Anggaran Penjualan
A. Apa yang
dimaksud dengan Anggaran Penjualan?
Anggaran Penjualan adalah rencana dan perkiraan yang disusun
oleh perusahaan dalam melaksanakan penjualan dalam suatu periode tertentu
dengan cara menetapkan perkiraan unit barang yang akan di jual beserta harga
jualnya. Anggaran ini disebut juga dengan Master Budget.
B. Mengapa
Anggaran Penjualan perlu disusun?
Untuk dijadikan sebagai dasar total unit barang yang ingin
dijual dan juga dijadikan sebagai dasar kuantitas kenerja perusahaan pada
divisi penjualan.
C. Apa
akibat dari tidak disusunnya Anggaran Penjualan?
Akibatnya adalah perusahaan tidak memiliki dasar dalam
melakukan penjualan pada suatu periode dan jika hanya menerka kuantitas
penjualan maka perusahaan tidak akan mendapatkan hasil yang efisien sehingga
mengakibatkan kerugian.
D. Apa yang
mempengaruhi penyusunan Anggaran Penjualan?
Data penjualan periode sebelumnya, target penjualan, harga
jual, penjualan industri, pangsa pasar, dan faktor-faktor lainnya.
E. Contoh
ilustrasi dan teknis penyusunan Anggaran Penjualan
1. Metode
Rata-rata bergerak
PT Maju Sempurna adalah perusahaan yang mengolah “Rokok
Herbal”, berikut data penjualan 3 bulan terakhir, tentukan penjualan bulan
Desember!
Bulan
|
Penjualan
(kuantitas)
|
September
|
1.000
|
Oktober
|
1.200
|
November
|
1.400
|
Desember
|
*1.200
|
*1.200 diperoleh dari jumlah 3 bulan sebelumnya dibagi 3
(karena periode anggarannya 3 bulan)
2. Metode Trend
moment
Berikut adalah data penjualan PT Maju Sempurna dari tahun
2003-2008, tentukan penjualan tahun 2009!
Tahun
|
Y
|
X
|
XY
|
X2
|
2003
|
240
|
0
|
0
|
0
|
2004
|
250
|
1
|
250
|
1
|
2005
|
280
|
2
|
560
|
4
|
2006
|
290
|
3
|
870
|
9
|
2007
|
305
|
4
|
1.220
|
16
|
2008
|
330
|
5
|
1.650
|
25
|
Ʃ
|
1.695
|
15
|
4.550
|
55
|
Masukkan data-data yang diatas ke dalam rumus
ƩY = n.a + b. ƩX
ƩXY = a. ƩX + b. ƩX2
1.695 = 6.a +b.15
4.550 = 15a + b. 55
Selesaikan dengan metode eliminasi
1.695 = 6.a +b.15
4.550 = 15a + b. 55
Jadi persamaannya menjadi
4.237,5 = 15a + 37,5b
4.550 = 15a + 55b
-312,5 = -17,5b
b
= 17,8571
Masukkan nilai b ke persamaan 1
1.695 = 6a + 267,8571
a
= 237,8571
Masukkan nilai a dan b kedalam persamaan Y= a + bX
Jadi penjualan tahun 2006 adalah:
Y
= 237,8571 +
17,8571*6
Y
= 350
3. Metode
Perkiraan asosiatif: Regresi dan Analisis Korelasi.
Contoh perhitungan:
Tahun
|
Penjualan (y)
|
Pengeluaran iklan (x)
|
xy
|
|
2003
|
1.000.000
|
55.000
|
55.000.000.000
|
3.025.000.000
|
2004
|
1.250.000
|
70.000
|
87.500.000.000
|
4.900.000.000
|
2005
|
1.375.000
|
83.500
|
114.812.500.000
|
6.972.250.000
|
2006
|
1.500.000
|
100.000
|
150.000.000.000
|
10.000.000.000
|
2007
|
1.785.000
|
122.500
|
218.662.500.000
|
15.006.250.000
|
2008
|
2.005.000
|
157.500
|
315.787.500.000
|
24.806.250.000
|
∑y = 8.915.000
|
∑x = 588.500
|
∑xy = 941.762.500.000
|
= 64.709.750.000
|
b =
b = 9,64
a =
a = 540.477,5
Persamaan regresinya adalah
Penjualan rokok herbal = 504.477,5 + 9,64
Penjualan = 540.477,5 + 9.64*175.000
=
Rp2.227.477.500
4. Metode
Analisis Industri
Contoh, pada tahun 2005, PT Maju Sempurna mampu menjual
produknya sebesar 40.000 unit
dan penjualan industri 100.000
unit. Jika penjualan industri tahun
2006 diperkirakan naik 25% dan manajemen PT Maju Sempurna memperkirakan pangsa
pasar perusahaan untuk tahun 2006 sama seperti tahun 2005. Perhitungannya
adalah sebagai berikut:
a. Tentukan pangsa
pasar tahun 2005
b. Tentukan penjualan
industri untuk tahun
2006
Penjualan industri tahun 2006 = 100.000 x
(1+25%)
= 125.000
c. Tentukan pangsa
pasar tahun 2006
Pangsa pasar tahun 2006 = 40% karena sama dengan tahun 2005
Penjualan PT M. S tahun 2006 = Penjualan industry 2006 x
pangsa pasar PT M.S tahun 2006 = 125.000 x 40%
= 50.000 unit
BAB II
Anggaran Produksi
A. Apa yang
dimaksud dengan Anggaran Produksi?
Rencana perusahaan untuk memproduksi barang jadi dengan
landasan anggaran penjualan yang sudah dibuat.
B. Mengapa
Anggaran Produksi perlu disusun?
Untuk membantu divisi produksi pada perusahaan dalam
merencanakan produksi yang sesuai dengan anggaran penjualan.
C. Apa
akibat dari tidak disusunnya Anggaran Penjualan?
Akibatnya adalah divisi produksi akan kesulitan dalam
melakukan kebijakan di saat melaksanakan aktivitas produksi.
D. Apa yang
mempengaruhi penyusunan Anggaran Produksi?
Data anggaran penjualan yang telah disusun, data persediaan
produk akhir periode sebelumnya, faktor pasar, luas gudang, biaya gudang, dll.
E. Contoh
ilustrasi dan teknis penyusunan Anggaran Produksi
1. Kebijakan
Tingkat Produksi
PT Maju Sempurna
Anggaran Produksi
Triwulan Keempat
Tahun 2009
|
||||
September
|
Oktober
|
November
|
Total
|
|
Penjualan (unit)
|
1.000
|
1.200
|
1.400
|
*3600
|
Ditambah: Persediaan Akhir
|
³500
|
³450
|
**200
|
**200
|
Total Barang jadi yang dibutuhkan
|
²1.500
|
²1.650
|
²1.600
|
¹3.800
|
Dikurangi: Persediaan Awal
|
***350
|
³500
|
³450
|
***350
|
Jumlah Barang Jadi yg akan diproduksi
|
°1.150
|
°1.150
|
°1.150
|
ª3.450
|
Keterangan:
*8250
= total penjualan 3 bulan
**200
= estimasi persediaan akhir bulan terakhir
***350
= estimasi persediaan awal bulan pertama
ª3.450
= ¹ - ***
¹3.800
= * + **
°1.150
= ª : 3 →adalah jumlah bulan per periode anggaran
²1.600
= 1.400 + **
→begitu juga dengan bulan yang lain
³450
= ² - ° → begitu juga dengan bulan yang lain
2. Kebijakan
Tingkat Persediaan
Contoh perhitungan:
PT Maju Sempurna
Anggaran Produksi
Triwulan Keempat
Tahun 2009
|
||||
September
|
Oktober
|
November
|
Total
|
|
Penjualan (unit)
|
1.000
|
1.200
|
1.400
|
*3600
|
Ditambah: Persediaan Akhir
|
³190
|
³270
|
**350
|
**350
|
Total Barang jadi yang dibutuhkan
|
²1.190
|
²1.470
|
²1.750
|
¹3.950
|
Dikurangi: Persediaan Awal
|
***110
|
³190
|
³270
|
***110
|
Jumlah Barang Jadi yg akan diproduksi
|
°1.080
|
°1.280
|
°1.480
|
ª3.840
|
Keterangan:
*3.600 = total penjualan 3 bulan
**350 = estimasi persediaan akhir
***110 = estimasi persediaan awal
¹3.950 = * + **
²1.750 = 1.400 + **
³190 = ** + *** : 3 →karena 3 bulan per
periode dan 190 menjadi pers. Awal bulan yang lalu. Untuk bulan yang lain
perhitungannya juga sama
°1.480 = ² - ³
BAB III
ANGGARAN BIAYA PRODUKSI
Anggaran Pemakaian Bahan Baku
1. Apa
yang dimaksud dengan Anggaran Pemakaian Bahan Baku?
Anggaran yang dibuat untuk menyajikan informasi mengenai
total bahan baku yang diperlukan dan biaya bahan baku yang akan dikeluarkan
dalam aktivitas produksi.
2. Mengapa
Anggaran Pemakaian Bahan Baku perlu disusun?
Untuk menghitung dan mengetahui biaya produk jadi per
unitnya dan juga total biaya dalam satu periode.
3. Apa
akibat dari tidak disusunnya Anggaran Pemakaian Bahan Baku?
Divisi produksi tidak mengetahui jumlah biaya yang
sebenarnya ketika hendak melaksanakan aktivitas produksi.
4. Apa
yang mempengaruhi penyusunan Anggaran Pemakaian Bahan Baku?
Jumlah Produksi (dari Anggaran Produksi), bahan baku yang
digunakan, standar kebutuhan bahan bak, dan harga per satuannya
5. Contoh
ilustrasi dan teknis penyusunan Anggaran Pemakaian Bahan Baku
PT Maju Sempurna hendak menyusun anggaran pemakaian bahan
baku terhadap anggaran produksi yang telah disusun sebelumnya. Standar
kebutuhan bahan baku yang diperlukan adalah 10 gram/batang dan bahan herbal 20
gram/batang. Harga Tembakau per kg adalah Rp500.000 dan
Bahan Herbal per kgadalah
Rp300.000
Anggaran Pemakaian Bahan Baku
PT Maju Sempurna
Bulan September 2009
|
||
Tembakau
|
Bahan Herbal
|
|
Jumlah produksi barang jadi
|
1.000
|
1.000
|
Standar Kebutuhan Bahan baku per batang
|
10
|
20
|
Jumlah kebutuhan bahan baku untuk produksi
|
¹10
|
¹20
|
Harga bahan baku per kg
|
500.000
|
300.000
|
Total biaya bahan baku untuk produksi
|
²5.000.000
|
²6.000.000
|
Keterangan:
¹20
= 20 gram x 1.000 → begitu pula untuk jumlah kebutuhan bb yang lain
²6.000.000 = ¹ x 300.000 → begitu pula untuk
total bb yang lain
Anggaran Pembelian Bahan Baku
1. Apa
yang dimaksud dengan Anggaran Pembelian Bahan Baku?
Anggaran yang disusun untuk menentukan banyaknya jumlah
bahan baku yang akan dibeli dalam suatu periode.
2. Mengapa
Anggaran Pembelian Bahan Baku perlu dibuat?
Untuk memperlihatkan harga bahan baku per unit dan total
nilai pembelian bahan baku dalam rupiah.
3. Apa
akibat dari tidak disusunnya Anggaran Pembelian Bahan Baku?
Perusahan tidak tahu berapa anggaran yang harus
direalisasikan untuk pembelian suatu bahan baku.
4. Apa
yang mempengaruhi penyusunan Anggaran Pembelian Bahan Baku?
Jumlah bahan baku untuk aktivitas produksi, jumlah bahan
baku yang ingin dijadikan sebagai persediaan, dan jumlah bahan baku yang
tersedia (persediaan awal).
5. Contoh
ilustrasi dan teknis penyusunan Anggaran Pembelian Bahan Baku
Contoh perhitungannya
Anggaran Pembelian Bahan Baku
PT Maju Sempurna
Bulan September 2009
|
||
Tembakau
|
Bahan Herbal
|
|
Jumlah kebutuhan BB untuk diproduksi
|
10
|
20
|
Persediaan Akhir BB
|
¹3
|
¹3
|
Jumlah kebutuhan BB untuk produksi
|
²13
|
²23
|
Persediaan Awal BB
|
³2
|
³4
|
Jumlah BB yang harus dibeli
|
ª11
|
ª19
|
Harga BB per kg
|
500.000
|
300.000
|
Total Biaya Pembelian BB
|
*5.500.000
|
*5.700.000
|
Keterangan:
¹3
= pers. Akhir masing-masing bb
²23
= 20 + ¹
³4
= pers. awal masing-masing bb
ª19
= ² - ³
*5.700.000 = ª x 300.000
Anggaran Biaya Tenaga Kerja Langsung(BTKL)
1. Apa
yang dimaksud dengan Anggaran BTKL?
Anggaran yang disusun untuk memperkirakan biaya tenaga kerja
langsung selama kegiatan produksi perusahaan.
2. Mengapa
Anggaran BTKL perlu dibuat?
Untuk memperlihatkan biaya tenaga kerja langsung dan upah
per jam yang diperlukan untuk kegiatan produksi.
3. Apa
akibat dari tidak dibuatnya Anggaran BTKL?
Perusahaan tidak tahu dan kesulitan untuk merealisasikan
anggaran kepada tenaga kerja langsung atas kinerja yang dilakukan sehingga juga
akan sulit menentukan harga pokok produsinya.
4. Apa
yang mempengaruhi penyusunan Anggaran BTKL?
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan selama aktivitas produksi
(seperti pengemasan, pengolahan, dll), jumlah produksi, standar penggunaan jam
tenaga kerja langsung, dan perkiraan upah tenaga kerja langsung per jam.
5. Contoh
ilustrasi dan teknis penyusunan Anggaran BTKL
PT Maju Sempurna hendak menyusun anggaran BTKL untuk bulan
September 2009 berikut. Produksi Rokok Herbal dilakukan oleh dua departemen.
1. Departemen Pengolah
Waktu yang dibutuhkan untuk membuat 1 batang rokok adalah 3 menit.
Honor pegawai departemen pengolah per
jamnya sebesar Rp 10.000,-
2. Departemen Pengemas
Diperlukan waktu 1 menit untuk mengemas 1 bungkus rokok. Honor untuk pegawai departemen pengemas per jamnya sebesar
Rp 8.000
Langkah penyusunannyan sebagai berikut:
Susun Format anggaran seperti tabel berikut dan masukkan
nilai data yang sudah diketahui
*0,05 jam = 3 menit
PT Maju Sempurna
Anggaran BTKL
September 2009
|
|
Departemen Pengolah
|
|
Jumlah produksi
|
1.000
|
Standar penggunaan Jam TKL
|
0,05
|
(1)Jumlah am TKL
|
500
|
Upah per jam
|
Rp.10.000
|
(2)Anggaran BTKL Dept.Pengolah
|
Rp.5.000.000,-
|
Departemen Pengemas
|
|
Jumlah produksi
|
1.000
|
Standar penggunaan Jam TKL
|
0,016
|
(1)Jumlah jam TKL
|
16,6
|
Upah perjam
|
Rp8.000
|
(2)Anggaran
BTKL Dept. Pengemas
|
Rp133.333,3
|
(3)Total Biaya TKL
|
Rp5.133.333,3
|
Keterangan:
(1)Jumlah jam TKL
=
Jumlah produksi x Standar penggunaan jam TKL
(2)Anggaran BTKL Dept. = Jumlah jam
TKL x upah per jam
(3)Total BTKL
= Anggaran BTKL Dept. Pengolah
+ Anggaran BTKL Dept. Pengemas
No comments:
Post a Comment