BAB 6 MODAL DASAR KEWIRAUSAHAAN

MODAL KEWIRAUSAHAAN

MODAL KEWIRAUSAHAAN

Untuk dapat menjadi seorang wirausahawan atau pun memulai suatu
usaha, yang paling pertama tepikirkan dalam benak kita adalah modal, dalam hal
ini kerap dikenal kenal modal kewirausahaan. Secara umum yang kita ketahui
bahwa gambaran bentuk dari modal kewirausahaan itu adalah berupa materi
atau finalsial. Meski merupakan bagian yang paling utama, sebenarnya masih
banyak bentuk modal kewirausahaan lainnya selain dalam bentuk materi atau
finansial yang nantinya sangat membatu seorang wirausahawan dalam
membangun suatu usaha. Dalam pembahasan kali ini penyusun akan mengulas
konsep dari modal kewirausahaan itu sendiri, dari pengertian modal
kewirausahaan, bentuk-bentuk modal kewirausahaan, dll.
A. Definisi Modal Kewirausahaan

Dalam kamus bahasa Indonesia “modal” didefinisikan sebagai uang pokok
atau uang yang dipakai sebagai induk untuk berniaga, melepas uang dan
sebagainya. Dalam finansial dana kunting, modal biasanya menunjuk kepada
kekayaan finansial, terutama dalam penggunaan awal atau menjaga kelanjutan
bisnis. Awalnya, dianggap bahwa modal lainnya, misal modal fisik, dapat dicapai
dengan uang atau modal finansial.
Berikut dijelaskan beberapa pengertian modal menurut beberapa ahli :
a. Alam S., modal adalah segala sumber daya hasil produksi yang tahan lama dan
dapat digunakan sebagai input produktif dalam proses produksi berikutnya.
b. Ivan Lestari, modal adalah tiap-tiap hasil (produk) yang digunakan untuk
menghasilkan produk selanjutnya.
c. Ikatan Akuntan Indonesia (IAI), modal merupakan bagian hak pemilik dalam
perusahaan yang meruoakan selisih antara aset dan utang, sehingga bukan
merupakan nilai jual perusahaan.
d. Sugiarto, modal adalah seluruh aktiva perusahaan yang digunakan untuk
mendapatkan penghasilan.

B. Bentuk Modal Kewirausahaan

Dari ulasan pengertian modal kewirausahaan di atas, lebih dominan
menyebutkan bahwa bentuk dari modal kewirausahaan berupa materi atau
finansial. Namun sebenarnya masih ada bentuk modal kewirausahaan lain yang
memiliki peran penting dalam membangun sebuah usaha. Berikut bentuk modal-
modal kewirausahaan yang telah digolongkan dalam beberapa kelompok.
a. Berdasarkan Wujudnya

Dalam kewirausahaan, modal tidak selalui dentik dengan modal yang
berwujud (tangible) seperti uang dan barang, tetapi juga modal yang tidak
berwujud (intagible) seperti modal intelektual, modal sosial, modal moral dan
modal mental yang dilandasi agama. Secara garis besar, modal kewirausahaan
dapat dibagi kedalam empat jenis, yaitu: Modal intelektual, Modal sosialdan
moral, Modal mental, Modal Material.
1. Modal intelektual (Intellectual Capital)

Modal intelektual dapat diwujudkan dalam bentuk ide-ide sebagai modal
utama yang disertai pengetahuan (knowledge), kemampuan (capability),
ketrampilan (skill), komitmen (commitment), tanggungjawab (authority).
2. Modal sosial dan moral

Modal sosial dan moral diwujudkan dalam bentuk kejujuran dan
kepercayaan, sehingga dapat terbentuk citra diri yang positif. Seorang
wirausahawan yang baik biasanya memiliki 10 etika wirausaha sebagai berikut:
1) Kejujuran
2) Memiliki integritas
3) Menepati janji
4) Kesetiaan
5) Kewajaran
6) Suka membantu orang lain
7) Menghormati orang lain
8) Warga negara yang baik dan taat hokum
9) Mengejar keunggulan
10) Bertanggungjawab
3. Modal mental

Modal mental adalah kesiapan mental berdasarkan landasan agama
(spiritual). Diwujudkan dalam bentuk keberanian untuk menghadapi risiko dan
tantangan yang dilandasi keimanan dan ketaqwaan kepadaTuhan Yang Maha Esa.
4. Modal Material
Modal material adalah modal dalam bentuk uang atau barang. Modal ini bukan
segala-gala dan bukan merupakan modal utama, karena modal material dapat
terbentuk apabila kita telah memiliki jenis-jenis modal diatas.
b. Berdasarkan Kebutuhannya
Di dalam menjalankan sebuah usaha , ada tiga jenis modal usaha yaitu :
1. Modal Investasi awal
2. Modal Kerja
3. Modal Operasional
Dari ketiga jenis modal usaha tersebut biasanya akan melekat dalam setiap
bisnis yang dijalankan. Pengertian ketiga modal usaha tersebut adalah sebagai
berikut:
1. Modal Investasi Awal
Modal Investasi awal adalah jenis modal yang harus dikeluarkan pada awal
memulai usaha, dan biasanya dipakai untuk jangka panjang. Contoh modal usaha
ini adalah bangunan, peralatan seperti komputer, kendaraan, perabotan kantor
dan barang-barang lain yang dipakai untuk jangka panjang.
Sebagai contoh jika usaha anda adalah bengkel motor, maka modal investasi
awal Anda adalah bangunan, alat-alat perbengkelan, dan perabot lain yang
dibutuhkan di bengkel tersebut. Kalau usaha Anda toko, maka modal investasi
awal Anda adalah rak, meja, bahkan mungkin juga mesin kasir.
Biasanya, modal usaha ini nilainya cukup besar karena dipakai untuk jangka
panjang. Tetapi nilai dari Modal Investasi Awal ini akan mengalami penyusutan
dari tahun ke tahun bahkan bisa dari bulan ke bulan. Nilai penyusutan ini harus
dihitung, jika sudah bernilai nol harus dilakukan peremajaan lagi.
2. Modal Kerja

Modal kerja adalah modal yang harus dikeluarkan untuk membeli atau
membuat barang dagangan Anda. Modal kerja ini bisa dikeluarkan setiap bulan,
atau setiap datang order.
Sebagai contoh, kalau usaha Anda usaha tempat makan, maka modal kerja
yang Anda butuhkan adalah modal untuk membeli bahan makanan. Kalau usaha
Anda usaha pembuatan barang kerajinan, maka modal kerja Anda adalah uang
yang Anda keluarkan untuk membeli bahan baku. Kalau usaha Anda adalah jasa
fotokopi, ya modal kerja Anda uang yang Anda keluarkan untuk membeli kertas,
tinta, dan lain sebagainya.
Prinsipnya, tanpa modal kerja, Anda tidak akan bisa menyelesaikan order
Anda atau tidak memiliki barang dagangan. Nanti, bisa-bisa Anda malah tidak
akan dapat pembeli karena barangnya saja tidak ada. Itulah pentingnya modal
kerja.
3. Modal Operasional
Modal yang terakhir adalah modal operasional. Modal operasional adalah
modal yang harus Anda keluarkan untuk membayar biaya operasi bulanan dari
bisnis Anda. Contohnya pembayaran gaji pegawai, pulsa telepon bulanan, PLN,
air, bahkan retribusi.
Pos-pos dalam modal operasional ini pada setiap bisnis umumnya hampir
sama. Ini karena pada prinsipnya, yang dimaksud dengan modal operasional
adalah uang yang harus Anda keluarkan untuk membayar pos-pos biaya di luar
bisnis Anda secara langsung. Jadi, Modal Operasional ini biasanya dibayar secara
bulanan. Dengan mengenali berbagai macam modal usaha tersebut bisa Anda
hitung sendiri, berapa modal yang harus dikeluarkan untuk memulai usaha.
C. Cara Memperoleh Modal Usaha

Ada beberapa alternatif yang dapat digunakan untuk mendapatkan dana
usaha, diantaranya:
a. Dana sendiri

Kita dapat memperoleh modal usaha dengan menggunakan dana sendiri.
Misalnya dengan menggunakan dana simpanan yang sudah kita tabung selama
ini. Jika belum cukup, maka kita juga bisa menutupi kekurangan dana tersebut
dengan menjual sebagian aset berharga yang kita miliki saat ini misalnya logam
mulia atau perhiasan. Tidak ada salahnya sedikit berkorban untuk kesuksesan
bisnis, anggap saja kita sedang berinvestasi untuk mendapatkan keuntungan yang
lebih besar setelah usaha kita berhasil berjalan nanti.
b. Mencari Dana Hibah Perusahaan

Modal juga dapat diperoleh dari dana hibah perusahaan, baik perusahaan
pemerintah maupun swasta. Saat ini perusahaan-perusahaan besar biasanya
memiliki budget atau anggaran tersendiri untuk membantu membangun
perekonomian masyarakat di sekitar perusahaan maupun masyarakat umum
dengan menyalurkan dana modal usaha melalui Divisi CSR (Corporate Social
Responsibility). Untuk teknis penyaluran dana biasanya dalam bentuk event
competition. Oleh karena itu, event tersebut merupakan peluang bagi para calon
pengusaha untuk mendapatkan tambahan dana bagi kelangsungan usaha kita.
c. Menjalin Kerjasama

Jika kita memiliki teman atau saudara yang memiliki minat yang sama dan
hendak menjadikan hal tersebut sebagai bisnis, cara ini dapat dijadikan pilihan.
Rekan bisnis tersebut bisa jadi hanya memberikan bantuan berupa modal, atau
bisa jadi membantu juga dapat operasional bisnis sehari-hari. Kita juga harus
menyepakati hal-hal seperti pembagian hasil agar kedua belah pihak tidak ada
yang merasa dirugikan. Kesepakatan itu perlu dibuat perjanjian tertulis untuk
mengantisipasi bila terjadi sesuatu di kemudian hari.
d. Mencari Investor

Hampir sama dengan menjalin kerjasama, cara ini juga membantu kita
mendapatkan dana dari pihak ketiga. Bedanya, investor biasanya hanya
memberikan modal berupa dana tanpa ikut terjun langsung dalam operasional.
Hal lain sama seperti cara di atas, hal-hal seperti pembagian hasil atau
kesepakatan lain harus dibuat berupa perjanjian tertulis agar kedua belah pihak
tidak ada yang merasa dirugikan bila terjadi sesuatu di kemudian hari.

e. Mengajukan Pinjaman Modal Usaha ke Bank atau Koperasi
Kita juga dapat mengajukan permohonan pinjaman modal usaha ke Bank
atau Koperasi. Sebelum pengajuan ini tidak jarang pihak Bank atau Koperasi ingin
mengetahui profil usaha yang akan kita buat berupa proposal atau bahkan
beberapa meminta kita untuk menyampaikan Feasibility Study yang bertujuan
untuk menilai kelayakan implementasi sebuah bisnis dilihat dari Hanya saja,
sebagaimana namanya pinjaman kita harus mengembalikan biaya tersebut dalam
jangka waktu tertentu ditambah bunga pinjaman yang besarannya bekisar antara
8-10% per tahun. Namun demikian, kami menyarankan agar ini menjadi pilihan
terakhir karena kewajiban pembayaran bunga dan cicilan dapat menjadi kendala
untuk bisnis yang baru mulai berjalan.
Dalam pengajuan permohonan modal usaha ke pihak ketiga, disarankan agar
menyiapkan profil usaha yang akan kita buat berupa proposal atau bahkan
beberapa investor atau perusahaan meminta kita untuk menyampaikan Feasibility
Study yang bertujuan untuk menilai kelayakan implementasi sebuah bisnis dilihat
dari sisi Keuntungan Finansial (Financial Benefit), Keuntungan Secara Makro
Ekonomi (Macro Economy Benefit), serta Keuntungan Sosial (Social Benefit) yang
diterima masyarakat berkaitan dengan usaha yang akan kita bentuk
Share:

No comments:

Post a Comment

Keep Traveling

Total Pageviews

Popular

Blog Archive

Recent Posts