BAB 7 “PARAGRAF”


PERTEMUAN 7
BAB 7
“PARAGRAF”
A.      Pengertian Paragraf
Menurut Dr. Djago Tarigan, Paragraf adalah seperangkat kalimat tersusun logis sistematis yang merupakan satu kesatuan ekspresi pikiran yang relevan dan mendukung pikiran pokok yang tersirat dalam keseluruhan karangan.Adapun pengertian lain “Paragraf atau Alinea adalah Pengelompokkan gagasan dalam satu kesatuan yang runtun.”( Prof.Dr.Suherli K, M .Pd.,2012 :1 )
Dalam kamus besar bahasa Indonesia, paragraf adalah bagian bab dalam suatu karangan (biasanya mengandung satu ide pokok dan penulisannya dimulai dengan garis baru ).
Menurut penganalisaan beberapa sumber yang memberikan keterangan tentang paragraf, maka dapat disimpulkan bahwa paragraf adalah kesatuan kalimat yang mengandung gagasan yang tersusun secara sistematis untuk menyampaikan makna kalimat.Gagasan yang dimiliki suatu paragraf hanya memiliki satu pikiran utama atau ide pokok.Ide pokok ini merupakan gagasan utama dari kalimat yang dibuat oleh pengarang.Dengan demikian,kalimat lain yang disertakan dengan paragraf merupakan kalimat penjelas. Pikiran utama yang terdapat dalam paragraf dapat diletakkan di awal dan akhir kalimat.Dapat menggunakan pola deduktif (Umum-Khusus) dan Pola Induktif(Khusus-Umum).Pola deduktif  adalah pola yang mnemepatkan pola pikirannya diawal paragraph sedangkan pola induktif adalah pola yang menempatkan pola pikirannya diakhir paragraf.
B.       Struktur Paragraf
              Paragraf terdiri atas kalimat topik atau kalimat pokok dan kalimat penjelas atau kalimat pendukung.Kalimat topik merupakan kalimat terpenting yang berisi ide pokok alinea.Sedangkan kalimat penjelas atau kalimat pendukung berfungsi untuk menjelaskan atau mendukung ide utama.  Untuk mendapatkan paragraf yang baik perlu diperhatikan hal-hal berikut :
           
1.      Posisi Paragraf
Sebuah karangan dibangun oleh beberapa bab. Bab-bab suatu karangan yang mengandung kebulatan ide dibangun oleh beberapa anak bab. Anak bab dibangun oleh beberapa paragraf. Jadi, kedudukan paragraf dalam karangan adalah sebagai unsur pembangun anak bab, atau secara tidak langsung sebagai pembangun karangan itu sendiri. Dapat dikatakan bahwa paragraf merupakan satuan terkecil karangan, sebab di bawah paragraf tidak lagi satuan yang lebih kecil yang mampu mengungkapkan gagasan secura utuh dan lengkap.

2.      Batasan Paragraf
Pengertian paragraf ini ada beberapa pendapat, antara lain :
a.  Kamus Besar Bahasa Indonesia : paragraf adalah bagian bab dalam suatu karangan (biasanya mengandung satu ide pokok dan penulisannya dimulai dengan garis baru)
b.  The Jiang Gie dan A. Didyamartaya : paragraf ialah satuan pembagian lebih kecil di bawah sesuatu bab dalam buku. Paragraf biasanya diberi angka Arab.
3.      Kegunaan Paragraf
Paragraf bukan berkaitan dengan segi keindahan karangan itu, tetapi pembagian per paragraf ini memiliki beberapa kegunaan, sebagai berikut:
a.  Sebagai penampung fragmen ide pokok atau gagasan pokok keseluruhan paragraf
b.  Alat untuk memudahkan pernbaca memahami jalan pikiran penulis
c.  Penanda bahwa pikiran baru dimulai,
d. Alat bagi pengarang untuk mengembangkan jalan pikiran secara sistematis
e.  Dalam rangka keseluruhan karangan, paragraf dapat berguna bagi pengantar, transisi, dan penutup.

4.    Struktur Paragraf
Mendapatkan banyaknya unsur dan urutan unsur yang pembangun paragraf, struktur paragraf dapat dikelompokkan menjadi delapan kemungkinan, yaitu :
a.       Paragraf terdiri atas transisi kalimat, kalimat topik, kalimat pengembang, dan kalimat penegas.
b.      Paragraf terdiri atas transisi berupa kata, kalimat topik, kalimat pengembang, dan kalimat penegas.
c.       Paragraf terdiri atas kalimat topik, kalimat pengembang, dan kalimat peneges.
d.      Paragraf terdiri atas transisi berupa kata, kalimat topik, dan kalimat pengembang.
e.       Paragraf terdiri atas transisi berupa kalimat, kalimat topik, kalimat pengembang.
f.       Paragraf terdiri atas kalimat topik dan katimat pengembang.
g.      Paragraf terdiri atas kalimat pengembang dan katimat topik. 


C.      Unsur – Unsur Paragraf
            Ialah beberapa unsur yang pembangun paragraf, sehingga paragraf tersebut tersusun secara logis dan sistematis. Unsur-unsur paragraf itu ada empat macam, yaitu :
(1) transisi,
(2) kalimat topik
(3) kalimat pengembang
(4) kalimat penegas / penjelas

Keempat unsur ini tampil secara bersama-sama atau sebagian, oleh karena itu, suatu paragraf atau topik paragraf mengandung dua  unsur wajib (katimat topik dan kalimat pengembang), tiga unsur, dan mungkin empat unsur.
Dalam pembuatan suatu paragraf harus memiliki unsur unsur pembangun paragraf agar paragraf atau alinea dapat berfungsi dengan sebagaimana mestinya Topik atau tema atau gagasan utama atau gagasan pokok atau pokok pikiran, topik merupakan hal terpernting dalam pembuatan suatu alinea atau paragraf agar kepaduan kalimat dalam satu paragraf atau alinea dapat terjalin sehingga bahasan dalam paragraf tersebut tidak keluar dari pokok pikiran yang telah ditentukan sebelumnya.
Kalimat utama atau pikiran utama, merupakan dasar dari pengembangan  suatu paragraf karena kalimat utama merupakan kalimat yang mengandung pikiran utama. Keberadaan kalimat utama itu bisa di awal paragraf, diakhir paragraf atau pun diawal dan akhir paragraf. Berdasarkan penempatan inti gagasan atau ide pokoknya alinea dibagi menjadi beberapa jenis yaitu:

Deduktif                : kalimat utama diletakan di awal alinea
Induktif                 : kalimat utama diletakan di akhir anilea
                                  Variatf                   : kalimat utama diletakan di awal dan diulang pada akhir
                                                                   alinea
Deskriptif/naratif          : kalimat utama tersebar di dalam seluruh alinea

            Kalimat penjelas, merupakan kalimat yang berfungsi sebagai penjelas dari gagasan utama.Kalimat penjelas merupakan kalimat yang berisigagasan penjelas. Judul (kepala karangan), untuk membuat suatu kepala karangan yang baik, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi, yaitu :
1.      Provokatif (menarik)
2.      Berbentuk frase
3.      Relevan (sesuai dengan isi)
4.      Logis
5.      Spesifik

D.      Syarat Paragraf
1.    Kesatuan
Kesatuan paragraf ialah semua kalimat yang membangun paragraF secara bersama-sama menyatakan suatu hal atau suatu tema tertenru.Kesatuan di sini tidak boleh diartikan bahwa paragraf itu memuat satu hal saja.

2.    Kepaduan
Kepaduan (koherensi) adalah kekompakan hubungan antara suatu kalimat dan kalimat yang lain yang membentuk suatu paragraf kepaduan yang baik tetapi apabila hubungan timbal balik antar kalimat yang membangun paragraf itu baik, wajar, dan mudah dipahami. Kepaduan sebuah paragraf dibangun dengan memperhatikan beberapa hal, seperti pengulangan kata kunci, penggunaan kata ganti, penggunaan transisi, dan kesejajaran(paralelisme).

3.    Kelengkapan
Ialah suatu paragraf yang berisi kalimat-kalimat penjelas yang cukup untuk menunjang kalimat topik.Paragraf yang hanya ada satu kalimat topik dikatakan paragraf yang kurang lengkap.Apabila yang dikembangkan itu hanya diperlukan dengan pengulangan-pengulangan adalah paragraf yang tidak lengkap.

4.    Panjang Paragraf
Panjang paragraf dalam sebagai tulisan tidak sama, bergantung pada beberapa jauh/dalamnya suatu Bahasa dan tingkat pembaca yang menjadi sasaran.
            Memperhitungkar, 4 hal :
a.    Penyusunan kalimat topik
b.    Penonjolan kalimat topik dalam paragraf,
c.    Pengembangan detail-detail penjelas yang tepat
d.   Penggunaan kata-kata transisi, frase,dan alat-alat lain di dalam paragraf.

5.    Pola Susunan Paragraf
Rangkaian pernyataan dalam paragraf harus disusun menurut pola yang taat asas, pernyataan yang satu disusun oleh pernyataanyang lain dengan wajar dan bersetalian secara logis. Dengan cara itu pembaca diajak oleh penulis untuk memahami paragraf sebagai satu kesatuan gagasan yang bulat. Pola susunannya bermacam-macam, dan yang sering diterapkan

dalam tulisan ilmiah.antara lain :
            (1) pola runtunan waktu,
(2) pola uraian sebab akibat,
(3) pola perbandingan dan pertentangan,
(4) pola analogi,
(5) pola daftar
(6) pola lain.

E.       Teknik Pengembangan Paragraf

1.    Secara alami

     Pengembangan paragraf secara alami berdasarkan urutan ruang dan waktu. Urutan ruang merupakan urutan yang akan membawa pembaca dari satu titik ke titik berikutnya dalam suatu ruang. Urutan waktu adalah urutan yang menggambarkan urutan tedadinya peristiwa, perbuatan, atau tindakan

2.    Klimaks dan Antiklimaks

     Pengembangan paragraf teknik ini berdasarkan posisi tertentu dalam suatu rangkaian berupa posisi yang tertinggi atau paling menojol. Jika posisi yang tertinggi itu diletakkan pads bagian akhir disebut klimaks. Sebaliknya, jika penulis mengawali rangkaian dengan posisi paling menonjol kemudian makin lama makin tidak menonjol disebut antiklimaks.

3.    Umum Khusus dan Khusus Umum

     Dalam bentuk Umum ke Khuss utama diletakkan di awal paragraf,disebut paragraf deduktif.Dalam bentuk khusus-umum, gagasan utama diletakkan di akhir paragraf, disebut paragraf induktif.
F.       Macam - Macam Paragraf

1.    Eksposisi

     Paragraf Eksposisi adalah paragraf yang bertujuan untuk menjelaskan dan menerangkan kembali sesuatu permasalahan kepada pembaca agar pembaca mendapat gambaran yang sejelas-jelasnya tentang sesuatu permasalahan yang dimaksud pengarang.

            Karakteristik paragraf eksposisi
Paragraf eksposisi memiliki ciri – ciri yaitu
a.    Bersifat nonfiksi atau ilmiah
b.   Bertujuan menjelaskan atau memaparkan
c.    Isi harus berdasarkan fakta
d.   Tidak bermaksud mempengaruhi

Contoh:
Para pedagang daging sapi di pasar-pasar tradisional mengeluhkan dampak pemberitaan mengenai impor daging ilegal.Sebab, hampir seminggu terakhir mereka kehilangan pembeli sampai 70 persen.Sebaliknya, permintaan terhadap daging ayam dan telur kini melejit sehingga harganya meningkat. 

2.    Argumentasi

     Paragraf argumentasi adalah paragraf yang berisi mengenai argumen atau pendapat yang disertai alasan-alasan kuat dan meyakinkan.Dalam paragraf argumentatif, penulis bermaksud untuk mempengaruhi pembaca melalui penjelasan yang disertai alasan yang kuat sesuai dengan fakta.


            Karakteristik paragraf argumentasi
            Paragraf argumentasi memiliki ciri – ciri yaitu:
a.    Memilki ide pokok atau berupa argumen atau pendapat tentang suatu masalah
b.    Memiliki fakta sebagai penjelas yang mendukung gagasan
c.    Memilki hubungan sebab -  akibat
d.   Menggunakan penjelasan - penjelasan lain untuk memperkuat argumen atau pendapat

     Contoh:
     Sebagian anak Indonesia belum dapat menikmati kebahagiaan masa kecilnya.Pernyataan demikian pernah dikemukakan oleh seorang pakar psikologi pendidikan Sukarton (1992) bahwa anakanak kecil di bawah umur 15 tahun sudah banyak yang dilibatkan untuk mencari nafkah oleh orang tuanya.Hal ini dapat dilihat masih banyaknya anak kecil yang mengamen atau mengemis di perempatan jalan atau mengais kotak sampah di TPA, kemudian hasilnya diserahkan kepada orang tuanya untuk menopang kehidupan keluarga.Lebih-lebih sejak negeri kita terjadi krisis moneter, kecenderungan orang tua mempekerjakan anak sebagai penopang ekonomi keluarga semakin terlihat di mana-mana.

3.    Deskripsi

     Berisi gambaran mengenai suatu hal atau keadaan sehingga pembaca seolah-olah melihat, merasa atau mendengar hal tersebut.

  Karakteristik paragraf deduktif
  Paragraf deduktif memiliki ciri – ciri yaitu:
a.    Menggambarkan atau melukiskan obyek tertentu
b.    Menceritakan sebuah obyek dari hasil pengindraan
c.    Bermaksud agar pembaca menyaksikan atau mengalami sendiri
Contoh:
Gadis itu menatap Doni dengan seksama.Hati Doni semakin gencar memuji gadis yang mempesona di hadapanya.Ya, karena memang gadis didepannya itu sangat cantik.Rambutnya hitam lurus hingga melewati garis pinggang.Matanya bersinar lembut dan begitu dalam, memberikan pijar mengesankan yang misterius. Ditambah kulitnya yang bersih, dagu lancip yang menawan,serta bibir berbelah, dia sungguh tampak sempurna.

4.    Persuasi

     Paragraf persuasif atau paragraf ajakan adalah paragraf yang berisitentang suatu gagasan mengenai suatu permasalahan dengan maksud untuk meyakinkan dan mengajak pembaca melakukan seperti yang diharapkan penulis.

  Karakteristik paragraf persuasi
  Paragraf peruasi memiliki ciri – ciri sebagai berikut:
a.    Bertujuan untuk mempengaruhi dan mengajak pembaca sesuai yang diharapkan
b.    Memiliki fakta atau bukti untuk mempengaruhi dan mengajak pembaca
c.    Menggunakan bahasa yang menarik unutk mensugesti pembaca untuk melakukan sesuatu yang harapkan pengarang

Contoh:
Dalam diri setiap bangsa Indonesia harus tertanam nilai cinta terhadap sesama manusia sebagai cerminan rasa kemanusiaan dan keadilan. Nilai-nilai tersebut di antaranya adalah mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya, mengembangkan sikap tenggang rasa dan nilai-nilai kemanusiaan.Sebagai sesama anggota masyarakat, kita harus mengembangkan sikap tolong-menolong dan saling mencintai.Dengan demikian, kehidupan bermasyarakat dipenuhi oleh suasana kemanusian dan saling mencintai.

5.    Narasi

     Paragraf narasi atau paragraf kisahan adalah paragraf yang mengisahkan atau memaparkan suatu kejadian secara berurutan atau kronologis.Karangan ini berusaha menyampaikan serangkaian kejadian menurut urutan terjadinya (kronologis), dengan maksud memberi arti kepada sebuah atau serentetan kejadian, sehingga pembaca dapat memetik hikmah dari cerita itu.

Karakteristik paragraf narasi
Pargaraf  narasi memiliki ciri – ciri yaitu
a.    Adanya tokoh
b.    Adanya alur atau jalan cerita
c.    Adanya latar atau setting
d.   Mementingkan urutan waktu atau urutan peristiwa
e.    Tidak hanya terdapat dalam karya fiksi tetapi terdapat dalam karya non fiksi

  Contoh:
Jam istirahat. Roy tengah menulis sesuatu di buku agenda sambil menikmati bekal dari rumah. Sesekali kepalanya menengadah ke langit-langit perpustakaan, mengernyitakan kening,tersenyum dan kembali menulis. Asyik sekali,seakan diruang perpustakaan hanya ada dia.

a.    Macam-macam Paragraf berdasarkan tujuannya

1)   Paragraf Pembuka

     Paragraf pembuka biasanya memiliki sifat ringkas menarik, dan bertugas menyiapkan pikiran pembaca kepada masalah yang akan diuraikan.

                 Contoh paragraf pembuka :
Pemuli baru saja usai.Sebagian orang, terutama caleg yang sudah pasti jadi, merasa bersyukur karena pemilu berjalan lancer seperti yang diharapkan.Namun, tidak demikian yang dirasakan oleh para caleg yang gagal memperoleh kursi di parlemen. Mereka mengalami stress berat hingga tidak bias tidur dan tidak mau makan.

2)   Paragraf Penghubung

     Paragraf penghubung berisi inti masalah yang hendak disampaikan kepada pembaca.Secara fisik, paragraf ini lebih panjang dari pada paragraf pembuka.Sifat paragraf-paragraf penghubung bergantung pola dari jenis karangannya.Dalam karangan-karangan yang bersifat deskriptif, naratif, eksposisis, paragraf-paragraf itu harus disusun berdasarkan suatu perkembangan yang logis.Bila uraian itu mengandung pertentangan pendapat, maka beberapa paragraf disiapkan sebagai dasar atau landasan untuk kemudian melangkah kepada paragraf-paragraf yang menekankan pendapat pengarang.



3)   Paragraf Penutup

     Paragraf penutup biasanya berisi simpulan (untuk argumentasi) atau penegasan kembali (untuk eksposisi) mengenai hal-hal yang dianggap penting.

                        Contoh paragraf penutup :
Demikian proposal yang kami buat.Semoga usaha kafe yang kami dirikan mendapat ridho dari Tuhan YME serta bermanfaat bagi sesame.Atas segala perhatiannya, kami ucapkan terima kasih.

b.    Macam-Macam Paragraf Berdasarkan Letak Kalimat Utama

1)   Paragraf Deduktif

                               Paragraf deduktif ditandai dengan terdapatnya kalimat utama
di awal paragraf dan dimulai dengan pernyataan umum yang disusun dengan uraian atau penjelasan khusus.

                 Contoh paragraf deduktif :    
Kemauannya sulit untuk diikuti. Dalam rapat sebelumnya, sudah diputuskan bahwa dana itu harus disimpan dulu. Para peserta sudah menyepakati hal itu. Akan tetapi, hari ini ia memaksa menggunakannya untuk membuka usaha baru
2)   Paragraf Induktif

     Paragraf induktif ditandai dengan terdapatnya kalimat utama di akhir paragraf dan diawali dengan uraian atau penjelasan bersifat khusus dan diakhiri dengan pernyataan umum.
                 Contoh paragraf induktif :
Semua orang menyadari bahwa bahasa merupakan sarana pengembangan budaya. Tanpa bahasa, sendi-sendi kehidupan akan lemah. Komunikasi tidak lancer.Informasi tersendat-sendat. Memang bahasa merupakan alat komunikasi yang penting, efektif dan efisien.

3)   Paragraf Campuran

       Paragraf campuran ditandai dengan terdapatnya kalimat utama di awal dan akhir paragraph.Kalimat utama yang terletak diakhir merupakan kalimat yang bersifat penegasan kembali.

                 Contoh paragraf campuran :
Dalam kehidupan sehari-hari, manusia tidak dapat dilepaskan dari komunikasi. Kegiatan apa pun yang dilakukan manusia pasti menggunakan sarana komunikasi, baik sarana komunikasi yang sederhana maupun yang modern. Kebudayaan dan peradaban manusia tidak akan bias maju seperti sekarang ini tanpa adanya sarana komunikasi.

c.    Macam-Macam Paragraf Berdasarkan Isi

1)      Paragraf Deskripsi

       Paragraf deskripsi ditandai dengan kalimat utama yang tidak tercantum secara nyata dan tema paragraf tersirat dalam keseluruhan paragraf.Biasanya dipakai untuk melakukan sesuatu, hal, keadaan, situasi dalam cerita.
                        Contoh paragraf deskripsi :
Dari balik tirai hujan sore hari, pohon-pohon kelapa di seberang lembah itu seperti perawan mandi basah, segar penuh gairah dan daya hidup. Pelepah-pelepah yang kuyup adalah rambut basah yang tergerai dan jatuh di belahan punggung.Batang-batang yang ramping dan meliuk-liuk oleh hembusan angin seperti tubuh semampai yang melenggang tenang dan penuh pesona.

2)   Paragraf Proses

                            Paragraf proses ditandai dengan tidak terdapatnya kalimat utama
dan pikiran utamanya tersirat dalam kalimat-kalimat penjelas yang memaparkan urutan suatu kejadian atau proses, meliputi waktu, ruang, klimaks dan antiklimaks.

3)   Paragraf Efektif

     Paragraf efektif adalah paragraf yang memenuhi ciri paragraf yang baik.Paragrafnya terdiri atas satu pikiran utama dan lebuh dari satu pikiran penjelas.Tidak boleh ada kalimat sumbang, harus ada koherensi antar kalimat.
G.      Pengertian Paragraf

Menurut Dr. Djago Tarigan, Paragraf adalah seperangkat kalimat tersusun logis sistematis yang merupakan satu kesatuan ekspresi pikiran yang relevan dan mendukung pikiran pokok yang tersirat dalam keseluruhan karangan.Adapun pengertian lain “Paragraf atau Alinea adalah Pengelompokkan gagasan dalam satu kesatuan yang runtun.”( Prof.Dr.Suherli K, M .Pd.,2012 :1 )
Dalam kamus besar bahasa Indonesia, paragraf adalah bagian bab dalam suatu karangan (biasanya mengandung satu ide pokok dan penulisannya dimulai dengan garis baru ).
Menurut penganalisaan beberapa sumber yang memberikan keterangan tentang paragraf, maka dapat disimpulkan bahwa paragraf adalah kesatuan kalimat yang mengandung gagasan yang tersusun secara sistematis untuk menyampaikan makna kalimat.Gagasan yang dimiliki suatu paragraf hanya memiliki satu pikiran utama atau ide pokok.Ide pokok ini merupakan gagasan utama dari kalimat yang dibuat oleh pengarang.Dengan demikian,kalimat lain yang disertakan dengan paragraf merupakan kalimat penjelas. Pikiran utama yang terdapat dalam paragraf dapat diletakkan di awal dan akhir kalimat.Dapat menggunakan pola deduktif (Umum-Khusus) dan Pola Induktif(Khusus-Umum).Pola deduktif  adalah pola yang mnemepatkan pola pikirannya diawal paragraph sedangkan pola induktif adalah pola yang menempatkan pola pikirannya diakhir paragraf.
H.      Struktur Paragraf

  Paragraf terdiri atas kalimat topik atau kalimat pokok dan kalimat penjelas atau kalimat pendukung.Kalimat topik merupakan kalimat terpenting yang berisi ide pokok alinea.Sedangkan kalimat penjelas atau kalimat pendukung berfungsi untuk menjelaskan atau mendukung ide utama.  Untuk mendapatkan paragraf yang baik perlu diperhatikan hal-hal berikut :
           
5.      Posisi Paragraf

Sebuah karangan dibangun oleh beberapa bab. Bab-bab suatu karangan yang mengandung kebulatan ide dibangun oleh beberapa anak bab. Anak bab dibangun oleh beberapa paragraf. Jadi, kedudukan paragraf dalam karangan adalah sebagai unsur pembangun anak bab, atau secara tidak langsung sebagai pembangun karangan itu sendiri. Dapat dikatakan bahwa paragraf merupakan satuan terkecil karangan, sebab di bawah paragraf tidak lagi satuan yang lebih kecil yang mampu mengungkapkan gagasan secura utuh dan lengkap.

6.      Batasan Paragraf

Pengertian paragraf ini ada beberapa pendapat, antara lain :
c.  Kamus Besar Bahasa Indonesia : paragraf adalah bagian bab dalam suatu karangan (biasanya mengandung satu ide pokok dan penulisannya dimulai dengan garis baru)
d. The Jiang Gie dan A. Didyamartaya : paragraf ialah satuan pembagian lebih kecil di bawah sesuatu bab dalam buku. Paragraf biasanya diberi angka Arab.


7.      Kegunaan Paragraf

     Paragraf bukan berkaitan dengan segi keindahan karangan itu, tetapi pembagian per paragraf ini memiliki beberapa kegunaan, sebagai berikut:
f.Sebagai penampung fragmen ide pokok atau gagasan pokok keseluruhan paragraf
g.  Alat untuk memudahkan pernbaca memahami jalan pikiran penulis
h.  Penanda bahwa pikiran baru dimulai,
i. Alat bagi pengarang untuk mengembangkan jalan pikiran secara sistematis
j. Dalam rangka keseluruhan karangan, paragraf dapat berguna bagi pengantar, transisi, dan penutup.

8.    Struktur Paragraf

     Mendapatkan banyaknya unsur dan urutan unsur yang pembangun paragraf, struktur paragraf dapat dikelompokkan menjadi delapan kemungkinan, yaitu :
h.      Paragraf terdiri atas transisi kalimat, kalimat topik, kalimat pengembang, dan kalimat penegas.
i.        Paragraf terdiri atas transisi berupa kata, kalimat topik, kalimat pengembang, dan kalimat penegas.
j.        Paragraf terdiri atas kalimat topik, kalimat pengembang, dan kalimat peneges.
k.      Paragraf terdiri atas transisi berupa kata, kalimat topik, dan kalimat pengembang.
l.        Paragraf terdiri atas transisi berupa kalimat, kalimat topik, kalimat pengembang.
m.    Paragraf terdiri atas kalimat topik dan katimat pengembang.
n.      Paragraf terdiri atas kalimat pengembang dan katimat topik. 


I.         Unsur – Unsur Paragraf

     Ialah beberapa unsur yang pembangun paragraf, sehingga paragraf tersebut tersusun secara logis dan sistematis. Unsur-unsur paragraf itu ada empat macam, yaitu :
(1) transisi,
(2) kalimat topik
(3) kalimat pengembang
(4) kalimat penegas / penjelas

Keempat unsur ini tampil secara bersama-sama atau sebagian, oleh karena itu, suatu paragraf atau topik paragraf mengandung dua  unsur wajib (katimat topik dan kalimat pengembang), tiga unsur, dan mungkin empat unsur.
Dalam pembuatan suatu paragraf harus memiliki unsur unsur pembangun paragraf agar paragraf atau alinea dapat berfungsi dengan sebagaimana mestinya Topik atau tema atau gagasan utama atau gagasan pokok atau pokok pikiran, topik merupakan hal terpernting dalam pembuatan suatu alinea atau paragraf agar kepaduan kalimat dalam satu paragraf atau alinea dapat terjalin sehingga bahasan dalam paragraf tersebut tidak keluar dari pokok pikiran yang telah ditentukan sebelumnya.

Kalimat utama atau pikiran utama, merupakan dasar dari pengembangan  suatu paragraf karena kalimat utama merupakan kalimat yang mengandung pikiran utama. Keberadaan kalimat utama itu bisa di awal paragraf, diakhir paragraf atau pun diawal dan akhir paragraf. Berdasarkan penempatan inti gagasan atau ide pokoknya alinea dibagi menjadi beberapa jenis yaitu:

Deduktif                : kalimat utama diletakan di awal alinea
Induktif                 : kalimat utama diletakan di akhir anilea
                                  Variatf                   : kalimat utama diletakan di awal dan diulang pada akhir
                                                                   alinea
Deskriptif/naratif          : kalimat utama tersebar di dalam seluruh alinea

Kalimat penjelas, merupakan kalimat yang berfungsi sebagai penjelas dari gagasan utama.Kalimat penjelas merupakan kalimat yang berisigagasan penjelas. Judul (kepala karangan), untuk membuat suatu kepala karangan yang baik, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi, yaitu :
6.      Provokatif (menarik)
7.      Berbentuk frase
8.      Relevan (sesuai dengan isi)
9.      Logis
10.  Spesifik

J.        Syarat Paragraf

6.    Kesatuan

     Kesatuan paragraf ialah semua kalimat yang membangun paragraF secara bersama-sama menyatakan suatu hal atau suatu tema tertenru.Kesatuan di sini tidak boleh diartikan bahwa paragraf itu memuat satu hal saja.

7.    Kepaduan

     Kepaduan (koherensi) adalah kekompakan hubungan antara suatu kalimat dan kalimat yang lain yang membentuk suatu paragraf kepaduan yang baik tetapi apabila hubungan timbal balik antar kalimat yang membangun paragraf itu baik, wajar, dan mudah dipahami. Kepaduan sebuah paragraf dibangun dengan memperhatikan beberapa hal, seperti pengulangan kata kunci, penggunaan kata ganti, penggunaan transisi, dan kesejajaran(paralelisme).

8.    Kelengkapan

     Ialah suatu paragraf yang berisi kalimat-kalimat penjelas yang cukup untuk menunjang kalimat topik.Paragraf yang hanya ada satu kalimat topik dikatakan paragraf yang kurang lengkap.Apabila yang dikembangkan itu hanya diperlukan dengan pengulangan-pengulangan adalah paragraf yang tidak lengkap.

9.    Panjang Paragraf
      
       Panjang paragraf dalam sebagai tulisan tidak sama, bergantung pada beberapa jauh/dalamnya suatu Bahasa dan tingkat pembaca yang menjadi sasaran.
            Memperhitungkar, 4 hal :
e.    Penyusunan kalimat topik
f.     Penonjolan kalimat topik dalam paragraf,
g.    Pengembangan detail-detail penjelas yang tepat
h.    Penggunaan kata-kata transisi, frase,dan alat-alat lain di dalam paragraf.

10.         Pola Susunan Paragraf

     Rangkaian pernyataan dalam paragraf harus disusun menurut pola yang taat asas, pernyataan yang satu disusun oleh pernyataanyang lain dengan wajar dan bersetalian secara logis. Dengan cara itu pembaca diajak oleh penulis untuk memahami paragraf sebagai satu kesatuan gagasan yang bulat. Pola susunannya bermacam-macam, dan yang sering diterapkan dalam tulisan ilmiah.antara lain :
            (1) pola runtunan waktu,
(2) pola uraian sebab akibat,
(3) pola perbandingan dan pertentangan,
(4) pola analogi,
(5) pola daftar
(6) pola lain.






K.      Teknik Pengembangan Paragraf

4.    Secara alami

     Pengembangan paragraf secara alami berdasarkan urutan ruang dan waktu. Urutan ruang merupakan urutan yang akan membawa pembaca dari satu titik ke titik berikutnya dalam suatu ruang. Urutan waktu adalah urutan yang menggambarkan urutan tedadinya peristiwa, perbuatan, atau tindakan

5.    Klimaks dan Antiklimaks

     Pengembangan paragraf teknik ini berdasarkan posisi tertentu dalam suatu rangkaian berupa posisi yang tertinggi atau paling menojol. Jika posisi yang tertinggi itu diletakkan pads bagian akhir disebut klimaks. Sebaliknya, jika penulis mengawali rangkaian dengan posisi paling menonjol kemudian makin lama makin tidak menonjol disebut antiklimaks.

6.    Umum Khusus dan Khusus Umum

     Dalam bentuk Umum ke Khuss utama diletakkan di awal paragraf,disebut paragraf deduktif.Dalam bentuk khusus-umum, gagasan utama diletakkan di akhir paragraf, disebut paragraf induktif.

L.       Macam - Macam Paragraf

6.    Eksposisi

     Paragraf Eksposisi adalah paragraf yang bertujuan untuk menjelaskan dan menerangkan kembali sesuatu permasalahan kepada pembaca agar pembaca mendapat gambaran yang sejelas-jelasnya tentang sesuatu permasalahan yang dimaksud pengarang.

            Karakteristik paragraf eksposisi
Paragraf eksposisi memiliki ciri – ciri yaitu
e.    Bersifat nonfiksi atau ilmiah
f.    Bertujuan menjelaskan atau memaparkan
g.   Isi harus berdasarkan fakta
h.   Tidak bermaksud mempengaruhi

Contoh:
Para pedagang daging sapi di pasar-pasar tradisional mengeluhkan dampak pemberitaan mengenai impor daging ilegal.Sebab, hampir seminggu terakhir mereka kehilangan pembeli sampai 70 persen.Sebaliknya, permintaan terhadap daging ayam dan telur kini melejit sehingga harganya meningkat. 

7.    Argumentasi

     Paragraf argumentasi adalah paragraf yang berisi mengenai argumen atau pendapat yang disertai alasan-alasan kuat dan meyakinkan.Dalam paragraf argumentatif, penulis bermaksud untuk mempengaruhi pembaca melalui penjelasan yang disertai alasan yang kuat sesuai dengan fakta.


            Karakteristik paragraf argumentasi
            Paragraf argumentasi memiliki ciri – ciri yaitu:
e.    Memilki ide pokok atau berupa argumen atau pendapat tentang suatu masalah
f.Memiliki fakta sebagai penjelas yang mendukung gagasan
g.    Memilki hubungan sebab -  akibat
h.    Menggunakan penjelasan - penjelasan lain untuk memperkuat argumen atau pendapat

     Contoh:
     Sebagian anak Indonesia belum dapat menikmati kebahagiaan masa kecilnya.Pernyataan demikian pernah dikemukakan oleh seorang pakar psikologi pendidikan Sukarton (1992) bahwa anakanak kecil di bawah umur 15 tahun sudah banyak yang dilibatkan untuk mencari nafkah oleh orang tuanya.Hal ini dapat dilihat masih banyaknya anak kecil yang mengamen atau mengemis di perempatan jalan atau mengais kotak sampah di TPA, kemudian hasilnya diserahkan kepada orang tuanya untuk menopang kehidupan keluarga.Lebih-lebih sejak negeri kita terjadi krisis moneter, kecenderungan orang tua mempekerjakan anak sebagai penopang ekonomi keluarga semakin terlihat di mana-mana.

8.    Deskripsi

     Berisi gambaran mengenai suatu hal atau keadaan sehingga pembaca seolah-olah melihat, merasa atau mendengar hal tersebut.

  Karakteristik paragraf deduktif
  Paragraf deduktif memiliki ciri – ciri yaitu:
d.   Menggambarkan atau melukiskan obyek tertentu
e.    Menceritakan sebuah obyek dari hasil pengindraan
f.     Bermaksud agar pembaca menyaksikan atau mengalami sendiri
Contoh:
Gadis itu menatap Doni dengan seksama.Hati Doni semakin gencar memuji gadis yang mempesona di hadapanya.Ya, karena memang gadis didepannya itu sangat cantik.Rambutnya hitam lurus hingga melewati garis pinggang.Matanya bersinar lembut dan begitu dalam, memberikan pijar mengesankan yang misterius. Ditambah kulitnya yang bersih, dagu lancip yang menawan,serta bibir berbelah, dia sungguh tampak sempurna.

9.    Persuasi

     Paragraf persuasif atau paragraf ajakan adalah paragraf yang berisitentang suatu gagasan mengenai suatu permasalahan dengan maksud untuk meyakinkan dan mengajak pembaca melakukan seperti yang diharapkan penulis.

  Karakteristik paragraf persuasi
  Paragraf peruasi memiliki ciri – ciri sebagai berikut:
d.   Bertujuan untuk mempengaruhi dan mengajak pembaca sesuai yang diharapkan
e.    Memiliki fakta atau bukti untuk mempengaruhi dan mengajak pembaca
f.Menggunakan bahasa yang menarik unutk mensugesti pembaca untuk melakukan sesuatu yang harapkan pengarang

Contoh:
Dalam diri setiap bangsa Indonesia harus tertanam nilai cinta terhadap sesama manusia sebagai cerminan rasa kemanusiaan dan keadilan. Nilai-nilai tersebut di antaranya adalah mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya, mengembangkan sikap tenggang rasa dan nilai-nilai kemanusiaan.Sebagai sesama anggota masyarakat, kita harus mengembangkan sikap tolong-menolong dan saling mencintai.Dengan demikian, kehidupan bermasyarakat dipenuhi oleh suasana kemanusian dan saling mencintai.

10.         Narasi

     Paragraf narasi atau paragraf kisahan adalah paragraf yang mengisahkan atau memaparkan suatu kejadian secara berurutan atau kronologis.Karangan ini berusaha menyampaikan serangkaian kejadian menurut urutan terjadinya (kronologis), dengan maksud memberi arti kepada sebuah atau serentetan kejadian, sehingga pembaca dapat memetik hikmah dari cerita itu.

Karakteristik paragraf narasi
Pargaraf  narasi memiliki ciri – ciri yaitu
f.Adanya tokoh
g.    Adanya alur atau jalan cerita
h.    Adanya latar atau setting
i. Mementingkan urutan waktu atau urutan peristiwa
j. Tidak hanya terdapat dalam karya fiksi tetapi terdapat dalam karya non fiksi

  Contoh:
Jam istirahat. Roy tengah menulis sesuatu di buku agenda sambil menikmati bekal dari rumah. Sesekali kepalanya menengadah ke langit-langit perpustakaan, mengernyitakan kening,tersenyum dan kembali menulis. Asyik sekali,seakan diruang perpustakaan hanya ada dia.

a.    Macam-macam Paragraf berdasarkan tujuannya

4)   Paragraf Pembuka

     Paragraf pembuka biasanya memiliki sifat ringkas menarik, dan bertugas menyiapkan pikiran pembaca kepada masalah yang akan diuraikan.


                 Contoh paragraf pembuka :
Pemuli baru saja usai.Sebagian orang, terutama caleg yang sudah pasti jadi, merasa bersyukur karena pemilu berjalan lancer seperti yang diharapkan.Namun, tidak demikian yang dirasakan oleh para caleg yang gagal memperoleh kursi di parlemen. Mereka mengalami stress berat hingga tidak bias tidur dan tidak mau makan.

5)   Paragraf Penghubung

     Paragraf penghubung berisi inti masalah yang hendak disampaikan kepada pembaca.Secara fisik, paragraf ini lebih panjang dari pada paragraf pembuka.Sifat paragraf-paragraf penghubung bergantung pola dari jenis karangannya.Dalam karangan-karangan yang bersifat deskriptif, naratif, eksposisis, paragraf-paragraf itu harus disusun berdasarkan suatu perkembangan yang logis.Bila uraian itu mengandung pertentangan pendapat, maka beberapa paragraf disiapkan sebagai dasar atau landasan untuk kemudian melangkah kepada paragraf-paragraf yang menekankan pendapat pengarang.



6)   Paragraf Penutup

     Paragraf penutup biasanya berisi simpulan (untuk argumentasi) atau penegasan kembali (untuk eksposisi) mengenai hal-hal yang dianggap penting.

                        Contoh paragraf penutup :
Demikian proposal yang kami buat.Semoga usaha kafe yang kami dirikan mendapat ridho dari Tuhan YME serta bermanfaat bagi sesame.Atas segala perhatiannya, kami ucapkan terima kasih.





b.    Macam-Macam Paragraf Berdasarkan Letak Kalimat Utama

1)   Paragraf Deduktif

                               Paragraf deduktif ditandai dengan terdapatnya kalimat utama
di awal paragraf dan dimulai dengan pernyataan umum yang disusun dengan uraian atau penjelasan khusus.

                 Contoh paragraf deduktif :    
Kemauannya sulit untuk diikuti. Dalam rapat sebelumnya, sudah diputuskan bahwa dana itu harus disimpan dulu. Para peserta sudah menyepakati hal itu. Akan tetapi, hari ini ia memaksa menggunakannya untuk membuka usaha baru

2)   Paragraf Induktif

     Paragraf induktif ditandai dengan terdapatnya kalimat utama di akhir paragraf dan diawali dengan uraian atau penjelasan bersifat khusus dan diakhiri dengan pernyataan umum.


                 Contoh paragraf induktif :
Semua orang menyadari bahwa bahasa merupakan sarana pengembangan budaya. Tanpa bahasa, sendi-sendi kehidupan akan lemah. Komunikasi tidak lancer.Informasi tersendat-sendat. Memang bahasa merupakan alat komunikasi yang penting, efektif dan efisien.

3)   Paragraf Campuran

       Paragraf campuran ditandai dengan terdapatnya kalimat utama di awal dan akhir paragraph.Kalimat utama yang terletak diakhir merupakan kalimat yang bersifat penegasan kembali.



                 Contoh paragraf campuran :
Dalam kehidupan sehari-hari, manusia tidak dapat dilepaskan dari komunikasi. Kegiatan apa pun yang dilakukan manusia pasti menggunakan sarana komunikasi, baik sarana komunikasi yang sederhana maupun yang modern. Kebudayaan dan peradaban manusia tidak akan bias maju seperti sekarang ini tanpa adanya sarana komunikasi.

c.    Macam-Macam Paragraf Berdasarkan Isi

1)      Paragraf Deskripsi

       Paragraf deskripsi ditandai dengan kalimat utama yang tidak tercantum secara nyata dan tema paragraf tersirat dalam keseluruhan paragraf.Biasanya dipakai untuk melakukan sesuatu, hal, keadaan, situasi dalam cerita.


                        Contoh paragraf deskripsi :
Dari balik tirai hujan sore hari, pohon-pohon kelapa di seberang lembah itu seperti perawan mandi basah, segar penuh gairah dan daya hidup. Pelepah-pelepah yang kuyup adalah rambut basah yang tergerai dan jatuh di belahan punggung.Batang-batang yang ramping dan meliuk-liuk oleh hembusan angin seperti tubuh semampai yang melenggang tenang dan penuh pesona.

4)   Paragraf Proses

                            Paragraf proses ditandai dengan tidak terdapatnya kalimat utama
dan pikiran utamanya tersirat dalam kalimat-kalimat penjelas yang memaparkan urutan suatu kejadian atau proses, meliputi waktu, ruang, klimaks dan antiklimaks.

5)   Paragraf Efektif

     Paragraf efektif adalah paragraf yang memenuhi ciri paragraf yang baik.Paragrafnya terdiri atas satu pikiran utama dan lebuh dari satu pikiran penjelas.Tidak boleh ada kalimat sumbang, harus ada koherensi antar kalimat.


Share:

No comments:

Post a Comment

Keep Traveling

Total Pageviews

Popular

Blog Archive

Recent Posts