Earning Per Share (Laba Per Lembar Saham)

BAB 6

Earning Per Share (Laba Per Lembar Saham)
Struktur modal perusahaan dikatakan:
  1. Sederhana, jika hanya ada saham biasa atau tidak ada saham biasa yang berpotensial mengurangi LPS saham biasa
  2. Kompleks, jika termasuk sekuritas yang dapat menimbulkan pengurangan terhadap LPS saham biasa

Perbandingan antara LPS Sederhana dan LPS yang Terdilusi
1.      Laba per lembar saham pada struktur modal sederhana
LPS dasar dihitung dengan membagi laba atau rugi bersih yang tersedia bagi pemegang saham biasa (laba bersih residual) dengan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar dalam satu periode.

Laba bersih residual = laba bersih – dividen saham preferen.
                     
Dividen saham preferen meliputi:
a)      Jumlah dividen dari saham preferen (bukan kumulatif) yang diumumkan bagi periode bersangkutan.
b)      Jumlah dividen preferen kumulatif yang terakumulasi bagi periode yang bersangkutan, baik dividen tersebut sudah atau belum diumumkan.
c)      Jumlah dividen saham preferen kumulatif untuk periode bersangkutan tidak mencakup dividen saham utama kumulatif periode lalu meskipun dividen tersebut diumumkan atau dibayar dalam periode kini.
Jika perusahaan mengumumkan dividen untuk saham preferen saat terjadi kerugian bersih, maka dividen saham preferen ditambahkan ke komponen kerugian bersih untuk menghitung kerugian per saham.

Jumlah Rata-rata Tertimbang Saham Beredar
Perusahaan harus melakukan pembobotan jumlah saham beredar berdasarkan bagian periode saham tersebut beredar.

Saham biasa dianggap sebagai saham beredar ketika:
ü  Saham biasa yang diterbitkan melalui penjualan dengan kas diperhitungkan saat kas sudah bisa diterima (when cash is receivable).
ü  Saham biasa yang diterbitkan atas reinvestasi sukarela dari dividen saham biasa atau saham utama diperhitungkan sejak tanggal pembayaran dividen.
ü  Saham biasa yang diterbitkan sebagai hasil dari konversi instrumen utang (misalnya obligasi konversi) diperhitungkan sejak tanggal utang tidak lagi berbunga (the date interest ceases accruing).
ü  Saham biasa yang diterbitkan sebagai pengganti bunga atau pokok bagi instrumen keuangan lain diperhitungkan sejak tanggal utang tidak lagi berbunga (the date interest ceases accruing).
ü  Saham biasa yang diterbitkan dalam rangka penyelesaian utang (settlement) perusahaan diperhitungkan sejak tanggal penyelesaian tersebut.
ü  Saham biasa yang  diterbitkan sebagai pembayaran atas perolehan aset bukan kas diperhitungkan sejak tanggal perolehan tersebut diakui, dan
ü  Saham biasa yang diterbitkan sebagai pembayaran atas jasa kepada perusahaan diperhitungkan sejak jasa yang bersangkutan diterima perusahaan.

Jumlah Rata-rata Tertimbang Saham Beredar (Kasus Dividen Saham Dan Pemecahan Saham)
“Apabila dalam satu periode ada perubahan jumlah saham beredar yang tidak mengubah sumber daya, selain peristiwa konversi efek berpotensi saham biasa, maka jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar selama satu periode dan untuk seluruh periode sajian harus disesuaikan.” (par. 20)
Contoh :
1.      Kapitalisasi laba (dividen saham) dan kapitalisasi agio saham yang dikenal sebagai penerbitan saham bonus,
2.      Unsur bonus dalam penerbitan saham lainnya,
3.      Pemecahan saham (stock split), dan
4.      Penggabungan saham (consolidation of stocks atau reverse of stock split)

Dividen saham dan pemecahan saham dianggap telah beredar sejak awal tahun, sehingga diperlukan penyesuaian atas transaksi saham sebelumnya. Dividen saham atau pemecahan saham yang terjadi setelah akhir tahun tetapi sebelum perusahaan menerbitkan laporan keuangan, tetap dilakukan penyesuaian pada tahun tersebut (dan tahun sebelumnya jika ada informasi pembanding).

2.      Laba per lembar saham pada Struktur Modal Kompleks

Sekuritas yang dapat dikonversi
Sekuritas dapat dikonversi menggunakan metode “jika dikonversi” dengan asumsi: Dikonversi pada saat penerbitan sekuritas; dan eliminasi bunga terkait setelah pajak. Dengan demikian, konversi sekuritas akan menyebabkan peningkatan bilangan penyebut (rata-rata tertimbang saham beredar) dan akan meningkatkan pembilang (laba bersih). Jika tarif konversi berubah selama periode sekuritas beredar, maka perusahaan menggunakan tarif konversi yang paling mengurangi  proporsi ekuitas (paling dilutif).

Pengurangan ekuitas akibat penggunaan opsi dan waran
Menggunakan metode “saham treasuri” dengan asumsi:
1.      Dikonversi pada saat penerbitan opsi/waran
2.      Perusahaan menerbitkan saham tambahan agar dapat membeli kembali saham untuk opsi/waran.
Rumus penghitungan saham beredar tambahan:


Share:

No comments:

Post a Comment

Keep Traveling

Total Pageviews

Popular

Blog Archive

Recent Posts