Definisi Anggaran dan
Perencanaan.
Dalam pengelolaan
perusahaan, terlebih dahulu manajemen menetapkan tujuan dan sasaran, dan
kemudian membuat rencana kegiatan untuk mencapai tujuan dan sasaran tersebut.
Dampak keuangan yang diperkirakan akan terjadi sebagai akibat dari rencana
kerja tersebut, kemudian disusun dan dievaluasi melalui proses penyusunan
anggaran. Adapun pengertian anggaran menurut Gunawan Adisaputro dan Marwan Asri
(1989 : 6), adalah sebagai berikut :
“Suatu pendekatan yang
formal dan sistematis daripada pelaksanaan tanggung jawab manajemen di dalam
perencanaan, koordinasi, dan pengawasan”.
Pada dasarnya anggaran
yang bermanfaat dan realistis tidak hanya dapat membantu mempererat kerja sama
karyawan, memperjelas kebijakan dan merealisasikan rencana saja, tetapi juga
dapat menciptakan keselarasan yang lebih baik dalam perusahaan dan keserasian
tujuan diantara para manajer dan bawahannya. Menurut Mulyadi (1993 : 438),
anggaran disusun oleh manajemen dalam jangka waktu satu tahun untuk membawa
perusahaan ke kondisi tertentu yang diperhitungkan.
Dengan anggaran,
manajemen mengarahkan jalannya kondisi perusahaan. Tanpa anggaran, dalam jangka pendek
perusahaan akan berjalan tanpa arah, dengan pengorbanan sumber daya yang tidak
terkendali (at any cost).
Lebih jelas lagi Munandar
(2001 : 1), mengungkapkan pengertian anggaran adalah sebagai berikut :
“Suatu rencana yang
disusun secara sistematis yang meliputi seluruh kegiatan perusahaan, yang
dinyatakan dalam unit (kesatuan) moneter dan berlaku untuk jangka waktu
(periode) tertentu yang akan dating.”
Dari pengertian tersebut,
anggaran mempunyai empat unsur, yaitu :
a) Rencana
Yaitu suatu penentuan
terlebih dahulu tentang aktivitas atau kegiatan yang akan dilakukan di waktu
yang akan datang.
b) Meliputi
Yaitu mencakup semua jegiatan
yang akan dilakukan oleh semua bagian-bagian yang ada dalam perusahaan.
c) Dinyatakan dalam unit moneter.
Yaitu unit (kesatuan)
yangdapat diterapkan pada berbagai kegiatan perusahaan yang beraneka ragam.
Adapun unit moneter yang berlaku di Indonesia adalah unit “rupiah”.
d) Jangka waktu tertentu yang akan datang.
Yaitu menunjukkkan bahwa
anggaran berlaku untuk massa yang akan dating. Ini berarti Apa yang dimuat di
dalam anggaran adalah taksiran-taksiran tentang apa yang akan terjadi serta apa
yang akan dilakukan dimasa yang akan datang.
Dari pengertian anggaran
yang telah diutarakan di atas dapatlah diketahui bahwa anggaran merupakan hasil
kerja (out put) terutama berupa taksiran-taksiran yang akan dilaksanakan di
waktu yang akan dating. Karena suatu anggaran merupakan hasil kerja (out put),
maka anggaran dituangkan dalam suatu naskah tulisan yang disusun secara teratur
dan sistematis. Secara lebih terperinci Munandar ( 2001 : 16) menjelaskan
proses kegiatan yang tercakup dalam anggaran sebagai berikut :
a) Pengumpulan data dan informasi yang
diperlukan untuk menyususn anggaran.
b) Pengelolaan dan penganalisaan data dan
informasi tersebut untuk mengadakan taksiran-takisiran dalam rangka menyusun
anggaran.
c) Menyusun anggaran serta meyajikannya
secara teratur dan sistematis .
d) Pengkoordinasian pelaksanaan anggaran.
e) Pengumpulan data dan informasi untuk
keperluan pengawasan kerja.
f) Pengolahan dan penganalisaan data
tersebut untuk mengadakan interpretasi dan memperoleh kesimpulan-kesimpulan
dalam rangka mengadakan penilaian terhadap kerja yang telah dilaksanakan.
Berdasarkan
definisi-definisi dan pengertian anggaran dapat disimpulkan sebagai berikut:
a) Bahwa anggaran harus bersifat formal,
artinya anggaran disusun dengan sengaja dan bersungguh-sungguh dalam bentuk
tertulis.
b) Bahwa anggaran harus bersifat sistematis,
artinya anggaran disusun dengan berurutan dan berdasarkan logika.
c) Bahwa suatu saat manajer dihadapkan pada
suatu tanggung jawab untuk mengambil keputusan.
d) Bahwa keputusan yang diambil oleh manajer
tersebut merupakan pelaksanaan fungsi manajer dari segi perencanaan, koordinasi
dan pengawasan.
2.2 Hakikat Anggaran
Anggaran merupakan alat
penting untuk perencanaan dan pengendalian jangka pendek yang efektif dalam
organisasi. Suatu anggaran operasi
biasanya meliputi waktu satu tahun dan menyatakan pendapatan dan beban yang
direncanakan untuk tahun itu. Anggaran memiliki karakteristik sebagai berikut :
a) Anggaran mengestimasikan potensi laba
dari unit bisnis tersebut.
b) Dinyatakan dalam istilah moneter,
walaupun jumlah moneter mungkin didukung dengan jumlah non moneter.
c) Biasanya meliputi waktu selama satu
tahun. Dalam bisnis-bisnis yang sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor musiman,
mungkin ada dua anggaran per tahun-misalnya, perusahaan busana biasanya
memiliki anggaran musim gugur dan anggaran musim semi.
d) Merupakan komitmen manajemen; manajer
setuju untuk menerima langsung tanggung jawab atas pencapaian tujuan-tujuan
anggaran.
e) Usulan anggaran ditinjau dan disetujui
oleh pejabat yang lebih tinggi wewenangnya dari pembuat anggaran.
f) Setelah disetujui, anggaran hanya dapat diubah
dalam kondisi-kondisi tertentu.
g) Secara berkala, kinerja keuangan aktual
dibandingkan dengan anggaran, dan varians dianalisis serta dijelaskan.
2.3 Hubungan dengan Perencanaan Strategis
Perencanaan strategis
adalah proses untuk memutuskan hakikat dan ukuran dari beberapa program yang
harus dijalankan guna mengimplementasikan berbagai strategi organisasi. Baik
perencanaan strategis dan penyusunan anggaran melibatkan perencanaan, namun
jenis aktivitas perencanaannya adalah berbeda antara kedua proses tersebut.
Proses penyusunan anggaran fokus pada satu tahun, sementara perencanaan
strategis fokus pada aktivitas yang mencakup periode beberapa tahun.
Perencanaan strategis mendahului penyusunan anggaran dan menyediakan kerangka
kerja dalam mana anggaran tahunan dikembangkan. Suatu anggaran, intinya,
merupakan potongan satu tahun dari rencana strategis organisasi.
Perbedaan lain antara
rencana srategis dan anggaran adalah bahwa rencana srategis intinya terstuktur
berdasakan lini produk atau program lain, sementara anggaran terstruktur
berdasarkan pusat tanggung jawab.
2.4 Perbedaan dengan Prediksi
Anggaran berbeda dengan
prediksi dalam beberapa hal. Suatu anggaran adalah suatu rencana manajemen,
dengan asumsi implisit bahwa langkah-langkah positif akan diambil oleh pembuat
anggaran-manajer yang menyusun anggaran-guna membuat kegiatan nyata sesuai
dengan rencana; suatu prediksi hanyalah suatu perkiraan akan apa yang mungkin
terjadi, tetapi tidak mengandung implikasi bahwa pembuat prediksi akan berupaya
untuk membentuk kejadian sehingga prediksinya akan terealisasi. Berbeda dengan
anggaran, suatu prediksi memiliki karakteristik sebagau berikut:
a) Suatu prediksi bisa dinyatakan atau tidak
dinyatakan dalam istilah moneter.
b) Dapat untuk periode waktu kapan pun.
c) Pembuat prediksi tidak menerima tanggung
jawab untuk memenuhi hasil yang diprediksikan.
d) Prediksi biasanya tidak disetujui oleh
wewenang yang lebih tinggi.
e) Suatu prediksi diperbaharui segera
setelah informasi baru mengindikasikan adanya suatu perubahan dalam kondisi.
f) Varians dari prediksi tidak Dianalisis
secara formal maupun berkala.
Suatu contoh prediksi
adalah prediksi yang dibuat oleh kantor bendahara untuk membantu perencanaan
keuangan. Prediksi semacam itu meliputi estimasi pendapatan, beban, dan pos-pos
lain yang mempengaruhi arus kas. Tetapi, bendaharawan tidak memiliki tanggung
jawab untuk membuat agar penjualan, beban, atau pos-pos lain sesuai dengan
prediksi tersebut. Prediksi keuangan tidak dijelaskan ke manajemen puncak;
prediksi tersebut dapat berubah secara mingguan atau harian, tanpa persetujuan
dari wewenang yang lebih tinggi; dan biasanya varians antara kenyataan dan
prediksi tidak dianalisis secara sistematis.
Dari sudut pandang
manajemen, prediksi keuangan hanya merupakan alat perencanaan saja, sementara
anggaran adalah alat perencanaan maupun pengendalian. Semua anggaran mencakup
elemen-elemen prediksi, dalam hal mana pembuat anggaran tidak dapat dimintai
pertanggungjawabannya atas peristiwa-peristiwa tertentu yang dapat mempengaruhi
kemampuan mereka untuk mencapai tujuan yang dianggarkan. Akan tetapi, jika
pembuat anggaran dapat mengubah anggaran tersebut setiap kuartalnya tanpa
persetujuan formal, maka dokumen tersebut pada dasarnya merupakan suatu
prediksi dan bukan anggaran yang sesungguhnya. Dokumen tersebut tidak dapat
digunakan untuk evaluasi dan pengendalian, karena pada akhir tahun, hasil yang
sebenarnya akan selama sama dengan anggaran yang direvisi.
2.5 Kegunaan Anggaran
Penyusunan anggaran
operasi mempunyai empat tujuan utama: (1) untuk menyesuaikan rencana strategis;
(2) untuk membantu mengoordinasikan aktivitas dari beberapa bagian organisasi;
(3) untuk menugaskan tanggung jawab kepada manajer, untuk mengotorisasi jumlah
yang berwenang untuk mereka gunakan, dan untuk menginformasikan kepada mereka
mengenai kinerja yang diharapkan dari mereka, dan; (4) untuk memperoleh
komitmen yang merupakan dasar untuk mengevaluasi kinerja aktual manajer.
a) Menyelaraskan dengan Rencana Strategis.
Rencana strategis
mempunyai karakteristik-karakteristik sebagai berikut: dibuat pada awal tahun,
dikembangkan berdasarkan informasi terbaik yang tersedia pada saat itu,
penyusunan melibatkan relatif sedikit manajer, dan dinyatakan dalam istilah
yang relatif luas. Anggaran tersebut, yang diselesaikan sebelum permulaan tahun
anggaran, memberikan peluang untuk menggunakan informasi terakhir yang tersedia
dan didasarkan pada penilaian manajer di semua tingkatan dalam organisasi.
b) Koordinasi.
Setiap manajer pusat
tanggung jawab dalam organisasi berpartisipasi dalam penyusunan anggaran.
Selanjutnya, ketika staf merangkai potongan-potongan tersebut menjadi suatu
rencana keseluruhan, maka inkosistensi mungkin muncul. Penyebab yang paling
umum adalah adanya kemungkinan bahwa rencana dari organisasi produksi tidak
konsisten dengan volume penjualan yang direncanakan, baik secara total maupun
untuk lini produksi tertentu. Dalam organisasi produksi, rencana pengiriman
atas produk jadi mungkin tidak konsisten dengan rencana-rencana pabrik atau
departemen di dalam pabrik untuk menyediakan komponen bagi produk-produk
tersebut.
c) Penugasan tanggung Jawab.
Anggaran yang telah
disetujui seharusnya memperjelas tanggungjawab dari setiap manajer. Anggaran
tersebut juga memberikan wewenang kepada para manager pusat tanggung jawab guna
membelanjakan sejumlah tertentu uang untuk tujuan tertentu yang telah
ditetapkan sebelumnya tanpa perlu persetujuan dari wewenang yang lebih tinggi.
d) Dasar untuk evaluasi Kinerja.
Anggaran mencerminkan
suatu komitmen oleh pembuatnya dengan atasannya. Oleh karena itu, anggaran
menjadi tolak ukur terhadap mana kinerja aktual dapat dinilai. Komitmen
tersebut dapat berubah bila asumsi-asumsi yang mendasarinya juga berubah. Namun
demikian, anggaran merupakan titik awal yang terbaik dalam menilai kinerja.
Anggaran menugaskan tanggung jawab pada ke setiap pusat tanggung jawab
organisasi.
2.6 Isi dari Anggaran Operasi
Tampilan dibawah ini
merupakan isi dari anggaran operasi yang umum dan membedakannya dengan jenis
lain dari dokumen perencanaan : rencana strategis dan anggaran modal, anggaran
kas, dan anggaran neraca. Jumlahnya adalah jumlah rupiah yang direncanakan
untuk tahun itu, bersama-sama dengan jumlah kuantitatif, seperti jumlah kepala
(misalnya: jumlah pegawai) dan penjualan dalam unit.
Rencana Strategis
Anggaran Operasi
Anggaran Modal
Pendapatan dan beban untuk tiap program
utama·Â
Tidak perlu bagi pusat tanggung
jawab·Â
Rincian tidak sebanyak seperti dalam
anggaran operasi·Â
Lebih banyak beban yang bersifat
variabel·Â
Untuk beberapa tahun·Â
Jumlah totalnya sama dengan anggaran
operasi·Â
Untuk organisasi secara keseluruhan
dan untuk tiap unit bisnis·Â
Diklasifikasikan berdasarkan pusat
tanggung jawab·Â
Umumnya meliputi:·Â
-Pendapatan
-Biaya Produksi dan
penjualan
-Beban pemasaran
-Beban logistic
-Umum dan administrative
-Penelitian dan
Pengembangan
-Pajak Penghasilan
-Laba bersih
Beban dapat bersifat:·Â
-Fleksibel
-Diskresioner
-Komitmen
Untuk waktu satu tahun yang dibagi
per bulan atau per kuartal·Â
Jumlah totalnya sama dengan rencan
strategis (kecuali direvisi)·Â
Masing-masing proyek modal yang utama
didaftarkan secara terpisah·Â
Total pengeluaran proyek per kuartal·Â
Kategori Anggaran Operasi
Dalam organisasi yang
relatif kecil, terutama yang tidak mempunyai unit bisnis, keseluruhan anggaran
mungkin hanya setebal satu halama saja. Dalam organisasi yang relative besar,
ada halaman ringkasan dan halaman-halaman lain yang berisi rincian dari unit
bisnis, ditambah penelitian dan pengembangan, serta beban umum dan
administratif.
a) Anggaran Pendapatan.
Anggaran pendapatan
berisi proyek penjualan unit dikalikan dengan harga jual yang diperkirakan.
Dari semua elemen anggaran laba, anggaran pendapatan adalah yang paling
penting, tetapi juga merupakan elemen yang dipengaruhi ketidakpastian paling
besar.
b) Anggaran biaya Produksi dan biaya
Penjualan.
Anggaran biaya yang
dikembangkan oleh manajer produksi mungkin saja tidak untuk kuantitas produk
yang sama seperti yang ditunjukkan dalam anggaran penjualan; perbedaan tersebut
menunjukkan tambahan atas atau pengurangan dari persediaan barang jadi. Tetapi,
harga pokok penjualan yang dilaporkan dalam anggaran ringkasan adalah biaya
standar dari produk yang dianggarkan akan dijual.
c) Beban Pemasaran
Beban pemasaran adalah
beban yang dikeluarkan untuk memperoleh penjualan. Sebagian besar dari jumlah
yang tercantum dalam anggaran mungkin telah dikomitmen sebelum tahun tersebut
dimulai. Jika anggaran tersebut adalah untuk suatu organisasi penjualan yang
terdiri dari sejumlah tertentu kantor penjualan dengan jumlah karyawan
tertentu, maka rencana-rencana untuk membuka ataupun menutup kantor penjualan
dan untuk merektrut maupun melatih karyawan baru haruslah direncanakan jauh
sebelum dimulainya tahun anggaran yang bersangkutan.
d) Beban logistik.
Beban logistik biasanya
dilaporkan secara terpisah dari beban untuk mendapatkan pesanan. Beban-beban
tersebut mencakup entry pesanan, pergudangan dan pengambilan pesanan, transportasi
ke konsumen, dan penagihan piutang. Secara konseptual, beban-beban ini memiliki
perilaku yang lebih serupa dengan biaya produksi daripada biaya pemasaran;
yaitu, banyak daripadanya yang merupakan biaya teknik. Kendati demikian, banyak perusahaan yang
memasukkan beban-beban tersebut dalam anggaran pemasaran, karena beban tersebut
cenderung menjadi tanggung jawab dari organisasi pemasaran.
e) Beban Umum dan Administratif.
Ini merupakan beban dari
unit-unit staf, baik di kantor pusat maupun di unit bisnis. Secara keseluruhan,
beban-beban ini merupakan biaya diskresioner, walaupun beberapa komponennnya
(seperti biaya pembukuan dalam departemen akuntansi) merupakan biaya teknik.
f) Beban Penelitian dan Pengembangan.
Anggaran penelitian dan
pengembangan (litbang) menggunakan salah-satu dari dua pendekatan, atau
kombinasi dari keduanya. Dalam pendekatan pertama, jumlah total merupakan
fokusnya. Jumlah tersebut mungkin merupakan tingkat pengeluaran saat ini yang
disesuaikan dengan inflasi; ataupun jumlah yang lebih besar, dengan keyakinan
bahwa lebih banyak uang yang dapat dibelanjakan pada waktu yang baik, jika
perusahaan memperkirakan suatu peningkatan dalam pendapatan penjualan atau jika
terdapat peluang yang baik untuk mengembangkan suatu produk atau proses baru
secara signifikan.
g) Pajak Penghasilan.
Walaupun baris paling
bawah adalah pendapatan setelah pajak penghasilan, beberapa perusahaan tidak
mempertimbangkan pajak penghasilan dalam penyusunan anggaran untuk unit bisnis.
Hal ini disebabkan karena kebijakan pajak penghasilan ditetapkan kantor pusat.
Anggaran-anggaran lain
Meskipun fokus utama
adalah pada penyusunan anggaran operasi, anggaran yang lengkap juga meliputi
anggaran modal, anggaran neraca, dan anggaran laporan arus kas.
a) Anggaran Modal.
Anggaran modal menyatakan
proyek-proyek modal yang telah disetujui, ditambah jumlah sekaligus untuk
proyek-proyek kecil yang tidak memerlukan persetujuan tingkat yang lebih
tinggi. Anggaran ini biasanya disusun secara terpisah dari anggaran operasi dan
oleh orang yang berbeda.
b) Anggaran Neraca.
Anggaran neraca
menunjukkan implikasi neraca dari keputusan-keputusan yang tercakup dalam
anggaran operasi maupun anggaran modal. Secara keseluruhan, anggaran neraca
bukanlah alat pengendalian manajemen, namun beberapa bagiannya memang
bermanfaat untuk pengendalian.
c) Anggaran laporan Arus Kas.
Anggaran laporan arus kas
menunjukkan berapa banyak yang yang dibutuhkan selama tahun tersebut yang akan
dipasok laba ditahan dan berapa banyak, jika ada, yang harus diperoleh dari
pinjaman atau dari sumber-sumber luar lainnya. Hal ini, tentunya, adalah
penting untuk perencanaan keuangan.
d) Manajemen Berdasarkan Tujuan.
Tujuan keuangan dimana
manajer bertanggung jawab untuk mencapainya selama tahun anggaran ditetapkan
dalam anggaran yang telah dijelaskan di atas. Implisit dalam jumlah anggaran
juga terdapat tujuan-tujuan tertentu: membuka kantor penjualan baru, memperkenalkan
lini produk baru, melatih kembali karyawan, memasang sistem komputer baru, dan
seterusnya. Beberapa perusahaan membuat sasarannya menjadi eksplisit. Proses
melaksanakan hal-hal tersebut disebut sebagai manajemen berdasarkan tujuan
(Management by objective MBO).
2.7 Proses Penyusunan Anggaran
1. Organisasi
Departemen Anggaran dan
Komite Anggaran. Departemen anggaran biasanya melapor ke kontroler korporat,
menangani arus informasi dari sistem pengendalian manajemen. Komite anggaran terdiri
dari anggota-anggota manajemen senior, seperti Chief Executive Officer (CEO),
Chief Operating Officer (COO), dan Chief Financial Officer (CFO). Komite
tersebut meninjau dan menyetujui atau
menyesuaikan masing-masing anggaran.
2. Penerbitan Pedoman
Langkah pertama dalam
proses penyusunan anggaran adalah mengembangkan pedoman yang mengatur
penyusunan anggaran, untuk disebarkan ke semua manajer. Pedoman ini adalah yang
dinyatakan secara implisit dalam rencana strategis dan dimodifikasi sesuai dengan
perkembangan yang telah terjadi semenjak disetujui, khususnya kinerja
perusahaan sampai tanggal tersebut dan prediksi terakhir.
3. Usulan Awal Anggaran
Menggunakan pedoman
tersebut, manajer pusat tanggung jawab, dibantu dengan stafnya, mengembangkan
permintaan anggaran, Karena sebagian besar pusat tanggung jawab akan memulai
tahun anggaran dengan fasilitas, karyawan, dan sumber daya lain yang sama
seperti yang mereka miliki saat ini, maka anggaran ini didasarkan pada
tingkatan yang ada, yang dikemudian dimodifikasi sesuai dengan pedoman.
4. Negosiasi
Pembuat anggaran
mendiskusikan usulan anggaran dengan atasannya. Ini merupakan inti dari proses
tersebut. Alasan cenderung untuk menilai validitas dari tiap penyesuaian.
5. Tinjauan dan Persetujuan
Usulan anggaran diajukan
melalui beberapa tingkatan yang berjenjang dalam organisasi. Ketika usulan
tersebut mencapai puncak dari unit bisnis, analis mengumpulkan
potongan-potongan tersebut bersama-sama dan memeriksa totalnya. Sebagian,
analisis mempelajari konsistensi-misalnya, apakah anggaran produksi konsisten
dengan rencana volume penjualan? Persetujuan terakhir direkomendasikan oleh
komite anggaran kepada CEO. CEO juga
menyerahkan anggaran yang telah disetujui kepada dewan direksi untuk disahkan.
Hal ini terjadi pada bulan Desember, tepat sebelum awal tahun anggaran.
No comments:
Post a Comment