Long Term Liabilities (Liabilitas Jangka Panjang)

BAB 2 Long Term Liabilities (Liabilitas Jangka Panjang) Liabilitas jangka panjang terdiri atas perkiraan aliran sumber daya keluar perusahaan akibat kewajiban yang tidak dapat diselesaikan dalam kurun waktu 1 tahun atau siklus operasi perusahaan. Jenis-Jenis Liabilitas Jangka Panjang 1. Utang Obligasi Jenis dan rating obligasi Penerbit Pembayaran bunga Hak opsi Jaminan Nilai nominal Imbal hasil Corporate Zero coupon Convertible Secured Konvensional Konvensional Government Coupon Exchangable Unsecured Retail Syariah Municipal Fixed Coupon Callable Floating Coupon Putable sumber: idx.co.id Penilaian utang obligasi Penerbitan obligasi ke publik Emiten harus menetapkan penjamin emisi, mendapatkan persetujuan regulasi atas penerbitan obligasi, menjalani proses audit, dan menerbitkan prospectus, dan memiliki sertifikat obligasi tercetak. Harga jual atas penerbitan obligasi ditetapkan oleh mekanisme permintaan dan penawaran, resiko relative, kondisi pasar, dan keadaan ekonomi. Nilai obligasi pada present value dari arus kas masa depan yang diharapkan, yang terdiri atas bunga dan nilai nominal /principal. Suku Bunga a. Suku nominal/kupon/tercatat Suku nominal merupakan suku bunga yang tertulis di dalam kontrak/perjanjian obligasi. Pada suku nominal, emiten menetapkan suku nominal yang dinyatakan sebagai persentase nilai nominal obligasi (par). b. Suku bunga pasar atau effective yield Suku bunga pasar yaitu suku bunya yang memberikan tingkat pengembalian sepadan dengan risiko. Suku bunga pasar merupakan nilai sesungguhnya yang diterima pemegang obligasi Jumlah bunga yang dibayarkan kepada pemegang obligasi setiap periode : Suku bunga nominal x Nilai nominal obligasi Jumlah bunga yang dicatat sebagai beban oleh emiten : Suku bunga pasar x Nilai tercatat (buku) obligasi Obligasi dijual dengan diskon Obligasi dijual lebih murah daripada nilai nominal obligasi ketika: a. Investor bisa mendapatkan bunga lebih tinggi jika berinvestasi di tempat lain dengan tingkat resiko sepadan (suku bunga pasar/yield > kupon obligasi). b. Investor tidak mau membeli pada harga nominal obligasi, mengingat jumlah kupon yang diterima tidak dapat diganti. c. Karena investor membeli obligasi lebih murah daripada nilai nominalnya, maka investor tetap mendapatkan tingkat pengembalian efektif (suku bunga pasar/yield). Metode suku bunga efektif a. Obligasi diterbitkan dengan diskon – jumlah yang dibayar saat jatuh tempo lebih besar daripada harga penerbitan obligasi. b. Obligasi diterbitkan dengan premium – perusahaan menjual obligasi dengan harga lebih tinggi daripada nilai nominal yang dibayarkan saat jatuh tempo. Penyesuaian terhadap beban bunga obligasi dicatat melalui proses yang disebut amortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Dengan menggunakan metode suku bunga efektif, beban bunga periodik dicatat pada persentase konstan atas nilai buku obligasi. 2. Wesel bayar Penerbitan wesel bayar terdiri dari dua kategori: a. Wesel bayar diterbitkan pada nilai normal Contoh soal: Tanggal 1 Januari 2013, PT BBB menerbitkan wesel bayar pada nilai nominal Rp 100 juta dengan bunga 10 persen dan periode jatuh tempo 5 tahun. Bunga atas wesel harus dibayar setiap akhir tahun. PT BBB melakukan pencatatan jurnal sebagai berikut: 1 Januari 2013 Kas 100 juta Wesel bayar 100 juta 31 Desember 2013 Beban bunga 10 juta Kas (Rp 10 juta x 10%) 10 juta b. Wesel bayar tidak diterbitkan pada nilai normal Wesel Tanpa Bunga (Zero-Interest-Bearing Notes) Perusahaan penerbit mencatat perbedaan antara nilai nominal dengan present value (harga jual) sebagai diskon yang diamortisasi sebagai beban bunga selama umur wesel. Contoh soal: Tanggal 1 Januari 2013, PT CCC menerbitkan wesel tanpa bunga senilai Rp 500 juta dengan periode jatuh tempo 5 tahun seharga Rp 296.725.664. Suku bunga implisit wesel tersebut adalah 11 persen. Siapkan jurnal yang perlu dicatat PT CCC pada tanggal 1 Januari 2013, 31 Desember 2013 dan 31 Desember 2014! Wesel dengan Bunga (Interest-Bearing Notes) Akuntansi pada wesel bayar dengan kupon/bunga serupa dengan akuntansi pada obligasi. Jika terdapat diskon atau premium, maka jumlah tersebut diamortisasi selama umur wesel bayar dengan menggunakan metode suku bunga efektif. c. Situasi wesel khusus Wesel yang diterbitkan untuk properti, barang dan jasa Ketika melakukan penukaran instrumen liabilitas dengan properti, barang, atau jasa di dalam transaksi tawar-menawar, maka suku bunga tercantum dianggap wajar, kecuali: (1) Tidak dicantumkan suku bunga, atau (2) Suku bunga tercantum tidak masuk akal, atau (3) Nilai nominal berbeda secara material dengan harga kas saat transaksi untuk item serupa atau dari nilai wajar instrumen liabilitas saat transaksi. Pemilihan suku bunga Jika perusahaan tidak dapat menentukan nilai wajar atas properti, barang, jasa, atau hak lainnya, dan belum ada pasar tersedia untuk wesel tersebut, maka perusahaan harus memperkirakan suku bunga yang dapat digunakan (imputation) di dalam menggunakan metode suku bunga efektif. Pemilihan suku bunga dipengaruhi oleh: o Suku bunga berlaku untuk instrumen sejenis. o Faktor seperti perjanjian pengikat, jaminan, jadwal pembayaran, dan suku bunga utama. Wesel bayar Mortgage Wesel bayar mortgage merupakan wesel dengan jaminan dokumen yang yang menjanjikan hak untuk properti sebagai pengaman pinjaman. 3. Utang hipotek 4. Kewajiban pensiun 5. Kewajiban leasing Pelunasan Kewajiban Jangka Panjang Pelunasan dengan Kas sebelum jatuh tempo  Harga reakuisisi > Nilai buku bersih = Rugi  Harga reakuisisi < Nilai buku bersih = Untung  Pada saat reakuisisi, premium atau diskon harus diamortisasi sampai tanggal rekuisisi. Pelunasan dengan Pertukaran Aset atau Sekuritas  Kreditur harus mencatat aset non-kas atau bunga ekuitas yang diterima pada nilai wajar.  Debitur mengakui keuntungan sebesar kelebihan nilai buku terutang terhadap nilai wajar aset atau ekuitas yang ditransfer. Pelunasan dengan Persyaratan Modifikasi Kreditur dapat menawarkan satu atau kombinasi dari kombinasi berikut: 1. Pengurangan suku bunga nominal. 2. Perpanjangan jatuh tempo pembayaran nilai nominal utang. 3. Pengurangan nilai nominal utang. 4. Pengurangan atau penangguhan accrued interest. Opsi Nilai Wajar Perusahaan dapat memilih mencatat pada nilai wajar pada akun untuk sebagian besar aset dan liabilitas keuangan, termasuk obligasi dan weset bayar. IASB yakin bahwa pengukuran instrumen keuangan pada nilai wajar memberikan informasi yang lebih relevan dan dapat dipahami daripada biaya amortisasi. Ketika perusahaan mencatat pada nilai wajar, maka laba/rugi yang belum direalisasi dilaporkan sebagai bagian dari laba bersih. Pembiayaan Di Luar Neraca Pembiayaan di luar neraca merepresentasikan pinjaman yang tidak dicatat. Tujuannya untuk meningkatkan rasio keuangan tertentu seperti rasio hutang terhadap ekuitas. Jenis – Jenisnnya antara lain: 1. Anak Perusahaan yang Tidak Terkonsolidasi 2. Entitas dengan Tujuan Khusus 3. Sewa Guna Usaha Operasi
Share:

No comments:

Post a Comment

Keep Traveling

Total Pageviews

Popular

Blog Archive

Recent Posts