BAB 7 PROSES KEWIRAUSAHAAN

PROSES KEWIRAUSAHAAN
A. Faktor-faktor Pemicu Kewirausahaan
David C. McClelland (1961:207), mengemukakan bahwa kewirausahaan
(entrepreneurship) ditentukan oleh motif berprestasi (achievement), optimisme
(optimism), sikap-sikap nilai (value attitude) dan status kewirausahaan
(entrepreneurial status) atu keberhasilan. Sedangkan menurut Ibnoe Soedjono
dan Roopke, proses kewirausahaan atau tindakan kewirausahaan
(entrepreneurial action) merupakan fungsi dari property right (PR),
competency/ability(C), incentive(I), dan external environment (E).
Perilaku kewirausahaan dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Faktor-
faktor itu adalah hak kepemilikan (property right, PR), kemampuan/kompetensi
(competency/ability, C), dan insentif (incentive), sedangkan faktor eksternalnya
meliputi lingkungan (environment, E).
Kemampuan berwirausaha (entreprenerial) merupakan fungsi dari perilaku
kewirausahaan dalam mengkombinasi kreativitas, inovasi, kerja keras, keberanian
menghadapi risiko untuk memperoleh peluang. Kewirausahaan, Suryana (2000:
34)

B. Model Proses Kewirausahaan
Proses kewirausahaan diawali dengan adanya inovasi. Inovasi adalah kegiatan
kreatif untuk menciptakan suatu konsep yang baru untuk keperluan baru untuk
diwujudkan dan diimplementasikan menjadi bisnis yang sukses. Inovasi adalah
suatu fungsi khusus dari kewirausahaan, kegiatan yang membawa sumber daya
dengan kapasitas baru untuk menciptakan kesejahteraan. Hal terpenting dari
inovasi adalah gagasan, penerapan, dan kegunanaan. Inovasi tersebut
dipengaruhi oleh faktor eksternal dan internal. Secara internal inovasi dipengaruhi
oleh faktor yang berasal dari individu seperti: locus of control, toleransi, nilai-nilai,

pendidikan, dan pengalaman. Sedangkan secara eksternal seperti: pendidikan,
sosiologi, organisasi, kebudayaan dan lingkungan.
Pada tahap perintisan kewirausahaan, maka pertmbuhan kewirausahaan sangat
tergantung pada kemampuan pribadi, organisasi dan lingkungan. Faktor yang
berasal dari pribadi ialah komitmen, visi, kepemimpinan, dan kemampuan
manajerial. Faktor yang berasaal dari organisasi antara lain: kelompok, struktur
budaya dan strategi. Faktor lingkungan antara lain: pesaing, pelanggan, pemasok
dn lembaga-lembaga keuangan yang akan membantu dana. “Mengembangkan
Spirit Entrepreneur Muda Indonesia”, Arman, Bustanul dan Muh. Noer (1-23)
C. Proses Kewirausahaan
Proses kewirausahaan meliputi hal-hal yang lebih dari sekedar melaksanakan
kegiatan pemecahan masalah dalam sebuah posisi manajemen. Seorang wiausaha
perlu mencari, mengevaluasi serta mengembangkan peluang-peluang dangan
jalan mengatasi sejumlah kekuatan yang menghalangi penciptaan sesuatu hal
yang baru.
Proses aktual itu sendiri memiliki empat fase khusus, yaitu:
1) Identifikasi dan Evaluasi Peluang Yang Ada
Evaluasi peluang merupakan elemen yang paling kritikal dari proses
kewirausahaan karena memungkinkan seorang wirausaha apakah produk atau
servis khusus dapat menghasilkan hasil yang diperlukan untuk sumber-sumber
yang bermanfaat bagi seorang wirausaha guna mengidentifikasi peluang-pelung
bisnis:
a) para konsumen
b) serikat dagang
c) para anggota sistem distribusi
d) orang-orang yang berkecimpung dalam bidang teknik
2) Kembangkan Rencana Bisnis
Dalam hal mempersiapkan rencana bisnis adalah penting untuk memahami
persoalan-persoalan inti yang terlibat di dalamnya. Karakteristik-karakteristik dan
besarnya segmen pasar, syarat-syarat produksi, rencana finansial, rencana
organisasi, dan syarat finansial.

3) Sumber-sumber Daya Yang Diperlukan
Sumber-sumber daya yang diperlukan untuk mewujudkan peluang yang ada perlu
di ketahui proses tersebut diawali dengan tindakan penilaian sumber-sumber
daya wirausaha yang dimiliki. Dalam konteks ini buakn saja perlu diidentifikasi
para pensuplai alternatif sumber-sumber daya tersebut. Tetapi pula kebutuhan
serta keinginan mereka. Melalui pemahaman kebutuhan para pensuplai sumber-
sumber daya tersebut, seorang wirausaha dapat menstruktur sebuah persetujan
(a deal) yang memungkinkannya mendapatkan sumber-sumber daya tersebut
dengan biaya serendah mungkin.
4) Laksanakan Manajemen Usaha Tersebut
Setelah sumber-sumber daya dicari, maka sang wirausaha perlu mengaktifkannya
melalui implementasi rencana bisnisnya. Hal tersebut mencakup kegiatan yang
mengimplementasi sebuah gaya dan struktur manajemen. Winardi,
Entrepreneur& Entrepreneurship (188-193)

D. Ciri-ciri Penting Tahap Permulaan dan Pertumbuhan Kewirausahaan
Pada umumnya proses pertumbuhan kewirausahaan berkembang melalui tiga
proses, yaitu:
(1) Proses imitasi dan duplikasi (imitating and duplicating). Pada tahap ini,
wirausaha mulai meniru ide-ide orang lain, misalnya: memulai usaha barunya
diawali dengan meniru usaha orang lain, dalam menciptakan jenis barang yang
dihasilkan meniru yang sudah ada.
(2) Proses duplikasi dan pengembangan (duplicating and development). Pada
tahap ini, wirausaha mulai mengembangkan ide barunya. Dalam tahap duplikasi
produksi, wirausaha mulai mengembangkan produksinya melalui deversifikasi dan
diferensiasi denagn model sendiri.
C. Proses penciptaan (creating) atau disebut proses inovasi dan kreasi yang
diawali dengan teknik produksi baru, mencari bahan baku baru, organisasi usaha

baru, dan metode pemasaran baru seperti halnya proses inovasi dari
schumpeter(1934)
D. Dilihat prosesnya, Zimmerer (1996: 15-16) membagi tahap perkembangan
wirausaha menjadi dua, yaitu: (a) Tahap awal (perintisan) (b) Tahap pertumbuhan
Share:

No comments:

Post a Comment

Keep Traveling

Total Pageviews

Popular

Blog Archive

Recent Posts