan
kata kunci, penggunaan kata ganti, penggunaan transisi, dan kesejajaran(paralelisme).
8. Kelengkapan
Ialah suatu
paragraf yang berisi kalimat-kalimat penjelas yang cukup untuk menunjang kalimat
topik.Paragraf yang hanya ada satu kalimat topik dikatakan paragraf yang kurang
lengkap.Apabila yang dikembangkan itu hanya diperlukan dengan
pengulangan-pengulangan adalah paragraf yang tidak lengkap.
9. Panjang Paragraf
Panjang
paragraf dalam sebagai tulisan tidak sama, bergantung pada beberapa
jauh/dalamnya suatu Bahasa dan tingkat pembaca yang menjadi sasaran.
Memperhitungkar,
4 hal :
e. Penyusunan
kalimat topik
f. Penonjolan
kalimat topik dalam paragraf,
g. Pengembangan
detail-detail penjelas yang tepat
h. Penggunaan
kata-kata transisi, frase,dan alat-alat lain di dalam paragraf.
10.
Pola Susunan Paragraf
Rangkaian
pernyataan dalam paragraf harus disusun menurut pola yang taat asas, pernyataan
yang satu disusun oleh pernyataanyang lain dengan wajar dan bersetalian secara
logis. Dengan cara itu pembaca diajak oleh penulis untuk memahami paragraf
sebagai satu kesatuan gagasan yang bulat. Pola susunannya bermacam-macam, dan
yang sering diterapkan dalam tulisan ilmiah.antara lain :
(1)
pola runtunan waktu,
(2) pola
uraian sebab akibat,
(3) pola
perbandingan dan pertentangan,
(4) pola
analogi,
(5) pola
daftar
(6) pola
lain.
K. Teknik Pengembangan Paragraf
4.
Secara alami
Pengembangan
paragraf secara alami berdasarkan urutan ruang dan waktu. Urutan ruang merupakan
urutan yang akan membawa pembaca dari satu titik ke titik berikutnya dalam
suatu ruang. Urutan waktu adalah urutan yang menggambarkan urutan tedadinya
peristiwa, perbuatan, atau tindakan
5.
Klimaks dan Antiklimaks
Pengembangan
paragraf teknik ini berdasarkan posisi tertentu dalam suatu rangkaian berupa
posisi yang tertinggi atau paling menojol. Jika posisi yang tertinggi itu
diletakkan pads bagian akhir disebut klimaks. Sebaliknya, jika penulis
mengawali rangkaian dengan posisi paling menonjol kemudian makin lama makin
tidak menonjol disebut antiklimaks.
6.
Umum Khusus dan Khusus Umum
Dalam bentuk
Umum ke Khuss utama diletakkan di awal paragraf,disebut paragraf deduktif.Dalam
bentuk khusus-umum, gagasan utama diletakkan di akhir paragraf, disebut paragraf
induktif.
L. Macam - Macam Paragraf
6.
Eksposisi
Paragraf
Eksposisi adalah paragraf yang bertujuan untuk menjelaskan dan menerangkan
kembali sesuatu permasalahan kepada pembaca agar pembaca mendapat gambaran yang
sejelas-jelasnya tentang sesuatu permasalahan yang dimaksud pengarang.
Karakteristik paragraf eksposisi
Paragraf eksposisi
memiliki ciri – ciri yaitu
e. Bersifat
nonfiksi atau ilmiah
f. Bertujuan
menjelaskan atau memaparkan
g. Isi harus
berdasarkan fakta
h. Tidak
bermaksud mempengaruhi
Contoh:
Para pedagang daging sapi di pasar-pasar tradisional mengeluhkan dampak
pemberitaan mengenai impor daging ilegal.Sebab, hampir seminggu terakhir mereka
kehilangan pembeli sampai 70 persen.Sebaliknya, permintaan terhadap daging ayam
dan telur kini melejit sehingga harganya meningkat.
7.
Argumentasi
Paragraf
argumentasi adalah paragraf yang berisi mengenai argumen atau pendapat yang
disertai alasan-alasan kuat dan meyakinkan.Dalam paragraf argumentatif, penulis
bermaksud untuk mempengaruhi pembaca melalui penjelasan yang disertai alasan
yang kuat sesuai dengan fakta.
Karakteristik
paragraf argumentasi
Paragraf
argumentasi memiliki ciri – ciri yaitu:
e. Memilki ide
pokok atau berupa argumen atau pendapat tentang suatu masalah
f.Memiliki
fakta sebagai penjelas yang mendukung gagasan
g. Memilki
hubungan sebab - akibat
h. Menggunakan
penjelasan - penjelasan lain untuk memperkuat argumen atau pendapat
Contoh:
Sebagian
anak Indonesia belum dapat menikmati kebahagiaan masa kecilnya.Pernyataan
demikian pernah dikemukakan oleh seorang pakar psikologi pendidikan Sukarton
(1992) bahwa anakanak kecil di bawah umur 15 tahun sudah banyak yang dilibatkan
untuk mencari nafkah oleh orang tuanya.Hal ini dapat dilihat masih banyaknya
anak kecil yang mengamen atau mengemis di perempatan jalan atau mengais kotak
sampah di TPA, kemudian hasilnya diserahkan kepada orang tuanya untuk menopang
kehidupan keluarga.Lebih-lebih sejak negeri kita terjadi krisis moneter,
kecenderungan orang tua mempekerjakan anak sebagai penopang ekonomi keluarga
semakin terlihat di mana-mana.
8. Deskripsi
Berisi
gambaran mengenai suatu hal atau keadaan sehingga pembaca seolah-olah melihat,
merasa atau mendengar hal tersebut.
Karakteristik
paragraf deduktif
Paragraf
deduktif memiliki ciri – ciri yaitu:
d. Menggambarkan
atau melukiskan obyek tertentu
e. Menceritakan
sebuah obyek dari hasil pengindraan
f. Bermaksud
agar pembaca menyaksikan atau mengalami sendiri
Contoh:
Gadis itu menatap Doni dengan seksama.Hati Doni
semakin gencar memuji gadis yang mempesona di hadapanya.Ya, karena memang gadis
didepannya itu sangat cantik.Rambutnya hitam lurus hingga melewati garis
pinggang.Matanya bersinar lembut dan begitu dalam, memberikan pijar mengesankan
yang misterius. Ditambah kulitnya yang bersih, dagu lancip yang menawan,serta
bibir berbelah, dia sungguh tampak sempurna.
9. Persuasi
Paragraf
persuasif atau paragraf ajakan adalah paragraf yang berisitentang suatu gagasan
mengenai suatu permasalahan dengan maksud untuk meyakinkan dan mengajak pembaca
melakukan seperti yang diharapkan penulis.
Karakteristik paragraf persuasi
Paragraf peruasi memiliki ciri – ciri sebagai
berikut:
d.
Bertujuan untuk mempengaruhi dan
mengajak pembaca sesuai yang diharapkan
e.
Memiliki fakta atau bukti untuk
mempengaruhi dan mengajak pembaca
f.Menggunakan
bahasa yang menarik unutk mensugesti pembaca untuk melakukan sesuatu yang
harapkan pengarang
Contoh:
Dalam diri setiap bangsa Indonesia harus tertanam nilai cinta terhadap sesama manusia sebagai cerminan rasa kemanusiaan dan keadilan. Nilai-nilai tersebut di antaranya adalah mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya, mengembangkan sikap tenggang rasa dan nilai-nilai kemanusiaan.Sebagai sesama anggota masyarakat, kita harus mengembangkan sikap tolong-menolong dan saling mencintai.Dengan demikian, kehidupan bermasyarakat dipenuhi oleh suasana kemanusian dan saling mencintai.
Dalam diri setiap bangsa Indonesia harus tertanam nilai cinta terhadap sesama manusia sebagai cerminan rasa kemanusiaan dan keadilan. Nilai-nilai tersebut di antaranya adalah mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya, mengembangkan sikap tenggang rasa dan nilai-nilai kemanusiaan.Sebagai sesama anggota masyarakat, kita harus mengembangkan sikap tolong-menolong dan saling mencintai.Dengan demikian, kehidupan bermasyarakat dipenuhi oleh suasana kemanusian dan saling mencintai.
10.
Narasi
Paragraf
narasi atau paragraf kisahan adalah paragraf yang mengisahkan atau memaparkan
suatu kejadian secara berurutan atau kronologis.Karangan ini berusaha
menyampaikan serangkaian kejadian menurut urutan terjadinya (kronologis),
dengan maksud memberi arti kepada sebuah atau serentetan kejadian, sehingga
pembaca dapat memetik hikmah dari cerita itu.
Karakteristik paragraf narasi
Pargaraf
narasi memiliki ciri – ciri yaitu
f.Adanya tokoh
g. Adanya alur
atau jalan cerita
h. Adanya latar
atau setting
i. Mementingkan
urutan waktu atau urutan peristiwa
j. Tidak hanya
terdapat dalam karya fiksi tetapi terdapat dalam karya non fiksi
Contoh:
Jam istirahat. Roy tengah menulis sesuatu di buku agenda sambil menikmati bekal dari rumah. Sesekali kepalanya menengadah ke langit-langit perpustakaan, mengernyitakan kening,tersenyum dan kembali menulis. Asyik sekali,seakan diruang perpustakaan hanya ada dia.
Jam istirahat. Roy tengah menulis sesuatu di buku agenda sambil menikmati bekal dari rumah. Sesekali kepalanya menengadah ke langit-langit perpustakaan, mengernyitakan kening,tersenyum dan kembali menulis. Asyik sekali,seakan diruang perpustakaan hanya ada dia.
a.
Macam-macam Paragraf berdasarkan tujuannya
4)
Paragraf Pembuka
Paragraf
pembuka biasanya memiliki sifat ringkas menarik, dan bertugas menyiapkan
pikiran pembaca kepada masalah yang akan diuraikan.
Contoh paragraf pembuka :
Pemuli baru saja usai.Sebagian orang, terutama caleg
yang sudah pasti jadi, merasa bersyukur karena pemilu berjalan lancer seperti
yang diharapkan.Namun, tidak demikian yang dirasakan oleh para caleg yang gagal
memperoleh kursi di parlemen. Mereka mengalami stress berat hingga tidak bias
tidur dan tidak mau makan.
5) Paragraf
Penghubung
Paragraf
penghubung berisi inti masalah yang hendak disampaikan kepada pembaca.Secara
fisik, paragraf ini lebih panjang dari pada paragraf pembuka.Sifat
paragraf-paragraf penghubung bergantung pola dari jenis karangannya.Dalam
karangan-karangan yang bersifat deskriptif, naratif, eksposisis,
paragraf-paragraf itu harus disusun berdasarkan suatu perkembangan yang logis.Bila
uraian itu mengandung pertentangan pendapat, maka beberapa paragraf disiapkan
sebagai dasar atau landasan untuk kemudian melangkah kepada paragraf-paragraf
yang menekankan pendapat pengarang.
6) Paragraf
Penutup
Paragraf
penutup biasanya berisi simpulan (untuk argumentasi) atau penegasan kembali
(untuk eksposisi) mengenai hal-hal yang dianggap penting.
Contoh
paragraf penutup :
Demikian
proposal yang kami buat.Semoga usaha kafe yang kami dirikan mendapat ridho dari
Tuhan YME serta bermanfaat bagi sesame.Atas segala perhatiannya, kami ucapkan
terima kasih.
b. Macam-Macam
Paragraf Berdasarkan Letak Kalimat Utama
1)
Paragraf Deduktif
Paragraf
deduktif ditandai dengan terdapatnya kalimat utama
di awal paragraf dan dimulai dengan pernyataan umum
yang disusun dengan uraian atau penjelasan khusus.
Contoh paragraf deduktif :
Kemauannya sulit untuk diikuti. Dalam
rapat sebelumnya, sudah diputuskan bahwa dana itu harus disimpan dulu. Para
peserta sudah menyepakati hal itu. Akan tetapi, hari ini ia memaksa
menggunakannya untuk membuka usaha baru
2)
Paragraf Induktif
Paragraf
induktif ditandai dengan terdapatnya kalimat utama di akhir paragraf dan
diawali dengan uraian atau penjelasan bersifat khusus dan diakhiri dengan
pernyataan umum.
Contoh paragraf induktif :
Semua orang menyadari bahwa bahasa
merupakan sarana pengembangan budaya. Tanpa bahasa, sendi-sendi kehidupan akan
lemah. Komunikasi tidak lancer.Informasi tersendat-sendat. Memang
bahasa merupakan alat komunikasi yang penting, efektif dan efisien.
3) Paragraf
Campuran
Paragraf
campuran ditandai dengan terdapatnya kalimat utama di awal dan akhir
paragraph.Kalimat utama yang terletak diakhir merupakan kalimat yang bersifat
penegasan kembali.
Contoh paragraf campuran :
Dalam kehidupan sehari-hari, manusia
tidak dapat dilepaskan dari komunikasi. Kegiatan apa pun yang
dilakukan manusia pasti menggunakan sarana komunikasi, baik sarana komunikasi
yang sederhana maupun yang modern. Kebudayaan dan peradaban manusia
tidak akan bias maju seperti sekarang ini tanpa adanya sarana komunikasi.
c. Macam-Macam
Paragraf Berdasarkan Isi
1)
Paragraf Deskripsi
Paragraf
deskripsi ditandai dengan kalimat utama yang tidak tercantum secara nyata dan
tema paragraf tersirat dalam keseluruhan paragraf.Biasanya dipakai untuk
melakukan sesuatu, hal, keadaan, situasi dalam cerita.
Contoh
paragraf deskripsi :
Dari balik tirai hujan sore hari, pohon-pohon kelapa
di seberang lembah itu seperti perawan mandi basah, segar penuh gairah dan daya
hidup. Pelepah-pelepah yang kuyup adalah rambut basah yang tergerai dan jatuh
di belahan punggung.Batang-batang yang ramping dan meliuk-liuk oleh hembusan
angin seperti tubuh semampai yang melenggang tenang dan penuh pesona.
4) Paragraf
Proses
Paragraf
proses ditandai dengan tidak terdapatnya kalimat utama
dan pikiran utamanya tersirat dalam kalimat-kalimat
penjelas yang memaparkan urutan suatu kejadian atau proses, meliputi waktu,
ruang, klimaks dan antiklimaks.
5) Paragraf
Efektif
Paragraf
efektif adalah paragraf yang memenuhi ciri paragraf yang baik.Paragrafnya
terdiri atas satu pikiran utama dan lebuh dari satu pikiran penjelas.Tidak
boleh ada kalimat sumbang, harus ada koherensi antar kalimat.
No comments:
Post a Comment